logo web

Dipublikasikan oleh Hermansyah pada on . Dilihat: 8507

 

Dr. Haydar mengatakan, kunjungannya ke Indonesia kali ini adalah untuk bertukar pengalaman dan informasi, serta menindaklanjuti kerja sama yang sebelumnya telah diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman (Memory of Understanding/MoU) antara MA RI dan MA Sudan.

MoU tersebut ditandatangani oleh Ketua MA RI dan Ketua MA Sudan di Gedung MA RI pada 17 November 2011. MoU yang terdiri dari delapan pasal itu dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan bilateral dan kerjasama di bidang peradilan, dalam rangka meningkatkan kapasitas para hakim.

Tujuan MoU adalah untuk membangun kerangka guna meningkatkan kerjasama yang efektif antara kedua belah pihak melalui pertukaran informasi dan program pembangunan kapasitas.

Adapun ruang lingkup dan bentuk kerjasama meliputi pendidikan dan pelatihan—termasuk kursus dan studi banding. Kedua pihak juga akan saling mengunjungi, menggelar seminar dan workshop.

Di samping itu, kedua pihak akan melakukan pertukaran informasi, khususnya dalam menerapkan dan mengembangkan hukum syariah di kedua negara. Kerjasama dapat diperluas untuk hal-hal lain sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

Ditjen Badilag mendapat kehormatan untuk menjadi koordinator MA RI dalam mengimplementasikan nota kesepahaman itu. Sedangkan yang bertindak sebagai koordinator dari pihak MA Sudan adalah Sekretaris Jenderal Urusan Kehakiman.

“Saat ini kami mencari lulusan-lulusan diklat calon hakim terbaik untuk kami beri kesempatan melanjutkan studi di Sudan,” kata Dr. Haydar yang disambut tepukan meriah para peserta diklat calon hakim yang menyimak kuliah umum yang juga dihadiri mantan Tuada Perdata MA Atja Sondjaja itu.

Menikmati Taman Safari

Sabtu sore, beberapa jam setelah memberi kuliah umum, delegasi MA Sudan meluncur ke kediaman Duta Besar Sudan Abd Al Rahim Al Siddig di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Di tempat itu, bersama Dirjen Badilag Purwosusilo dan Sekretaris Ditjen Badilag Farid Ismail, mereka dijamu makan malam oleh Dubes Sudan.

Jamuan makan malam itu terasa istimewa karena dihadiri juga oleh belasan warga Sudan yang tinggal di Indonesia. Dirjen Badilag memanfaatkan kesempatan itu untuk mengobrolkan berbagai hal, mulai sistem hukum dan peradilan di Sudan hingga makanan khas Sudan.

Setelah bermalam di Balitbangdiklat MA, Ahad siang, delegasi MA Sudan diajak menikmati keindahan dan keunikan Taman Safari di kawasan Puncak, Bogor. Duta Besar Sudan dan Dirjen Badilag turut mendampingi mereka.

Di tempat ini, selama sekitar tiga jam, delegasi MA Sudan berkeliling untuk melihat-lihat aneka satwa dan tetumbuhan. Tidak sedikit di antara hewan yang ada di situ berasal dari benua Afrika, khususnya Sudan, seperti zebra, singa dan jerapah.

Iring-iringan kendaraan yang membawa delegasi MA Sudan ini sempat dihadang macet, meski sudah dikawal oleh voorijder. Tapi mereka tetap dapat menikmati pemandangan, terutama pegunungan yang hijau.

“Indonesia is beautiful country,” ujar Abdul Rahman Muhammad Taha, rekan Dr. Haydar, seusia makan siang dengan menu pecel, sayur asam, serta ayam, ikan mas dan tempe goreng.

(hermansyah)

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice