logo web

Dipublikasikan oleh Abdul Rahman pada on .

Hakim PA Krui Menjadi Pemateri Pelatihan Hisab Rukyat Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat

Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat mengadakan pelatihan seputar hisab rukyat serta kegiatan rukyatul hilal atau melihat posisi bulan untuk menentukan awal Ramadhan 1436 H, yang dipusatkan di wilayah Kecamatan Lemong Kabupaten Pesisir Barat, Selasa (16/06). Pelatihan ini mengambil tema "Melalui Pembinaan Hisab Rukyat Kita Kuatkan Kualitas Ibadah Puasa Menuju Pembentukan Insan Yang Bertaqwa". Materi pelatihan ini mencakup penentuan arah kiblat, awal waktu sholat, dan awal bulan hijriyah.
Pelatihan hisab rukyat, tepatnya diadakan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Lemong, perjalanan sekitar 3 jam dari Perkantoran Kabupaten Lampung Barat. Alasan pelatihan dilaksanakan di Kecamatan Lemong karena balai rukyat juga berada di wilayah kecamatan tersebut dan Kabupaten Pesisir Barat merupakan daerah pemekaran baru dari Kabupaten Lampung Barat. Peserta pelatihan sendiri diikuti oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA), Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N), dan tokoh masyarakat wilayah Kabupaten Pesisir Barat.

Alamsyah, Hakim Pengadilan Agama Krui, didapuk menjadi pemateri dalam pelatihan hisab rukyat. Ia menyampaikan dua materi pokok yaitu penentuan awal waktu sholat dan awal bulan hijriyah, sedangkan materi penentuan arah kiblat disampaikan oleh Fathurrahman, pegawai Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat.
Berbicara tentang penentuan awal waktu sholat, Alamsyah terlebih dahulu menguraikan dasar penentuan awal waktu sholat berdasarkan alqur'an dan hadis. Berdasarkan dalil yang dikemukakan, diketahui bahwa waktu sholat berkaitan erat dengan posisi matahari, seperti fenomena matahari tergelincir, bayangan matahari, matahari tenggelam, mega merah, dan terbit fajar. "Oleh karena itu, ilmu falak memiliki peranan penting untuk mengetahui posisi matahari dalam rangka menentukan awal waktu sholat," tambahnya.

Dalam uraiannya, hakim asal Banyuwangi ini, menjelaskan bahwa dalam penentuan awal waktu sholat diperlukan beberapa data seperti lintang tempat, bujur tempat, deklinasi matahari, ketinggian matahari, dan equation of time. Secara perlahan, Ia menjelaskan kepada para peserta mengenai cara perhitungan awal waktu sholat dluhur, sholat ashar, sholat magrib, sholat isya', sholat subuh dan waktu syuruq. Ia juga menjelaskan tentang cara memperoleh awal waktu sholat melalui aplikasi. "Lebih mudah, dapat digunakan program win hisab,'' jelasnya.
Setelah menguraikan perhitungan awal waktu sholat, Alamsyah menjelaskan tentang cara perhitungan awal bulan hijriyah. Ia membuat contoh perhitungan awal bulan Syawal 1436 H.Namun, oleh karena waktu yang terbatas, maka pemateri menjelaskan secara ringkas tentang beberapa langkah dalam menghitung awal bulan hijriyah dan untuk tata cara perhitungan secara detail dan bertahap telah ditulis pemateri dalam hard copy yang telah dibagikan panitia kepada seluruh peserta.
Selanjutnya, tepat pada pukul 17.30, setelah mengikuti materi terakhir tentang penentuan arah kiblat, para peserta dan rombongan tim hisab rukyat meninggalkan lokasi pelatihan dan meluncur ke lokasi balai rukyat, dua kilo meter dari lokasi pelatihan. Sesampai di lokasi balai rukyat, tim rukyatul hilal Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat menyiapkan peralatan sederhana yang dimiliki. Berdasarkan kegiatan rukyat, diketahui bahwa hilal tidak tampak karena berdasarkan perhitungan ilmu falak, hilal berada dua derajat di bawah ufuk dan ijtimak terjadi pada pukul 21.00. (Tim Redaksi PA Krui)

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice