Penutupan Pendaftaran Kompetisi Inovasi Pengadilan Diundur, Ini Alasannya
Jakarta l Badilag.net
Masa pendaftaran Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Peradilan 2015 diperpanjang sepekan hingga 28 September. Semula, pendaftaran kompetisi untuk pengadilan tingkat pertama ini dimulai pada 19 Agustus dan akan ditutup pada 22 September.
Perpanjangan masa pendaftaran itu ditetapkan oleh Ketua Tim Pengarah Prof. Dr. Takdir Rahmadi, S.H., L.LM melalui Keputusan Nomor 004/KTP/SK/IX/2015. Alasannya, animo keikutsertaan pengadilan tingkat pertama dalam mengikuti kompetisi sangat tinggi.
“Kesempatan perlu dibuka seluas-luasnya bagi pengadilan tingkat pertama untuk meningkatkan partisipasi dalam kompetisi dan memutakhirkan data inovasi yang dimiliki,” kata Ketua Kamar Pembinaan Mahkamah Agung itu.
Hingga Senin (21/9/2015) siang, berdasarkan informasi dari situs inovasi.mahkamahagung.go.id, 294 pengadilan tingkat pertama dari empat lingkungan peradilan telah mendaftarkan diri.
Jika dirinci, 294 pengadilan itu terdiri dari 119 pengadilan dari peradilan umum, 152 pengadilan dari peradilan agama, 8 pengadila dari peradilan militer dan 15 pengadilan dari peradilan tata usaha negara.
Tercatat, sejauh ini 286 inovasi telah terdaftar. Ada beberapa pengadilan yang mengikutsertakan lebih dari satu inovasi. Ada pula pengadilan-pengadilan yang telah mendaftar namun belum menampakkan inovasinya.
Sebagaimana diketahui, setelah proses pendaftaran ditutup, akan dilakukan penilaian yang dibagi menjadi empat babak.
Penilaian babak pertama adalah penilaian administratif. Ini dilakukan untuk mengecek apakah seluruh dokumen yang dipersyaratkan tersedia atau tidak. Pengadilan yang mendaftar namun tidak mengunggah video inovasi, misalnya, akan gugur pada babak ini.
Penilaian babak kedua adalah penilaian substantif. Dewan Juri akan menilai seluruh dokumen inovasi, mulai dari identitas pengadilan dan penanggungjawab inovasi, daftar periksa, deskripsi singkat, foto-foto, video-video dan lampiran-lampiran. Nanti akan dipilih 10 inovasi yang berhak lolos ke babak berikutnya.
Penilaian babak ketiga adalah verifikasi lapangan. Sepuluh inovasi itu akan dicek langsung oleh penilai. Tujuan utamanya adalah mengetahui kesesuaian antara dokumen dan kenyataan.
Penilaian babak keempat adalah seminar terbuka. Pimpinan dan penanggung jawab sepuluh inovasi itu akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti seminar terbuka. Masing-masing inovator harus memaparkan inovasinya, lalu inovator-inovator lainnya diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, bahkan mendebat. Dewan Juri lantas mewawancarai para inovator itu secara terbuka dan tertutup.
Selain menghasilkan sepuluh inovatir terbaik, seluruh rangkaian penilaian itu akan menghasilkan juara I, II dan III. Panitia juga akan menetapkan satu inovator terfavorit berdasarkan pilihan publik.
[hermansyah]