logo web

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on .

Ketua PA Mempawah yang Baru Pernah Menolak Jadi PNS

Mempawah | www.pa-mempawah.go.id

Ketua PA Mempawah yang baru, Drs. Wanjofrizal, pernah menolak menjadi PNS. Sejak kecil, pria kelahiran Talaok Painan Sumatera Barat yang biasa disapa Pak Wan itu tidak pernah berkeinginan mengabdikan diri di pemerintahan. Cita-citanya menjadi petani. Di benaknya saat remaja, untuk lulus PNS harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.

Pak Wan baru mendaftar PNS setelah mendapat informasi tidak adanya suap-menyuap. “Waktu itu, tahun 1992 Depag (saat ini bernama Kemenag) membuka pendaftaran hakim. Awalnya saya tidak berminat karena takut diminta uang jika ingin lulus. Setelah diberitahu tidak pakai uang, maka saya mendaftar. Prinsip saya, jika pakai uang, saya tidak akan mau,” cerita suami dari Yosi Febrianti itu, di hadapan seluruh hakim dan pegawai PA Mempawah dalam acara perkenalan pada Kamis (16/1/2014).

Bertempat di Ruang Sidang Utama, Pak Wan menceritakan riwayat hidupnya yang mencakup pendidikan, jenjang karir dan perkawinan. Ia menamatkan pendidikan tingkat dasar di SDN Kota Berapak tahun 1979, lalu melanjutkan ke MTs Negeri Talaok (lulus tahun 1982). Kemudian ia meneruskan ke MAN Kota Berapak (lulus tahun 1985). Setelah itu, ia mendaftar kuliah Fakultas Syariah, Jurusan Peradilan Agama di IAIN Imam Bonjol Padang dan lulus tahun 1992.

“Saya kuliah cukup lama. Sekitar 7 tahun. Penyebabnya, setiap kali mengajukan judul skripsi selalu ditolak. Saya bilang ke orang tua bahwa kuliah saya tidak akan selesai. Orang tua saya bukannya sedih atau marah. Santai-santai saja. Malah orang tua saya bilang, bahwa saya telah disiapkan kebun karet,” katanya.

Walaupun kuliah lama, namun Pak Wan cepat mendapatkan pekerjaan. Sekitar akhir bulan Agustus 1992 Kementerian Agama membuka lowongan calon hakim. Setelah memastikan tidak ada praktek suap atau sogok untuk bisa lulus, ia mendaftar. Saat itu, ia belum mempunyai ijazah karena baru saja selesai ujian skripsinya. Ia hanya menyerahkan surat keterangan lulus ujian skripsi.

Rupanya, Tuhan tidak mengabulkan cita-cita Pak Wan untuk menjadi petani. Kebun karet yang disiapkan orang tuanya tiba-tiba terbakar habis. Tuhan menakdirkan lain. Putra Minangkabau kelahiran 4 Agustus 1965 itu diumumkan lulus sebagai CPNS/Cakim. Jalan hidupnya ternyata harus dijalani di peradilan agama.

Pak Wan tercatat sebagai cakim angkatan II tahun 1993 yang mengikuti pendidikan selama 1 tahun di IAIN (sekarang UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Teman seangkatannya, antara lain Hasbi Hasan (sekarang Direktur Pembinaan Administrasi Badilag) dan Nur Djannah Syaf (sekarang Kepala Subdit Mutasi Hakim Badilag).

Untuk pertama kalinya, Pak Wan ditugaskan di PA Tanjung Redeb (tahun 1994-2008). Kemudian ia dimutasi ke PA Balikpapan (tahun 2008-2011) dan di akhir tahun 2011 ia menjadi wakil ketua PA Sangatta. Setelah meniti karir sebagai hakim selama 17 tahun, ia dipercaya menjadi ketua PA Mempawah. Kamis (16/1/2014) ia diambil sumpah dan dilantik oleh Ketua PTA Pontianak, Drs. H. Hasan Bisri, SH., M.Hum., sebagai orang nomor wahid di PA yang terletak di Kabupaten Pontianak.

Mantan Wakil Ketua PA Sangatta itu mengaku sempat ciut nyalinya ketika hendak datang ke PA Mempawah. “Saya ngeri masuk PA ini, karena dari berita-berita yang saya baca tampak sempurna sekali. Saya jadi kepikiran, apa yang bisa saya bawa ke sini sehingga kehadiran saya menjadi berarti,” tuturnya.

Dalam perkenalan sore itu, Pak Wan tak lupa menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar PA Mempawah yang menyambutnya dengan sambutan hangat dan penuh persahabatan.

“Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya akan mendapatkan perlakuan yang istimewa. Sampai-sampai Pak Wakil Ketua dan Pak Panitera/Sekretaris turun sendiri menyambut saya di bandara dan mencarikan hotel selama saya menjalani pelantikan di Kota Pontianak,” ungkap ayah dari Wilda Kumala Sari, Ahmad Muslih, Farhan Hamid dan Muhammad Fahmi itu.

Pak Wan juga mengajak seluruh hakim dan pegawai PA Mempawah untuk saling bekerja sama dan sama-sama bekerja demi terwujudnya visi dan misi PA yang terletak di Kabupaten Pontianak itu. Seperti kata peribahasa, “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”.

Sekalipun baru pertama kali menginjakkan di Bumi Bestari, Pak Wan merasa kerasan dan nyaman. Ia menemukan suasana sebagaimana yang terdapat di kampung halamannya di Sumatera Barat. “Betul-betul sama dengan di Painan, tempat asal saya. Sama-sama sunyi, jalannya datar, anginnya sejuk dan di kanan-kiri jalan tumbuh banyak pohon kelapa,” imbuhnya.

Dengan terisinya jabatan ketua, berarti skuad PA Mempawah saat ini berjumlah 40 orang yang terdiri dari ketua, wakil ketua, 9 hakim, 20 pegawai dan 9 honorer. Satu-satunya jabatan yang belum terisi adalah panmud gugatan setelah ditinggalkan oleh Suriani, S.Ag. yang mutasi ke PA Pontianak belum lama ini. (Tim Redaksi)

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice