Ketika PA se-Bali Timur akan ber-SAPM
Bapak Ketua PTA NTB membuka secara resmi SAPM seBali Timur (selasa, 27 Maret 2018)
Karangasem | PA Karangasem
Rencana ber-SAPM (Sertifikasi Akreditasi Penjaminan Mutu) jilid II yang akan digulirkan Badilag di tahun 2018 ini kiranya telah direspon baik oleh beberapa Pengadilan Agama (PA). Terbukti pada tanggal 27-29 Maret 2018 empat PA yang berada di zona timur pulau Bali melaksanakan acara pendampingan materi SAPM.
Hal ini merupakan langkah persiapan untuk melaksanakan sistem penjaminan mutu tersebut. Masing-masing satker baik yang berasal dari PA Gianyar, PA Klungkung, PA Bangli dan juga PA Karangasem sebagai tuan rumah telah mengutus 10 orang sebagai peserta.
Acara yang dipandu Wakil Ketua Pengadilan Agama Karangasem Ahmad Rifai, S.Ag.,M.Hi tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Barat yakni Dr.H.Ahmad Fadlil Sumadi, S.H., M.Hum. Tidak ketinggalan, mantan Hakim Konstitusi tersebut memberikan pembinaan yang terkait dengan SAPM secara filsosofis.
Secara garis besarnya, beliau berpendapat bahwa SAPM sama seperti SIADPA dan SIPP harus dimiliki oleh institusi PA karena sebagai bagian dari kultur organisasi. Bagi beliau, masyarakat di jaman modern dengan teknologi dan informasi yang pesat mengharapkan sebuah pelayanan dengan manajemen yang cepat, terukur dan baik. Dari sinilah kemudian dengan SAPM yang dijadikan kultur dalam PA kiranya menjadi alat komunikasi untuk merespons kultur masyarakat tersebut.
Pada sesi berikutnya, materi diberikan oleh sekretaris PTA yakni Misnudin, S.H.,M.H.. Selain bicara secara teknis tentang SAPM beliau juga memberikan “ingatan” kepada para peserta bahwa dalam menjalankan SAPM, aparatur PA tidak semata-mata bertujuan untuk meraih sertifikat namun harus mengacu pada tujuan SAPM itu sendiri yakni pelayanan prima dan kepuasan para pencari keadilan.
Materi teknis lainnya, khususnya yang terkait dengan administrasi kepaniteraan disampaikan langsung oleh Panitera PTA yakni H.Ma’sum Umar, S.H., M.H. menurut beliau aparatur PA jangan takut dan alergi terhadap SAPM karena isi dari SAPM hakekatnya sudah dilaksanakan oleh aparatur peradilan melalui tupoksi sehari-hari dan SAPM berperan menyempurnakan beberapa kekurangan selama ini.
Karena padatnya materi SAPM maka acara yang dilaksanakan di ruang sidang utama PA karangasem tersebut ditambah dengan “jam malam” pada hari rabunya. Begitu juga dengan tebalnya dokumen, dalam presentasinya, Panitera PTA diperbantukan oleh Suwardiman, S.H yang sehari-hari bertugas sebagai staf di PTA Mataram. Lelah dan letih para peserta kiranya sebuah perjuangan aparatur PA se-Bali Timur untuk ber-SAPM. Wallahua’lam bisshawab. ? (**Rahman ***Dayat)