logo web

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on . Dilihat: 773

Napak Tilas Pak Dirjen di Kota Pancasila Ende Sare Lio Pawe

Ende | paende.net

Suasana berbeda nampak terlihat di Kantor Pengadilan Agama Ende hari ini. Di hari-hari sebelumnya setiap hari Ahad, kantor yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto KM 4 Mautaga Ende tersebut sepi dari aktifitas perkantoran karena merupakan hari libur akhir pekan.

Namun kali ini tampak ramai karena semua pegawai PA Ende berkumpul di kantor tersebut. Tak hanya dari pegawai PA Ende, turut hadir pula para purnabakti PA Ende dan keluarga pegawai Pengadilan Agama Ende. Bahkan Ketua PTA Nusa Tenggara Timur Bapak Drs. H. Shofrowi, S.H., M.H. dan Sekretaris PTA Nusa Tenggara Timur turut hadir.

Hari ini memang hari bahagia dan istimewa bagi para hadirin khususnya Keluarga Besar Pengadilan Agama Ende, para Purnabakti PA Ende dan para sahabat Pak Dirjen semasa beliau bertugas di PA Ende dan PA Bajawa, Nusa Tenggara Timur, karena hari ini Ahad tanggal 17 Desember 2017 orang nomor satu di Lingkungan Ditjen Badilag MARI YM Bapak Dr. H. Abdul Manaf, M.H. berkunjung ke Pengadilan Agama Ende. Bukan kunjungan kerja seperti biasanya namun agenda beliau adalah bersilaturahim dengan Keluarga Besar Pegawai PA Ende dan Purnabakti serta para sabahat beliau.

Seperti diketahui jauh sebelum menjadi orang nomor satu di Ditjen Badilag, Dr. H. Abdul manaf pernah merintis karir sebagai hakim di PA Ende lalu menjadi Wakil dan Ketua di PA Bajawa. Wajar jika kedatangan beliau sangat ditunggu-tunggu Keluarga Besar PA Ende dan Purnabakti serta para sahabatnya. Bagi masyarakat Flores khususnya Ende dan Bajawa, sosok Pak Dirjen merupakan salah satu kebanggaan mereka, karena meskiun jauh dari keramaian Ibu Kota Republik Indonesia, namun dari kota kecil inilah H. Abdul Manaf, seorang hakim yang ramah, sosok yang familiar dan dikenal oleh warga sebagai Kyai yang aktif membimbing umat, terorbit hingga menjadi orang penting di Lingkungan Peradilan Indonesia bahkan saat ini menjadi orang nomor satu di Ditjen Badilag MARI.

Keramahan serta silaturahim yang senantiasa terjaga selama menjadi ‘warga’ Ende Sare Lio Pawe masih sangat terkenang oleh warga Kabupaten Ende. Tak heran meskipun tidak mendapat undangan khusus beberapa warga yang mengenal Pak Ustad (sapaan H. Abdul Manaf semasa bertugas di Ende) juga bergabung dengan rombongan pegawai yang sedang menantikan kedatangan beliau.

Sekira pukul 10.30 pagi WITA Pak Dirjen Badilag bersama rombongan yang diri dari Dr. Sutomo (Litbang Kumdil), Hamimuddin (Hakim PA Yogyakarta), Najib (Hakim PA Cilacap), M Ali Imran (PA Jepara), dan Kardi (asisten dirjen) tiba di Kantor Pengadilan Agama Agama disambut KPTA Nusa Tenggara Timur, Sekretaris PTA Nusa Tenggara Timur, Keluarga Besar PA Ende, Purnabakti dan sahabat-sahabat beliau. Lalu dengan didampingi KPTA Nusa Tenggara Timur, Pak Dirjen beserta rombongan langsung menemui dan menyapa seluruh hadirin yang sudah menantikan beliau sejak pagi.

Suasanya hangat penuh keakraban langsung terasa, tanpa sungkan Pak Dirjen langsung menyalami dan merangkul para sahabat, para purnabakti Pengadilan Agama yang merupakan teman-teman seperjuangan beliau berdakwah untuk ummat serta membangun PA Ende dan PA Bajawa. Tak lupa Pak Dirjen membawakan bingkasan tanda kasih untuk para sahabatnya.

 Para Purnabakti dan sahabat beliau tak kuasa menahan air mata haru karena akhirnya bisa bertemu kembali dengan beliau setelah puluhan tahun tak bertemu sejak beliau dimutasi ke PA lain hingga akhirnya memimpin Ditjen Badilag Mahkamah Agung RI. KPA Ende Ruslan, S.Ag., SH., MH juga tak mampu menahan haru ketika Pak Dirjen dengan tanpa sungkan menuntun dengan kursi roda istri mendiang sahabatnya yang sedang stroke.

“Tadi saya yang mau menuntun tapi Pak Dirjen tidak mau diganti, beliau maunya menuntun sendiri sahabatnya” kata Ruslan dengan mata berkaca-kaca.

Ketua PTA Nusa Tenggara Timur juga memberi komentar bahwa:

“Kita semua telah menyaksikan sendiri kharisma, kepribadian dan ketawadhuan beliau, dan beliau telah memberikan pelajaran secara langsung kepada kita semua, bagaimana menghargai saudara-saudara kita termasuk yang sudah purnabakti” kata H. Shofrowi “Sebagai pimpinan saya mewajibkan seluruh warga peradilan agama di Wilayah PTA Nusa Tenggara Timur untuk meneladani beliau” lanjutnya.

Umar Belu salah seorang purnabakti saat ditemui redaksi menyatakan bahwa Pak Dirjen adalah sosok yang istimewa bagi dia dan teman-teman seperjuangan lainnya.

“Kami ini hanya tamatan SMEP (setingkat SMP) sehingga dalam melayani masyarakat pencari keadilan kami bekerja sekedar apa yang kami bisa, jangankan hukum acara struktur pengadilan pun kami tidak tahu, namun dengan kedatangan Pak Manaf saat itu menjadi hakim di sini, membuat kami menjadi lebih tahu organisasi pengadilan agama, apa yang harus dilakukan dalam melayani pencari keadilan berdasarkan aturan-aturan  yang ada dan juga melaksanakan kebijakan-kebijakan dari pusat” kata Umar Belu.

“Beliau selalu membimbing kami dalam segala hal, tak hanya membimbing kami dalam memahami hukum formil dan materil peradilan agama, yang lebih penting adalah bimbingan agama yang menjadi pondasi dalam membentuk karakter aparat penegak hukum yang berintegritas” lanjutnya.

“Bimbingan agama untuk aparat peradilan menjadi perhatian khusus beliau kala itu, bahkan oleh beliau dijadikan program kerja pimpinan sehingga setiap hari kerja disela-sela rutinitas, selalu disediakan waktu khusus untuk memberikan bimbingan-bimbingan agama, kitab-kitab kuning yang ada hampir seluruhnya tamat dikaji dibawah bimbingan beliau”. Pangkas Umar Belu yang diaminkan oleh purnabakti lainnya.

Salah seorang pensiunan KUA yang juga kawan beliau lainnya ikut berkisah bahwa Pak Dirjen adalah salah satu tokoh pejuang dakwah di Bajawa bahkan menjadi tokoh sentral yang memperjuangkan berdirinya bangunan yang menjadi cikal bakal berdirinya masjid di Kota Bajawa.

Selain bersilaturahim dengan keluarga besar PA Ende dan para Purnabakti, dalam kesempatan tersebut Pak Dirjen juga memberikan wejangan dan pembinaan khususnya kepada aparat Pengadilan Agama Ende yang masih aktip.

Beberapa wejangan atau pesan-pesan Pak Dirjen, secara garis besar redaksi rangkum sebagai berikut:

Pertama:

Hargai dan hormati saudara-saudara kita yang sudah purnabakti, bangun komunikasi yang baik dengan meraka, karena merekalah yang memperjuangkan peradilan agama dari titik nol hingga saat ini kita bisa bekerja dengan nyaman. Mereka telah bekerja dan berjuang dengan luar biasa ikhlas, meski hanya dengan penghasilan kecil dan tanpa fasilitas yang memadai. Tauladani keikhlasan mereka.

Kedua:

Jaga keharmonisan rumah tangga, bangun komunikasi yang baik dengan pasangan masing-masing, transparansi atau terbukalah dalam segala hal termasuk penghasilan serta apapun yang bisa menimpulkan konplik dalam rumah tangga. “Hargai dan cintailah rumah tangga, istri, suami, anak-anak, karena kalian bisa seperti sekarang tidak lepas dari doa dan pengorbanan istri, suami dan anak-anak kalian di rumah”

“Bagaimana mungkin bisa menjadi mediator yang baik bila rumah tangga sendiri tidak harmonis, karena itu jaga keutuhan dan keharmonisan rumah tangga”

Ketiga:

Jangan berhenti belajar, sempatkan diri untuk membaca buku termasuk buku-buku di perpustakaan yang memang disediakan untuk dibaca oleh Pegawai Pengadilan.

Keempat:

Jaga marwah pengadilan khususnya Pengadilan Agama.

Ada lagi kesan istimewa lainnya yang redaksi temui pada kunjungan Dirjen Badilag Mahkamah Agung RI kali ini. Beliau tidak ingin merepotkan orang lain meskipun bawahan beliau sendiri. Sebelum kedatangannya ke Ende, beliau sudah berpesan agar tidak perlu disediakan sarana misalnya mobil, penginapan dan selainnya termasuk jamuan makan siang dan lainnya. Sarana transportasi, penginapan, dan komsumsi untuk beliau dan rombongannya selama kunjungannya ke daratan Flores telah disediakan sendiri oleh beliau, bahkan makan siang pegawai dan purnabakti pun disediakan sendiri oleh beliau.

Bimbingan dan Silaturahmi Pak Dirjen bersama Pegawai PA Ende dan purnabakti berakhir sekitar pukul 14.30 WITA. Selanjutnya Pak Dirjen beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju PA Bajawa, PA Ruteng sampai PA Labuan Bajo.

Dalam perjalanan menuju PA Bajawa, Pak Dirjen menyempatkan diri melihat kondisi Mess PA Ende di Jalan Eltari dan juga Mess PA Ende di Ndao. Selain melihat kondisi Mess Ndao yang dahulunya merupakan Kantor PA Ende pertama, beliau juga berbagi kisah bahwa di kantor tua inilah beliau dan 11 orang hakim lainnya yang dikirim dari Surabaya, atas saran H. Umar Belu ditampung selama 2 (dua) minggu sebelum tersebar ke wilayah penugasan masing-masing.

“Saya sendiri sampai berbulan-bulan disini” kenang beliau “Di ruangan inilah saya tinggal bersama kawan-kawan” katanya sambil menujuk salah satu sudut kamar di pojok Mess Ndao.

Terima kasih Dirjen Badilag MARI YM. Bapak Dr. H. Abdul Manaf, MH. atas kunjungan, serta nasihat dan wejangan bapak yang sangat menyentuh dan sarat makna. Kedatangan bapak telah menambah spirit baru buat kami untuk berkarya lebih ikhlas dan lebih baik lagi. Karena bapak kami makin yakin dengan petuah para pendahulu bahwa Matahari Terbitnya Dari Timur, orang ‘besar’ juga akan munculnya dari daerah Timur Indonesia, maka jangan sedih, minder apalagi patah semangat ditugaskan di Wilayah Timur Indonesia. Dan semoga bapak beserta rombongan sehat dan selamat sampai tujuan, amin (A2/Tim IT)

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice