logo web

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on .

HT MS Aceh : Ilmu Yang Diamalkan Akan Bertambah

Banda Aceh | ms-aceh.go.id

Kegiatan ceramah ba’da shalat Ashar setiap hari Jum’at di Mushalla Mahkamah Syar’iyah Aceh pada tanggal 8 Nopember 2013 menampilkan penceramah salah seorang Hakim Tinggi Drs. H. Muhtadi, MH. Ustadz yang mantan Ketua PA Sleman ini menyampaikan tentang keberkahan ilmu yang diamalkan. Ilmu, kata Ustadz semakin diamalkan semakin bertambah.

Hal ini bisa terjadi oleh karena orang yang banyak amalnya akan selalu ingin mengetahui apa-apa yang ia tidak ketahui sebelumnya, sehingga ia akan berusaha untuk membaca buku-buku tentang amal yang dikerjakannya, oleh karena itu akan bertambah ilmunya.

Ustadz mengutip sebuah hadits yang artinya siapa saja orang yang mengamalkan apa yang telah diketahuinya, maka ilmunya akan bertambah. Ustadz menguraikan bahwa ilmu yang tidak diamalkan akan menjadi sampah.

Dicontohkannya, ilmu itu ibarat pohon besar, jika diamalkan akan bermanfaat, sebaliknya jika tidak diamalkan sama halnya pohon besar yang tidak berbuah. “Ilmu harus diamalkan supaya berkah dan bertambah, urai Ustadz menjelaskan.

Dalam tausiyahnya yang berdurasi lebih kurang 20 menit tersebut, H. Muhtadi menjelaskan banyak orang yang melakukan kebiasaan yang tidak baik dan termasuk dalam kategori makruh. Kebiasaan tersebut antara lain apabila datang ke mesjid mencari posisi di bagian belakang karena ingin cepat pulang atau karena alasan lain.

Semestinya kata Ustadz, seorang jamaah harus menempati shaf bagian depan karena akan mendapat nilai pahala yang lebih besar apabila berada pada shaf bagian belakang. “Kebiasaan mendahulukan orang lain dalam hal beribadah makruh hukumnya, berbeda dengan kegiatan sehari-hari yang lebih mengutamakan orang lain dari pada diri sendiri,” papar Ustadz bertamsil.

Menurut Ustadz, yang diperlukan dalam beramal adalah kontinyu atau berkelanjutan sekalipun amal tersebut sedikit. “Biarlah amal sedikit tapi konsisten,” katanya menjelaskan. Ustadz memuji jamaah mushalla MS Aceh yang selalu ramai dan mengikut tausiyah ba’da shalat Ashar setiap hari Jum’at.

Tausiyah tersebut sangat penting guna untuk saling mengingatkan antara satu dengan yang lain, disamping untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Ustadz mengajak jamaah untuk terus menerus melakukan shalat berjama’ah karena pahalanya lebih besar dari pada shalat sendiri.

Ustadz merasa bersyukur ditempatkan di MS Aceh karena banyak kegiatan yang sifatnya untuk menambah ilmu. Setiap hari ada pelajaran bahasa Arab dan bahasa Inggris dan pada hari Jum’at ada pembahasan kitab kuning yang dipandu oleh Ketua MS Aceh.

Ustadz berharap kegiatan-kegiatan yang dilakukan supaya terus menerus berkesinambungan karena menuntut ilmu adalah bagian dari pada ibadah. “Kita bersyukur di bawah kepemimpinan Ketua, banyak kegiatan disini sehingga betah dan tidak membosankan,” urainya sambil melihat Ketua yang duduk di sebelah kirinya.

Di akhir tausiyahnya, Ustadz  mengajak jamaa’ah untuk melakukan amal sebanyak-banyaknya, karena hidup ini hanya Allah yang mengetahui kapan seseorang meninggal dunia. “Marilah kita perbanyak amal selagi hayat dikandung badan,” imbuh Ustadz sambil menutup ceramahnya.

(AHP)

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice