logo web

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on . Dilihat: 5115

Pak Taufiq Mantan Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Wafat

Pelaku Sejarah Hijrahnya Peradilan Agama Ke MA Tiada

Jakarta | Badilag.net

Langit Jakarta di pagi Jumat (30/10) begitu teduh seakan turut berduka bersama jutaan warga peradilan agama.

Dunia peradilan, terutama peradilan agama di Indonesia kehilangan seorang tokoh pelaku sejarah hijrahnya Peradilan Agama ke Mahkamah Agung.

Drs. Taufiq, S.H., M.A. yang pernah menjabat Direktur Pembinaan Badan Peradilan Agama (1990-1992), mantan Ketua Muda Urusan Lingkungan Peradilan Agama (Tuada Uldilag), dan mantan Wakil Ketua MA RI menghembuskan nafas terakhirnya di Hari Jumat (30/10) di Jakarta.

Sewaktu Peradilan Agama masih di berada di bawah Departemen Agama, anggaran PA sangat kecil sehingga sangat susah untuk maju. Bukan berarti Departemen Agama tidak suka, tetapi memang anggarannya kecil, pendidikan lebih diperioritaskan dengan asumsi bahwa kalau IAIN maju tentu PA juga bisa maju, tetapi ternyata tidak bisa begitu.

Itulah sekelumit pandangan Drs. Taufiq, SH., MA mengenai keadaan PA semasa masih di bawah Departemen Agama, dan akhirnya beliau ikut mendorong bergabungnya PA di bawah satu atap MA bersama lingkungan peradilan umum, peradilan militer dan peradilan tata usaha negara.

Taufiq yang dilahirkan di Babat Lamongan 77 tahun yang lalu, ternyata berpulang di bulan Muharram 1437 H, bulan momentum untuk berhijrah, seakan menegaskan bahwa hijrahnya Peradilan Agama ke Mahkamah Agung telah membuahkan banyak kemajuan di lingkungan Peradilan Agama, bahkan dunia peradilan di Indonesia secara keseluruhan.

Ketika kita di MA, memang ada tantangannya. Oleh karena, kita tidak boleh lengah. Perlu dijaga mental agar tidak goyah oleh fasilitas dan anggaran yang besar. Jangan sampai terjadi waktu gaji sedikit, fasilitas terbatas bisa menjaga integritas. Tetapi setelah berubah, fasilitas wah, gajinya lumayan, lalu mental ikut berubah.

Itulah sekelumit nasihat Taufiq mengantarkan perjuangan masuknya PA ke MA. Wejangan seorang panutan yang masih relevan untuk saat ini, bahkan sampai kapanpun.

Karirnya dari bawah

Memulai karirnya sebagai pegawai biasa di PA Tuban pada tahun 1960, Taufiq sebagai keluaran PHIN harus pandai berinteraksi dengan para Kiyai disana selama dua tahun.

Karena tidak banyak pekerjaan, Taufiq banyak aktif di dunia pendidikan. Ia mengajar di PGA-P Muhammadiyah. Bahkan ia juga sempat menjadi Kepala Sekolah Muallimin NU. Fak yang diajarkan Taufiq lebih banyak ilmu pasti. Di luar itu, Taufiq juga mengajar mengaji kitab.

Setelah menikah dengan gadis yang bernama Muflikhah tahun 1961, pada tahun 1969 Taufiq diangkat sebagai Wakil Ketua Pengadilan di PA Bojonegoro, itupun setelah beliau menjalani tugas belajar di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Pada tahun 1972, Taufiq dipindahkan ke Surabaya sebagai Kepala Jawatan Peradilan Agama, karena beliau adalah satu-atunya sarjana di lingkungan PA saat itu.

Pada tahun 1975, Taufiq diangkat sebagai Ketua MIT (Mahkamah Islam Tinggi) Cabang Surabaya. Waktu itu beliau membangun wisma dijadikan sebagai tempat pelatihan hakim-hakim dan tenaga teknis PA lainnya.

Tahun 1987, Taufiq dimutasi ke Jakarta. Ia diberi amanah untuk membuka PTA Jakarta sekaligus menjadi ketuanya.

Sukses menjadi Ketua PTA Jakarta, pada tahun 1990 Taufiq ditarik ke Departemen Agama Pusat dan diangkat sebagai Direktur Bapera merangkap Sekretaris Ditjen Bimas Islam dan Urusan Haji.

Sejak tahun 1992, Taufiq memulai karirnya sebagai Hakim Agung. “Saya ngawali dululah. Ini demi teman-teman,” begitu ungkapan Taufiq kepada Menteri Tarmidzi Tahir saat itu yang menghendaki beliau tetap di Departemen Agama.

Akhirnya perjalanan hidup sang pahlawan berakhir di bulan pahlawan tahun 2015. Sampai berita ini diturunkan, Jenazah masih disemayamkan di rumah duka di kawasan Jatiwaringain Bekasi Jawa Barat. Selamat jalan pahlawan, semoga pahala Allah Yang Maha Pemurah tercurah kepadamu, sehingga dapat menghartarkanmu ke Surga-Nya.

[ Ibnu AR]

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice