Bimtek Penggunaan ABT PA Sekayu : Bukan Sekedar Teori
Sekayu | pa-sekayu.go.id
Rabu (27/02/2019), kembali PA Sekayu mengadakan bimtek pemanfaatan aplikasi untuk mendukung kinerja panitera pengganti, agar tidak ketinggalan dengan agresivitas para hakim PA Sekayu.
Sebelumnya, jauh-jauh hari telah diinformasikan tentang keberadaan aplikasi blangko terintegrasi dengan SIPP kepada seluruh jajaran PA Sekayu. Akan tetapi pemberitahuan itu baru sebatas pengenalan sistem kerja dari aplikasi tersebut, sedangkan untuk penggunaannya belum diterapkan, karena masih dalam proses pembaruan sistem blangkonya, maka pada hari ini, secara khusus langsung praktik penggunaan aplikasi itu.
Tujuannya tidak lain adalah supaya pengetahuan tentang aplikasi dimaksud sama dan merata. Karena selama ini persoalan pemanfaatan aplikasi untuk menunjang kinerja itu belum satu persepsi. Bagi yang terbiasa menggunakan aplikasi dalam menunjang kinerja berjalan sesuai kebiasaannya, demikian juga bagi yang terbiasa secara manual sesuai dengan skill dan habitusnya, berjalan juga seperti biasa, kerena mindset kerja seperti itulah yang memudahkan baginya.
Akan tetapi problemnya adalah, dengan kerja manual itu, ritmenya selalu ketinggalan dengan kerja berbasis aplikasi. Sementara yang harus dikerjakan itu banyak. Jika tetap mempertahankan kerja manual, resikonya akan terjadi penumpukan berkas. Sedangkan tuntutan zamannya menghendaki harus berlari, bukan berjalan santai, apalagi sambil tidur-tiduran plus kopi dan rokoknya.
Dalam kondisi tuntutan harus berlari itu, hadirlah sebuah aplikasi yang dapat menunjang kinerja, pun lahirnya aplikasi itu bukan semata mata untuk menunjang kinerja, akan tetapi juga membuat kerjaan menjadi lebih cepat dan efektif.
Supaya aplikasi itu bisa berjalan dengan baik, perlu sebuah pemahaman, yakni pemahaman cara menjalankan aplikasi oleh SDM terkait. Maka pada hari ini, sesuai dengan instruksi Ketua PA Sekayu diadakanlah bimbingan teknis khusus bagi jajaran kepaniteraan.
Mencermati pelaksanaan bimtek itu, setidaknya ada dua metode pembelajaran yang dilakukan. Pertama, instruktur memandu melalui infocus, dipraktikkan satu orang dan diperhatikan yang lain. Sedangakan tehnik kedua, langsung memandu one by one dengan cara praktik langsung.
Cara kedua sepertinya lebih efektif, terbukti setelah melakukan bimtek itu, mereka sudah bisa memahami dan menjalankan aplikasi. Mencoba tahap demi tahap, hingga menghasilkan apa yang diinginkan dari aplikasi itu.
Metode praktik seperti ini agaknya cukup efektif diterapkan di PA Sekayu sebab metode yang sama juga diterapkan ketika melaksanakan bimtek e-court, karena suatu fakta yang sungguh harus disadari, kualitas dan kemampuan sumber daya manusia itu tidak sama, jadi dibutuhkan pola dan metode pembelajaran yang berbeda.
| Humas Pengadilan Agama Sekayu