Renstra Badilag 2015-2019 Dimatangkan
Bogor l Badilag.net
Rencana strategis (renstra) Ditjen Badilag periode 2010-2014 berakhir pada tahun ini. Karena itu, Badilag perlu menyusun renstra untuk periode lima tahun berikutnya.
Penyusunannya dimulai pada rapat kerja di Bandung bulan lalu, renstra Badilag 2015-2019 dimatangkan lagi selama tiga hari, 5-7 Maret 2014, di Bogor, oleh sebuah tim yang dikomandai oleh Sekretaris Ditjen Badilag H. Tukiran, S.H., M.M.
Mengingat pentingnya perencanaan bagi sebuah organisasi, penyusunan renstra tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Penyusunan renstra juga mesti melibatkan berbagai unsur, bukan hanya Bagian Perencanaan dan Keuangan Badilag.
“Agar hasilnya komprehensif, proses seperti ini perlu dilakukan beberapa kali dan membutuhkan partisipasi kita semua,” kata Sekretaris Ditjen Badilag.
Sekretaris Ditjen Badilag teringat pada pengalamannya ikut menyusun laporan tahunan MA yang dilakukan berkali-kali agar hasilnya maksimal. “Setelah finalisasi masih disempurnakan tim kecil,” tuturnya.
Ia menambahkan, dalam menyusun renstra, tim penyusun hendaknya berorientasi pada program, bukan malah berorientasi pada bujet. “Mestinya RKT (rencana kinerja tahunan) dulu disiapkan, baru anggarannya diberi, bukan sebaliknya,” tandasnya.
Format renstra yang disusun Badilag mengacu kepada pedoman yang ada. Di dalamnya terdapat gambaran organisasi secara umum yang meliputi kedudukan, tugas, fungsi dan struktur organisasi. Di samping itu, juga ada pemaparan mengenai pencapaian-pencapaian Badilag selama periode lima tahun sebelumnya.
Yang tidak kalah penting, di renstra terdapat analisis SWOT untuk menggambarkan kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan hambatan atau ancaman (threat) Badilag.
Bagian inti renstra Badilag berisi visi, misi, tujuan strategis, sasaran strategis, dan indikator kinerja utama (IKU) beserta targetnya.
Dibandingkan dengan renstra periode 2010-2014, terdapat berbagai perubahan mendasar pada renstra periode 2014-2019. Perubahan mendasar itu di antaranya mengenai sasaran strategis dan IKU.
[hermansyah]
.