Hujan Pantun dan Air Mata Pada Pengantar Alih Tugas Hakim PA Kuala Pembuang
Kuala Pembuang│pa-kualapembuang.go.id
Perpisahan kadang menjadi kenangan yang meninggalkan rasa kesedihan. Namun dibalik segala duka yang terjadi setelah perpisahan pasti akan terselip sebuah hikmah dan pembelajaran. Karena hidup itu tidak selalu tentang kebahagiaan melainkan ada pula kesedihan. Ada pertemuan pasti ada perpisahan, ada yang pergi ada yang datang. Mestinya kita sadar bahwa cepat atau lambat kita akan berpisah, kenangan baik yang kita ukir selama bekerja akan dikenang oleh generasi berikutnya sepanjang masa.
Momentum pengantar alih tugas Bapak Abdul Hamid, S.H.I Hakim Pengadilan Agama Kuala Pembuang yang dipromosi menjadi Wakil Ketua Pengadilan Agama Sungai Raya dilakukan tepat pada perayaan hari kemerdekaan RI ke 75, acara yang berlangsung begitu khidmad tersebut dihadiri oleh para Hakim, Panitera, Sekretaris, Pegawai dan tenaga honorer Pengadilan Agama Kuala Pembuang.
Acara sambutan dimulai dari yang ditinggalkan dalam hal ini disampaikan oleh M. Misbahul Ulum, S.H.I Panmud Permohonan yang didaulat untuk menyampaiakan kesan dan pesan mewakili seluruh Pegawai Pengadilan Agama Kuala Pembuang. Menurut Misbah ia merasa kehilangan atas kepergian Bapak Abdul Hamid, S.H.I karena tidak hanya se kantor dan satu Majelis Pak Hamid juga adalah tetangga kontrakan sekaligus imam di lingkungan tempat tinggalnya. Beliau menyampaian permohonan maaf mewakili teman-teman pegawai Pengadilan Agama Kuala Pembuang bila mana dalam pergaulan kami sehari-hari terdapat kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Pungkasnya.
Suasana menjadi terasa haru saat Bapak Abdul Hamid, S.H.I menyampaikan pesan dan kesan selama mengabdi di Pengadilan Agama Kuala Pembuang. Sebagai Pengadilan Agama baru ia tidak pernah membayangkan menjadi salah satu dari 8 (delapan) orang pertama yang merintis Pengadilan Agama Kuala Pembuang mulai dari awal hingga sekarang dengan torehan prestasi yang membuat kita semua bangga. Bagi Bapak Abdul Hamid jalinan kekeluargaan yang begitu kentalnya di Pengadilan Agama Kuala Pembuang, membuatnya merasa berat untuk meninggalkan teman-teman di kota yang baginya penuh dengan liku-liku perjuangan. Dengan ungkapan terbata-bata karena menahan air mata Bapak Abdul Hamid menumpahkan isi hatinya dalam bentuk pantun :
Sungguh indah bunga benalu
Sayangnya ia hidupnya numpang
Hati sapa yang tak akan pilu
Meninggalkan kota Kuala Pembuang
Jalan-jalan ke Balikpapan
Jangan lupa membeli batik
Meski kenyataan tak sesuai harapan
Insya Allah itu yang terbaik
Hampir 2 (dua) tahun tinggal di Kuala Pembuang
Sudah seperti kampung sendiri
Meski kita jauh di mata
Semoga tetap dekat di hati
Bunga mawar bunga berduri
Kalua memetik harus hati-hati
Kami pamit mohon diri
Mudah-mudahan dapat bertemu lagiii
Bahkan saat Dedi Jamaluddin, Lc Hakim Pengadilan Agama Kuala Pembuang mewakili teman-teman membacakan lantunan bait puisinya, Bapak Abdul Hamid tak mampu lagi menahan deraian air mata yang sejak awal ia tahan, sayup sayuk suara isak tangis mulai terdengar membuaat suasana ruangan menjadi hening dan begitu syahdu :
Negara tempatnya lahir di bumi
Kamis 7 Mei 81 tanggalnya hari
Tiga rajab 1401 dari Hijriahnya Nabi
Ayah Bunda menyayangi mensyukuri
Darah ulama mengaliri nadi
Abdul Hamid nama yg dikaruniai
Hamba Alloh Yang Maha Terpuji
Nor Ainah istrinya pujaan hati
Raja Dila Da'i Sang buah hati
Tubuh tinggi tegap dan berisi
Tenis bernyanyi berbagi menjadi hobi
Wajah berseri wibawa yg terpatri
Ramah memberi pandangan sejukan hati
Cerdas berintegritas peduli berprestasi
Salah satu pendiri Pengadilan Agama ini
Beliaulah Hakim Kami Abdul Hamid Saderi
Berhati hati dalam berucap
Bijak dalam berpendapat
Ramah dalam bersikap
Taat dalam beribadat
Lucu dalam bermuamalat
Kemanapun bumi dilangkahi
Beliau jalani sepenuh hati
Demi amanat tugas nan suci
Ikhlas menggapai ridho ilahi
Kebanggaan keluarga anak dan istri
Kitab Suci selalu dibaca direnungi
Sejernih pandang membasuh bumi
Setajam akal menembus samawi
Seputih hati menjelma cahaya
Setetes air dari samudera
Setitik debu dari sahara
Rabbanahdina Waghfirlana
By. Dedi Jamaluddin, Lc
Di penghujung acara Ketua Pengadilan Agama Kuala Pembuang Roni Fahmi, S.Ag.,M.A menyampaikan bahwa acara perpisahan ini ada rasa gembira dan rasa sedih, gembira karena kepindahan ini adalah promosi bagi ybs dari Hakim Pengadilan Agama Kuala Pembuang menjadi Wakil Ketua pada Pengadilan Agama Sungai Raya dan ini patut untuk disyukuri. Sedangkan sedih karena harus berpisah dan kehilangan seorang sahabat yang ikut berjuang berjibaku merintis Pengadilan Agama Kuala Pembuang ini dari awal hingga saat ini. Di akhir sambutannya beliau berpesan agar di tempat tugas yang baru Bapak Abdul Hamid bisa lebih sukses lagi menjalankan tugas dan tanggungjawab dengan penuh dedikasi sehingga semuanya akan menjadi berkah, pungkasnya.
Sebagai tanda kasih acara dilanjutkan dengan penyerahan cindera kepada Bapak Abdul Hamid dan keluarga, kemudian ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh Thoyib, S.H.I.,M.H serta dilanjutkan dengan foto bersama segenap pimpinan, Hakim dan Pegawai Pengadilan Agama Kuala Pembuang. (Redaksi/IT).