logo web

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on .

Hakim Tinngi MS Aceh : Jadilah Pribadi Yang Bermanfaat

Banda Aceh | ms-aceh.go.id

Sebagaimana biasanya, pada setiap hari Jum’at ba’da shalat Ashar dilaksanakan ceramah agama yang bertempat di mushalla Mahkamah Syar’iyah Aceh. Kegiatan ceramah tersebut dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua, Hakim Tinggi, Panitera/Sekretaris, pejabat struktural dan fungsional serta pegawai lainnya.

Yang tampil sebagai penceramah pada hari Jum’at tanggal 1 Pebruari 2013 adalah salah seorang Hakim Tinggi, yaitu Drs. H. Firdaus HM, SH. MH. Dalam ceramahnya, Ustadz kita ini menyampaikan tentang profil pribadi yang bermanfaat kepada orang lain.

Manurut Ustadz, manusia itu dalam kehidupannya sehari-hari dituntut supaya ia berguna kepada alam sekelilingnya, baik kepada manusia, hewan maupun alam lainnya. Ustadz mengutip Hadits yang artinya : Sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat kepada orang lain.

“Kita harus berbuat baik, karena pada akhirnya perbuatan baik tersebut akan kembali kepada kita,”  kata Ustadz seraya mengutup surat Al Isra’ ayat 7 yang artinya : Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri.

Ustadz menjelaskan, ada 5 (lima) cara menjadi pribadi yang bermanfaat, yaitu Pertama, berbagi dengan sesama. Apabila seseorang mempunyai kemampuan finansial, maka ia harus mengeluarkan zakat 2.5 % dari penghasilannya dan diserahkan kepada orang yang berhak menerimanya.

Jika seseorang memiliki ilmu, maka ajarkanlah ilmu itu kepada orang lain. Jika seseorang memiliki tenaga yang kuat, maka bantulah orang yang lemah. “Ini adalah langkah awal, adanya kemauan untuk bermanfaat kepada orang lain. Dan jangan sekali-kali memanfaatkan orang lain untuk keuntungan pribadi,” tandas Ustadz yang berasal dari Riau ini.

Kedua, apa yang bisa dilakukan, maka lakukanlah. “Apabila kita memiliki kemampuan berbahasa Inggris, maka ajarkanlah kepada orang sebagaimana yang dilakukan oleh Pak Abdul Muin A. Kadir,” ujar H. Firdaus mencontohkan.

Ketiga, membiasakan memberi manfaat sebagai bagian dari gaya hidup. Apabila seseorang telah terbiasa bermanfaat kepada orang lain, maka ia akan berusaha untuk selalu berguna kepada orang lain.

“Gaya hidup adalah kebiasaan yang kita lakukan, misalnya memegang HP, tanda terasa kita selalu membawa HP karena sudah merupakan gaya hidup, demikian juga dengan melakukan sesuatu yang berguna kepada orang lain, harus menjadi bagian dari gaya hidup kita,” tandas Pak Ustadz.

Keempat, dengan meningkatkan kemampuan diri. Manusia harus terus berpacu untuk menjadi yang terbaik. Umat Islam dijadikan Tuhan sebagai umat yang terbaik. “Tingkatkan terus kemampuan diri kita, dan dengan kemampuan itu kita berbagi kepada orang lain,” pinta Pak Ustadz.

Kelima, meraih manfaat untuk diri sendiri. Apabila kita memberikan manfaat kepada orang lain, maka pada waktu yang bersamaan ia juga harus mengambil manfaat untuk diri sendiri. “Jangan sampai kita seperti lilin yang hanya mampu memberikan manfaat kepada orang lain dan ia sendiri menjadi hangus dan habis,” tegas Ustadz yang berkumis tebal ini.

Dalam tausiyahnya yang berdurasi lebih kurang lima belas menit tersebut, Ustadz berpesan kepada jamaah agar dalam berbuat kebaikan kepada orang lain jangan sampai mengharapkan imbalan atau balasan apalagi karena riya, yaitu ingin mendapat pujian dan memamerkan amal. “Kita harus beramal dengan ikhlas dan tanpa pamrih,” tegas Ustadz sambil menutup ceramahnya.

(AHP)

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice