logo web

Dipublikasikan oleh Hermansyah pada on . Dilihat: 10378

“Saya bersyukur kepada Allah, diberi amanat memimpin Ditjen ini. Saya merasa betul-betul berat. Apalagi menggantikan Pak Wahyu, yang begitu terkenal. Kita semua kenal beliau. Selama tujuh tahun jadi Dirjen, banyak prestasi yang beliau capai,” ujar Purwosusilo.

Pejabat eselon I yang lahir di Pacitan, 29 September 1954, itu mengungkapkan, merintis karir dari bawah, dirinya tidak pernah bermimpi bisa menjadi Dirjen. Pengangkatan dirinya sebagai Dirjen, tandas Purwosusilo, semata-mata karena kehendak Allah.

“Saya diangkat bukan karena pintar atau apa, tapi karena nasib,” ujar bapak empat anak ini.

Purwosusilo memulai pengabdiannya pada tahun 1980. Selama hampir 33 tahun menjadi abdi negara, mulai CPNS, hakim, hingga Dirjen, Purwosusilo telah pindah sebanyak 13 kali.  Ia pernah bertugas di PA Ponorogo, PA Kodya Madiun, PA Kodya Kediri, PA Blitar, PA Banyuwangi, PA Probolinggo, PA Tuban, PA Jakarta Barat, PTA Jakarta, Badan Pengawasan, Panmud Perdata Agama MA, dan Ditjen Badilag.

Di manapun bertugas, Purwosusilo mengaku memiliki semboyan yang sudah lama dipegangnya dengan teguh. Semboyan itu sama dengan semboyan milik mantan Presiden RI BJ Habibie. Juga sama dengan semboyan milik PT Kereta Api.

“Bisa tidak bisa harus bisa. Atau bahasa Jawa-nya: Iso ora iso mesti iso,” ungkap Purwosusilo, menyebut semboyannya.

Dengan semboyan itu, Purwosusilo yakin dirinya dan segenap warga Badilag dapat mempertahankan dan meneruskan prestasi-prestasi yang telah digapai Dirjen sebelumnya. Kuncinya, menurut Purwosusilo, adalah dukungan dan kerjasama.

“Minta doa dan bantuan teman-teman, pejabat eselon II sampai staf. Apa yang sudah kita berikan kepada Pak Wahyu (mantan Dirjen Badilag—red) mohon juga diberikan kepada kami, meskipun saya sadari saya tidak sehebat dan sesempurna Pak Wahyu,” ujar Purwosusilo.

Mantan Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama ini menegaskan, dirinya tidak bisa bekerja secara maksimal tanpa kerjasama dengan semua unsur di Badilag. “Bersama kita bisa. Nggak ada yang nggak bisa,” tandasnya.

Dengan menjadi Dirjen Badilag, kini Purwosusilo menahkodai empat unit kerja eselon II, yaitu Sekretariat Ditjen Badilag, Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama, Direktorat Pembinaan Administrasi Peradilan Agama, dan Direktorat Pranata dan Tatalaksana Perkara Perdata Agama.

Menurut Purwosusilo, semua unsur di Badilag adalah penting. Tidak ada orang yang paling penting dan tidak ada orang yang tidak penting. Semua sama pentingnya.

“Ibarat mobil, mesin itu penting. Tapi mesin tidak ada apa-apanya tanpa ada pentil,” Purwosusilo memberi tamsil.

Harus lari

Mendekati bulan Maret, Purwosusilo meminta segenap unsur di Badilag untuk bergerak cepat. “Mau tidak mau kita harus lari. Begitu DIPA hilang bintangnya, kita harus lari,” ujarnya.

Purwosusilo berharap agar serapan anggaran Badilag tetap tinggi. Prestasi sebagai unit kerja dengan serapan anggaran tertinggi di MA, menurutnya, harus dipertahankan. Sebab, dalam hal serapan anggaran, MA sudah menerapkan reward and punishment. Unit kerja yang serapan anggarannya tinggi akan mendapat reward. Sebaliknya, unit kerja yang serapan anggarannya rendah akan mendapat punishment.

Menindaklanjuti arahan Sekretaris MA, tiap tiga bulan Purwosusilo akan mengumpulkan para pejabat eselon II di Badilag untuk melakukan evaluasi serapan anggaran. Jika ada anggaran di unit kerja eselon II tertentu yang belum terserap, maka anggaran tersebut dapat dialihkan untuk unit kerja eselon II lainnya.

“Tahun ini penyerapan anggaran jangan sampai berkurang. Silakan berlomba-lomba. Setiap tiga bulan sekali ada evaluasi,” tandas Purwosusilo.

(hermansyah l ridwan anwar)

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice