Selain menjadi salah satu Direktur di Badilag, Pak Sayed adalah juga hakim tinggi di PTA Jakarta. Bahkan, rencananya, tak lama lagi pejabat yang memulai karirnya di PA Jakarta Barat itu akan dipromosikan menjadi Wakil Ketua PTA Jakarta selepas merampungkan tugasnya sebagai Direktur.
Ketua PTA Jakarta Khalilurrahman (ketiga dari kiri, berkacamata) saat bertakziyah di kediaman almarhum di Legoso, Ciputat, Tangerang.
Ketua PTA Jakarta Khalilurrahman, yang ikut takziah dan mengantar jenazah ke makam, menyatakan dukacita sedalam-dalamnya atas wafatnya pejabat yang dikenal pekerja keras itu.
"Kami sangat kehilangan Pak Sayed. Beliau adalah salah satu putra terbaik yang menjadi kebanggan PTA Jakarta," ujar Khalilurrahman.
Adakan Doa dan Tahlil
Ketua PTA Jakarta Khalilurrahman dengan didampingi isteri serta seluruh keluarga besar PA di lingkungan PTA Jakarta melakukan takziyah di rumah duka bilangan Legoso, Ciputat, Tangerang. Tampak para hakim tinggi, pejabat structural/fungsional PTA Jakarta. Selain itu para Ketua, Wakil Ketua, Pansek dan pejabat lain PA se DKI Jakarta turut hadir di rumah duka.
Keluarga besar PTA Jakarta adakan pembacaan doa dan tahlil melepas kepergian almarhum H. Sayed Usman yang wafat Senin dinihari (14/1/2013)
Dalam takziyah tersebut rombongan PTA Jakarta tak lupa melakukan acara doa dan tahlil yang dipimpin oleh H. Sajadi, SH (Panmud Banding PTA Jakarta) dan diikuti pimpinan PTA/PA serta para hakim tinggi.
Pentakziyah seolah tak berhenti memenuhi rumah duka di komplek Legoso. Sejumlah pejabat tinggi MA dan Badilag serta keluarga besarnya tumpah ruah memadati kediaman almarhum.
Kirimkan Karangan Bunga
PTA Jakarta pun melengkapi belasungkawa yang mendalam dengan mengirimkan karangan bunga dukacita. Selain itu tampak bula karangan bunga dari instansi lain seperti PTA Bandar Lampung.
Sejumlah karangan bunga dukacita menghiasi halaman rumah duka, termasuk dari PTA Jakarta
Sebagaimana dilansir badilag.net karir Pak Sayed cukup cemerlang. Berbagai jabatan penting dan strategis pernah diembannya. Pak Sayed memulai karirnya sebagai abdi negara di PA Jakarta Barat pada 1 Maret 1983. Posisi awalnya adalah CPNS. Pada 1 September 1984, di PA Jakarta Timur, ia secara resmi menjadi PNS. Setahun kemudian, pada 1 Oktober 1985, Pak Sayed pindah lagi ke PA Jakarta Barat. Di situ ia memulai karirnya sebagai panitera pengganti.
Tokoh yang lahir di Sigli, Aceh, pada 3 Juli 1956 itu mulai menjadi hakim pada 3 Mei 1988. Tempat tugasnya kala itu adalah PA Jakarta Utara. Delapan tahun kemudian, tepatnya pada 15 Oktober 1996, Pak Sayed diangkat menjadi Wakil Ketua PA Jakarta Timur. Lima tahun kemudian, pada 16 Agustus 2001, ia dipromosikan menjadi Ketua PA Jakarta Timur. Pada 16 Maret 2003, Pak Sayed lantas dimutasi menjadi Ketua PA Jakarta Selatan.
Tidak lama memimpin PA Jakarta Selatan, pada 30 November 2004 Pak Sayed diangkat menjadi hakim tinggi. Sejak itu ia tercatat sebagai hakim tinggi PTA Jakarta, sekaligus pernah mengabdi sebagai hakim tinggi pada Balitbang Diklat Kumdil MA.
Salah satu kenangan Pak Sayed Usman (paling kanan) saat menghadiri Pelepasan Bapak Zainuddin Fajari menjadi KPTA Lampung beberapa bulan lalu
Karir Pak Sayed terus menanjak. Pada 25 Mei 2010 ia dilantik menjadi Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Ditjen Badilag. Pak Sayed menggantikan Drs. H. Hidayatullah MS, MH yang pada saat yang bersamaan dilantik menjadi Direktur Pranata dan Tatalaksana Perkara Perdata Agama Ditjen Badilag.
Selamat jalan Pak Sayed, semoga Allah SWT menempatkan di tempat yang mulia di sisiNya. Segala amal baktimu mendapatkan balasan dari Allah SWT.
(Aday Mekkadilaga l pta-jakarta.go.id)