logo web

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on .

Di Tengah Suasana Banjir, Punggawa Timnas SIADPA Kunjungi PA Mempawah

Mempawah | www.pa-mempawah.go.id

Rabu (11/12/2013), salah seorang punggawa Timnas SIADPA Plus yang juga Kasi Bimbingan II pada Subdit Bimbingan dan Monitoring, Direktorat Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Badilag, Tohir, SH., MH., berkunjung ke PA Mempawah. Kunjungan itu dilakukan di tengah suasana banjir yang sedang menimpa Kabupaten Pontianak dan sekitarnya.

Tohir tiba di PA Mempawah bersama Kasi Statistik pada Subdit Statistik dan Dokumentasi, Direktorat Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Badilag, Gutomo Sujanadi, SH. Ketika itu adzan Maghrib sedang berkumandang dari Masjid Agung Al-Falah yang terletak di samping PA Mempawah.

Seusai shalat berjamaah, dua tamu dari Badilag tersebut beramah tamah dengan Wakil Ketua PA Mempawah, Mahmud, SH., M.Hum. dan beberapa hakim serta Panitera/Sekretaris, Naffi, S.Ag., MH. dan beberapa staf kepaniteraan.

Setelah itu, Tohir mengeksaminasi implementasi aplikasi SIADPA PA yang wilayah hukumnya mencakup Kabupaten Pontianak, Landak dan Kubu Raya itu. Ia membuka database SIADPA. “Di mana PA ini melakukan studi banding?” tanya pria kelahiran Grobogan Jawa Tengah, 21 September 1965 itu, keheranan. Ia merasa penasaran dan takjub dengan kemajuan PA Mempawah di bidang SIADPA.

“Asal tahu saja, Pak. PA Mempawah ini tempat dijadikan studi banding oleh PA-PA lain. Jadi, bukan kami yang malah melakukan studi banding,” jawab Panitera/Sekretaris dengan berkelakar.

“Saya sangat mengapresiasi. Bahkan di luar dugaan saya, di PA Mempawah semua hakim dan pegawai bisa menjadi operator. Ini layak dicontoh oleh PA-PA yang lain,” ungkap Tohir yang pernah menjadi panitera pengganti di PA Purwodadi.

Tohir lalu membagi ilmu baru yang belum diketahui oleh warga PA Mempawah. Misalnya, cara pembuatan SKUM yang lebih canggih, cara pembagian beban tenaga teknis dan cara monitoring validasi melalui tools. Selama ini monitoring dilakukan dengan mengecek portal infoperkara.badilag.net. “Wah, ini jalan pintas, tidak perlu terlalu lama,” kata Naffi bergembira.

Beberapa pertanyaan sempat muncul dari hakim dan pegawai yang setia menerima ilmu dari Tohir malam itu. Salah satunya dari seorang staf kepaniteraan, Syarif Zulkifli. “Bagaimana caranya jika ada perubahan majelis hakim, karena hakim dimutasi misalnya, supaya majelis hakim yang lama dan baru sama-sama muncul di SIADPA sebagaimana halnya di buku register.”

“Kemudian dalam perkara permohonan, bagaimana memunculkan Pemohon yang lebih dari satu di SIADPA, seperti dalam perkara itsbat nikah atau penetapan ahli waris, supaya sinkron dengan buku register,” tanya pegawai honorer yang juga sopir PA Mempawah itu.

Mendengar pertanyaan tersebut, Tohir mengakui dengan jujur bahwa SIADPA yang ada sekarang belum menjangkau hal demikian. “Bagus, itu menjadi masukan untuk penyempurnaan SIADPA. Insyaallah tahun depan kita akan re-design. Kita tunggu masukan dari PA-PA,” jawabnya.

Wakil Ketua dan Panitera/Sekretaris PA Mempawah kemudian mengajak tamunya makan malam di Restoran Koppel Mempawah yang terletak di tepi Sungai Mempawah. Sambil menikmati asam pedas ikan dan sambal udang khas Kalimantan Barat, perbincangan mengenai SIADPA terus berlanjut.

Tohir cukup puas dengan SIADPA PA Mempawah. Kepuasan itu bukan tanpa dasar. Maklum, PA Mempawah pernah meraih predikat Peringkat Terbaik Pertama 2012 dalam bidang implementasi SIADPA Plus di lingkungan PTA Pontianak. PA Mempawah juga mampu menunjukkan sebagai satu-satunya PA di Kalimantan Barat yang laporan perkaranya valid antara SIADPA Plus dan laporan perkara manual, pada kegiatan verifikasi dan validasi data perkara pada SIADPA Plus yang diikuti oleh 8 PA di lingkungan PTA Pontianak (21-22/11/13).

Seharusnya malam itu, dua Kasi pada Direktorat Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Badilag itu menginap di Kota Pontianak. Namun, keduanya ternyata masih ingin berlama-lama berada di Kota Bestari yang tenang dan nyaman. Akhirnya, keduanya bermalam di Wisma Kalsul, Mempawah.

Rumah Warga PA Mempawah Kebanjiran

Ketika dalam perjalanan dari Pontianak menuju Mempawah, dua tamu dari Badilag itu melihat genangan air di kanan-kiri jalan. Khususnya setelah melintasi Sungai Kuala. Beberapa halaman gedung dan rumah penduduk, termasuk kantor-kantor pemerintah terendam air.

Halaman belakang, samping kanan dan kiri PA Mempawah pun tak luput dari genangan air setinggi 30 cm. Untungnya, air tidak sampai masuk ke dalam bangunan, sehingga aktivitas kantor tetap berjalan.

Rumah sebagian hakim dan pegawai PA Mempawah pun kebanjiran. Antara lain rumah Ema Fatma Nuris, SHI., Wardiansyah, Nuri Khatulistiorini, Norika Handayani, SE, Nani Wigati, Syafie, Suriadi, Zunaedi dan Syarif Firdaus. Akibatnya, mereka harus mengungsi.

“Air masuk ke rumah saya setinggi 40 cm. Selasa malam (10/12/13) saya terpaksa tidur di kantor. Rabu malam (11/12/13) saya mengungsi tidur di rumah Bu Uus (hakim). Semoga banjir segera pergi sehingga saya tidak perlu mengungsi tidur lagi,” kata Ema Fatma Nuris, SHI. kepada Tim Redaksi pa-mempawah.go.id.

Walaupun rumah kebanjiran, hakim dan pegawai PA Mempawah tetap masuk kantor. Ema bahkan masih memimpin sidang pada Kamis (12/12/2013). “Apa yang saya alami memang menyedihkan. Baru pertama kali ini rumah saya kebanjiran, sepanjang saya di Mempawah.

Namun, saya sadar masih banyak di luar sana yang lebih menderita. Khususnya para pihak yang terluka hatinya, tersakiti jiwanya, dan mereka jauh-jauh telah datang ke kantor. Karena itu, saya tetap masuk kantor. Persidangan harus terus berjalan,” lanjut hakim perempuan asal Jepara Jawa Tengah yang sudah 3 tahun bertugas di PA Mempawah itu. (Tim Redaksi)

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice