Dalam sambutan menjelang launching, Andi Syamsu Alam menyatakan bahwa lahirnya berbagai kemajuan dalam bidang TI ini tak terlepas dari provokasinya kepada para Ketua PA se-DKI Jakarta.
Menurut Andi, saat para Ketua PA itu menghadap dirinya beberapa waktu lalu, ia menyampaikan rasa keprihatinnya terhadap kondisi PA di Jakarta. Ia bercerita, ketika ada yang studi banding mengenai peradilan agama, mereka bukannya ke Jakarta tetapi malah ke PA di daerah. Dalam benaknya, seharusnya PA di Jakarta harus lebih bagus karena berada di ibukota.
Kemudian ia memprovokasi sekaligus menantang para Ketua PA di Jakarta, bagaimana caranya nanti studi banding dilakukan di PA-PA di Jakarta, bukan ke daerah lagi.
“Dan hari-hari sekarang ini saya bahagia dengan berbagai kemajuan di PA Jakarta, termasuk hari ini dengan adanya launching Arsip Digital Perkara dan SMS Infoperkara Otomatis di PA Jakarta Barat. Ini merupakan lompatan luar biasa dan itu berarti provokasi saya berhasil,” tuturnya.
Dirjen Badilag Purwosusilo juga ikut bahagia dengan hadirnya aplikasi arsip perkara digital dan SMS Infoperkara di PA Jakarta Barat. Purwosusilo menyatakan bahwa hadirnya dua aplikasi tersebut di PA Jakarta Barat merupakan suatu usaha modernisasi administrasi perkara di lingkungan peradilan agama.
“Saya mengapresiasi berbagai terobosan dalam modernisasi perkara dan suatu saat akan saya kumpulkan semua aplikasi tersebut dan nanti diambil yang terbaik untuk diimplementasikan di semua PA,” ungkapnya.
Sebagaimana dikatakannya di berbagai kesempatan, Dirjen Badilag ingin agar PA-PA di wilayah Jakarta dapat menjadi etalase peradilan agama.
Dirjen Badilag juga mengingatkan betapa pentingnya perawatan dan implementasi setiap aplikasi yang telah dibuat. Mantan Ketua PA Jakarta Barat itu bercerita, dirinya pernah menemukan validasi dalam aplikasi info perkara di suatu PA tidak sesuai dengan berkas fisiknya.
“Validasinya sudah hijau, tetapi ternyata hijau semangka. Ini saya ketahui setelah melihat arsip fisiknya, ternyata ada yang tidak sesuai. Bahkan ketika saya tanya apa itu minutasi, yang bersangkutan tidak bisa menjawab,” tuturnya.
Menjawab tantangan
Ketua PA Jakarta Barat Drs. H. Buchori Yusuf, SH., MH menyatakan bahwa pihaknya berinisiatif mengembangkan arsip digital untuk menjawab tantangan terhadap kurangnya ruangan dan untuk melakukan efisiensi berkas pemberitahuan.
Mengenai SMS info perkara otomatis, Ketua PA Jakarta Barat menyatakan bahwa itu adalah jawaban dan pengembangan dari SMS manual. Aplikasi ini untuk memudahkan para pihak yang berperkara mendapatkan info mengenai jalannya perkara.
“Tiga hari sebelum sidang, pihak yang berperkara mendapat jadwal sidang. Begitu juga dengan jadwal mengenai tundaan sidang dan akta cerai, akan diinformasikan secara otomatis,” tuturnya.
Ketua PA Jakarta Barat bercerita, ide membuat arsip digital perkara dan SMS informasi otomatis tidak semata-mata berasal dari dirinya, tetapi juga atas masukan-masukan dari berbagai unsur di PA Jakarta Barat, terutama Tim TI.
Ia mengungkapkan, pembuatan dua aplikasi tersebut diilhami oleh tulisan Tuamarga di badilag.net berjudul "Doa, mimpi-mimpi dan Harapanku".
Pada kesempatan ini Ketua PA Jakarta Barat juga memperkenalkan beberapa aplikasi yang dibangun dan dikembangkan oleh PA Jakarta Barat, yaitu:
- Aplikasi biaya proses, yang meliputi belanja barang, mutasi barang dan biaya minutasi.
- Aplikasi Data perkara, aplikasi ini untuk menelusuri perjalanan perkara.
- Aplikasi tabayun, aplikasi ini untuk mengontrol relaas-relaas yang masuk dari PA di luar PA Jakarta Barat.
- Aplikasi manajemen perkara, aplikasi ini untuk mengetahui banyaknya perkara yang ditangani oleh masing-masing majelis hakim.
- Aplikasi perkara online, aplikasi ini merupakan perpaduan antara posbakum online dan sistem meja.
Terus berinovasi
Peluncuran Arsip Digital Perkara dan SMS Info Perkara Otomatis ini merupakan rangkaian inovasi pelayanan publik berbasis TI di PA wilayah DKI Jakarta. Beberapa waktu lalu, PA Jakarta Selatan telah sukses meluncurkan aplikasi Pendaftaran Online. Pendaftaran Online dan Arsip Digital Perkara ini disebut-sebut sebagai yang pertama diluncurkan di peradilan agama.
“Insyaallah dalam waktu dekat PA-PA lain di Jakarta akan meluncurkan aplikasi terbarunya, seperti PA Jakarta Utara ada Tabayun Online, PA Jakarta Timur dengan Aplikasi Pelaporan Online, serta PA Jakarta Pusat juga ada Aplikasi Statistik Kepegawaian,” ujar Ketua PTA Jakarta Khalilurrahman dalam kata sambutannya.
Ia menambahkan, semua aplikasi tersebut merupakan kreasi para penggiat TI di wilayahnya yang tergabung dalam forum bernama MEKKADILAGA (Media Komunikasi dan Konsultasi Administrator Peradilan Agama se DKI Jakarta).
“Kami berharap semua Pengadilan Agama se-DKI Jakarta dapat saling memotivasi dan berinovasi dalam melakukan pembaruan demi pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat pencari keadilan,” ujarnya.
(Umi l Aday-Mekkadilaga)