Datang Untuk Pergi "Perpisahan adalah Konsekuensi dari Sebuah Pertemuan"
Muara Teweh | pa.muarateweh.go.id
Dilahirkan di Banjarmasin 42 tahun yang lalu, ditengah keluarga yang sederhana Abdullah SHI.,MH. merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Pria yang akrab dipanggil dengan sebutan “dul” dilingkungan keluarga adalah sosok seorang pemimpin yang kharismatik dan agamis. Terlebih Abdullah bermukim di daerah Martapura Provinsi Kalimantan Selatan. Sebagaimana diketahui Kota Martapura atau biasa disebut dengan Kota Intan juga merupakan kota yang religius karena ditempat ini banyak terlahir guru-guru besar, alim ulama, toko-tokoh agama islam dan pesantren yang ternama dan tersohor di Nusantara.
Martapura juga merupakan kota bersejarah dalam penyebaran agama islam di Kalimantan. Disini juga terdapat makam guru-guru dan alim ulama besar salah satunya adalah makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari yang merupakan ulama besar di Kalimantan dan deretan tokoh ulama besar lainya yang turut menghiasi dokumen historis Martapura. Dalam kondisi ini Kota Martapura tidak dapat dipisahkan dengan Sekumpul, terlebih dengan sosok K.H. Muhammad Zaini Abdul Ghani. Ulama yang populer disapa Guru Sekumpul ataupun Guru Izay ini bisa diibaratkan sebagai “maestro” Bumi Serambi Mekkah Martapura. Semasa hidup almarhum mengadakan pengajian yang digelar di Kompleks Ar-Raudhah, Sekumpul, Martapura. Majelisnya selalu dihadiri ribuan jamaah dari berbagai pelosok. Saat ini lingkungan pengajian tersebut dijadikan kubah atau makam K.H. Muhammad Zaini Abdul Ghani. Sampai sekarang kompleks Ar-Raudhah setiap harinya selalu didatangi para peziarah baik dari kota maupun luar kota Martapura. Bahkan pada saat tertentu tepatnya pada saat Acara Haul Guru Sekumpul Kota Martapura menjadi lautan manusia karena dipadati oleh para peziarah dari segala penjuru Kalimantan bahkan sampai luar Kalimantan.
Pada tahun 2003 Abdullah mengawali karir sebagai CPNS di Pengadilan Agama Sangata dan selanjutnya menjadi PNS sebagai Staf di Pengadilan Agama Sangata. Abdullah mengawali karir sebagai hakim pada bulan Juli 2009 di Pengadilan Agama Buntok, dan kemudian pada bulan Desember 2014 mutasi ke Pengadilan Agama Kuala Kapuas. Selang 5 tahun berikutnya tepatnya pada bulan Desember 2018 alumni Hukum Syariah IAIN Antasari tahun 2003 ini mutasi ke Pengadilan Agama Muara Teweh. Selanjutnya pada April 2019 Abdullah mendapatkan promosi untuk menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua di Pengadilan Agama Muara Teweh. Pada bulan April 2019 alumni Magister Ilmu Hukum Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin ini dipercaya untuk memimpin Pengadilan Agama Muara Teweh dengan mendapatkan promosi Jabatan sebagai Ketua Pengadilan Agama Muara Teweh sampai dengan bulan Januari 2022.
Banyak prestasi dan predikat yang telah disandang selama kepemimpinan Abdullah, baik skala daerah maupun skala nasional. Keberhasian tersebut juga tidak lepas dari peran para ketua-ketua sebelumnya yang selama ini telah berjuang dan memberikan kontribusi untuk kemajuan Pengadilan Agama Muara Teweh ke arah yang lebih baik.
Selamat bertugas YM Abdullah, SHI., MH. Terimakasih atas dedikasi, arahan dan bimbingan serta motifasi maupun nasehat-nasehatnya selama ini. Teriring do’a yang terpanjat semoga kesuksesan, kesehatan dan keberkahan selalu menyertai, sehingga menjadi pengabdi terbaik kepada masyarakat, Bangsa dan Negara. (thr)