Memahami Kepekaan Bupati, Mantri dan Kuli
Kata hikmah tersebut berbunyi begini: Esem bupati, semu mantri, dupak kuli. Kalau diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, kira-kira menjadi: Senyuman untuk bupati, sindiran untuk mantri dan blak-blakan atau terang-terangan untuk kuli. Terjemahan ini tentu tidak persis dengan muatan yang terkandung di dalam kata hikmah tersebut, akan tetapi sekadar untuk memudahkan kita dalam memahami makna dari hikmah tersebut.
Penyebutan bupati, mantri dan kuli dalam kata hikmah tersebut bukan dalam jabatan yang sesungguhnya. Penyebutan tersebut sekadar untuk menggambarkan tingkat kepekaan seseorang. Dalam kehidupan di manapun, tingkat kepekaan seseorang dapat diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan tadi: bupati, mantri dan kuli.
Selengkapnya, silakan baca DI SINI.
.