logo web

on . Dilihat: 1805

Peserta Diklat Antusias, Nara Sumber Dihujani Pertanyaan


Riyadh | Badilag.net

Hari Ahad (12/4) merupakan hari pertama diklat, para peserta disuguhi menu “Al Mu’amalah Al Maliyah Al Mu’ashirah” atau Transaksi Keuangan Kontemporer. Menu yang sangat bergizi.

“Silakan untuk bertanya,” ujar Dr. Shaleh Abdullah Al Luhaydan, pakar ekonomi syariah modern kepada para peserta diklat.

“Pertanyaan bebas mengenai apa saja seputar ekonomi syariah. Seribu pertanyaanpun tidak dibatasi,” selorohnya, yang bersambut tawa akrab para peserta.

Tidak hanya menunggu selesai akhir jam pelajaran, di tengah-tengah pemaparanpun para peserta tidak segan-segan untuk menyalakan lampu pengeras suara di atas meja untuk mengajukan berbagai pertanyaan, secara tertib.

Sistem ekonomi dan bisnis syariah bertumpu pada ajaran Islam yang berlandaskan Al Quran dan Al Hadis. Tidak ada praktik atau transaksi dalam sistim keuangan dan bisnis syariah kecuali semuanya harus memilki landasan dari Al Quran maupun Al Hadis.

Rujukan syariah atau ta`shil syar’i sangat menjadi perhatian para peserta dalam mengajukan berbagai pertanyaan terhadap berbagai problematika transaksi perbankan dan keuangan modern.

Transaksi keuangan dan perbankan konvensional diwarnai dengan praktik riba, sehingga sering disebut dengan Bank Ribawi.

Sementara Bank Syariah dan Lembaga Keuangan Syariah lainnya, sangat menekankan untuk menjauhi semaksimal mungkin unsur riba di dalam berbagai transaksinya.

Jenis-jenis riba dan segala unsur di dalamnya dari berbagai sudut pandangnya menjadi amunisi yang dilontarkan para peserta sebagai pertanyaan kepada nara sumber.

Di dalam Al Quran maupun Al Hadis tidak disebutkan mata uang modern seperti Rupiah, Reyal, atau Dolar sebagai unsur riba. Adanya Al Wa’d Al Mulzim (janji yang mengikat) dalam praktik pembiayaan murabahah di Indonesia.

Itu diantara tema pertanyaan yang menghidupkan suasana dikskusi dalam perkuliahan yang dimulai pukul 08.00 hingga selesai pulul 11.50 waktu setempat.

Setelah dua hari berturut-turut menyantap menu “Al Mu’amalah Al Maliyah Al Mu’ashirah” atau “Transaksi Keuangan Kontemporer”, selanjutnya, para peserta diklat disuguhi menu beraroma rasa hukum acara yaitu “Thuruqul Itsbat Wal Qarain” atau Metode Pembuktian.

Dr. Fahd Nafil Al Shughayr yang merupakan Kepala Bagian Diklat pada Al Ma’had Al ‘Ali Lil Qadha (Sekolah Tinggi Peradilan) Riyadh memaparkan beberapa jenis alat bukti dan problematikanya dalam tinjaun Sistem Peradilan Islam tentunya.

Para peserta sangat antusias, dan tidak ragu-ragu menembakkan peluru-peluru pertanyaan dalam konteks perbandingan dengan teori dan praktik pembuktian dalam sistem peradilan di Indonesia.

Materi Metode Pembuktian yang merupakan mata kuliah program pasca sarjana untuk dua semester, terpaksa harus diselesaikan hanya dalam beberapa jam pelajaran dalam rangka diklat ekonomi syariah yang akan berlangsung sampai dengan pekan pertama bulan Mei 2015 nanti.

Untuk menambah khazanah pengetahuan para peserta yang mayoritas Hakim Peradilan Agama, memasuki hari keempat diklat, para peserta disuguhi menu “Nawazil Fiqhil Usroh” atau Problematika Hukum Keluarga Modern.

Banyak pembahasan menarik seputas kasus-kasus kekinian dalam hukum keluarga, mengundang penasaran para peserta. Hujan pertanyaanpun memenuhi ruang-ruang diskusi di kelas yang dilengkapi dengan dua layar TV beukuran besar sebagai media pembantu.

Prof. Dr. Ahmad Abdul Salam, guru besar Hukum Keluarga sebaga nara sumber menanggapi hujan pertanyaan para peserta dengan antusias pula, dan argumentasi yang memadai.

Perkuliahan mengenai Transaksi Keuangan Kontemporer, Teori Pembuktian maupun Problematika Hukum Keluarga Modern masih akan berlanjut.

Para peserta yang rata-rata mampu berkomunikasi dengan bahasa Arab tidak ragu-ragu untuk melontarkan pertanyaan demi pertanyaan untuk membuka wawasan yang lebih luas terutama terkait ekonomi syariah yang berpijak pada ilmu agama sebagai landasan utamanya.

[Ibnu AR]

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice