Hakim Tinggi MS Aceh: Dulu Lulusan S-1 dan S-2 Sudah Hebat
Banda Aceh | ms-aceh.go.id
Kegiatan ceramah ba’da shalat Ashar setiap hari Jum’at di Mushalla Mahkamah Syar’iyah Aceh baru dapat dilaksanakan tanggal 20 September 2013 setelah Idul Fitri 1434 H. Hal ini disebabkan berbagai kegiatan yang membuat ceramah terkendala, namun untuk ke depan akan dilaksanakan secara rutin.
Demikian ditegaskan Pengurus Mushalla Azhar Ali, SH ketika mengawali kegiatan ceramah dengan menampilkan Drs. H. M. Syamri Adnan, M. HI. Hadir Ketua, Wakil Ketua, Hakim Tinggi, pejabat struktural dan fungsional serta pegawai lainnya.
Dalam ceramahnya, Ustadz yang berasal dari Sumatera Barat ini mengupas tentang pengamalan dan pelaksanaan surat al-Mujadalah ayat 11 yang artinya “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.
Menurut Ustadz, orang yang beriman mempunyai kelebihan dan keistimewaan yang dalam kehidupan sehari-hari. Ustadz mencontohkan kelebihan tersebut antara lain hanya orang yang beriman dan beragama Islam yang boleh menginjakkan kaki di tanah suci yang meliputi Mekkah dan Madinah.
Selain itu, orang yang yang selalu bersedekah tidak akan ada artinya apabila dia tidak beriman, sebab sedekahnya tidak ada nilai ibadahnya. Banyak lagi contoh diberikan Ustadz sebagai bukti orang yang beriman memiliki derajat kemuliaan.
Ditambahkan Ustadz, iman tidak hanya sekadar untuk menjadikan harga diri menjadi mulia, tetapI lebih dari itu iman harus selalu dipelihara dan dijaga serta diaplikasikan dalam kehidupan. “Orang yang beriman selalu banyak beribadah,” urai Ustadz mencontohkan.
Ustadz mengajak jamaah untuk selalu beramal ibadah dan melakukan amal saleh. Orang yang banyak amal salehnya akan tenang dalam hidupnya. “Hidup ini terasa bermakna manakala kita selalu beribadah,” kata Hakim Tinggi yang pintar main tenis ini.
Di samping orang yang beriman, derajat yang tinggi juga akan diperoleh orang-orang yang berilmu pengetahuan. Ustadz mencontohkan betapa orang Cina menguasai perekonomian Indonesia karena Cina memiliki ilmu ekonomi dan ilmu dagang padahal jumlah mereka hanya sedikit. Ustadz menjelaskan, dalam modernisasi sekarang ini peran ilmu pengetahuan sangat penting. Dahulu orang yang sudah memiliki pendidikan S.1 sudah hebat, tetapi sekarang ini harus memiliki pendidikan S.3 atau minimal S.2.
Hal itu tidak terlepas dengan kemajuan ilmu pengetahuan sekarang ini. “Kita harus berusaha untuk meningkatkan pendidikan sebagai syarat mencapai derajat yang tinggi,” tandas Ustadz meyakinkan.
H. M. Syamri Adnan menyampaikan ada 7 hal yang sangat baik apabila dilaksanakan dalam kehidupannya sehari-hari, yaitu :
- Selalu shalat berjamaah. Ustadz menontohkan orang yang selalu shalat berjamaah seperti naik kenderaan sedangkan shalat sendirian seperti berjalan kaki.
- Membaca al-Qur’an. Ustadz mengajak jamaah agar gemar membaca al-Qur’an karena al-Qur’an adalah pedoman dan petunjuk dalam kehidupan.
- Banyak bersedekah. Orang yang gemar bersedekah dekat dengan masyarakat dan dekat dengan syurga. Selain itu, sedekah yang diberikan kepada yang berhak menerimanya akan mensucikan dan membersihakan harta.
- Membiasakan diri shalat Dhuha. Ustadz menjelaskan bahwa doa orang yang shalat Dhuha hampir seluruhnya dikabulkan Allah dan orang yang selalu shalat Dhuha murah rezekinya.
- Selalu dalam keadaan suci atau berwudhu. Orang yang selalu suci akan ditemani oleh Malaikat sehingga selalu ingin melakukan amal saleh bahkan orang yang berwudhu ketika mau tidur, maka ia tidak akan mimpi yang seram atau menakutkan.
- Selalu berzikir. Orang yang biasa berzikir akan tenang hatinya dan jernih pikirannya.
- Shalat tahajjud. Dalam al-Qur’an Allah berjanji akan menempatkan hambanya yang selalu shalat tahajjud pada tempat yang terpuji.
Di akhir ceramahnya, H. M. Syamri Adnan bersyukur mendapat tugas di MS Aceh karena banyak kelebihan yang ia rasakan setelah lebih kurang 1 bulan menjalankan tugas terlebih dalam hal rasa kebersamaan dan kasih sayang sebagaimana yang dicanangkan oleh Ketua MS Aceh H. Idris Mahmudy dalam pola kepemimpinannya.
“Marilah kita jaga kebersamaan yang telah terbina selama ini dan kita pelihara rasa kasih sayang di antara sesama kita,” pinta Ustadz seraya menutup tausiyahnya.
(AHP)