HT PTA Jambi : Belajarlah dari Filosofi Semut dan Lebah
Hakim Tinggi PTA Jambi, Drs. Baidhowi, HB., SH, saat memberikan amanat apel, Selasa (26/11/2013) di hadapan warga PTA Jambi.
Jambi | pta-jambi.go.id
Untuk dapat belajar menjadi yang terbaik, di mana pun dan dari mana pun ilmu itu dapat diraih. Begitu juga dari binatang kecil sekalipun. Bahkan semut dan lebah pun memberikan banyak pelajaran kepada manusia untuk bisa menjadi yang terbaik di muka bumi ini.
Hal itu diungkapkan oleh Drs. Baidhowi, HB., SH pada amanat apel pagi, Selasa (26/11/2013) di halaman utama kantor PTA Jambi.
Dia menjelaskan, bahwa kedua jenis serangga makhluk Allah yang dikenal dengan sebutan semut dan lebah adalah komunitas serangga yang masing-masing memiliki karekteristik yang berbeda di satu sisi tapi disisi lain memiliki persamaan.Ditambahkannya, boleh jadi karena dari kehidupan semut dan lebah yang begitu banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kehidupan kedua komunitas serangga ini, Allah abadikan sebutan dalam kitab suci dengan sebutan “AN NAML” dengan Surat An Naml untuk komunitas semut dan “AN NAHL” dengan Surat An Nahl untuk komunitas lebah.
‘’Bahkan ketika mendapat bahan pangan yang tidak bisa diangkat oleh seekor semut mereka serentak bergotong royong membawa dan mengangkatnya secara bersama-sama hingga sampai ketempat penyimpanan bahan logistik untuk kepentingan bersama, Jadi tidak ada usaha untuk memperkaya diri sendiri,’’ tukasnya.
Menurut dia, akan halnya semut, lebah juga memeliki karekteristik yang hampir sama, hanya saja lebah tidak pernah hinggap di tempat-tempat kotor seperti lalat yang selalu mencari tempat-tempat yang kotor, semut kadang juga ditemukan dan atau suka pada gula dan kotoran bangkai, inipun tidak seluruh jenis semut, beda halnya dengan lebah ia selalu mencari rizki yang bersih, ia selalu hinggap di pepohonan yang sedang berbunga untuk mengisap madunya dan hasil perolehannya mereka kumpulkan dalam gudang logistik yang sudah mereka siapkan untuk itu.
Kita dapat memetik sejumlah pelajaran sebutnya, beberapa diantaranya adalah budaya ketaatan terhadap norma-norma kehidupan, budaya konsisten terhadap tugas-tugas yang telah diamantkan, budaya bersih dari berbagai penyakit hati, iri, dengki, hasud, pendendam, budaya mengutamakan kepentingan hajat hidup orang banyak daripada kepentingan pribadi dan budaya bersih dari praktek-praktek memperkaya diri dengan cara-cara yang tidak hak.
Paling tidak tegasnya dari lima hal yang dapat kita petik sebagai pelajaran dari kehidupan masyarakat semut dan lebah di atas, bila kita implementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari selaku abdi negara. (Jurdilaga PTA Jambi)