KY mendasarkan diri pada surat dari Wakil Ketua MA Bidan Non-Yudisial tertanggal 30 Januari 2014. Berdasarkan surat itu, MA berniat mengisi kekosongan jabatan untuk 10 hakim agung.
Pertimbangan MA, pada tahun 2014, empat hakim agung meninggal dunia dan purnabhakti. Selain itu, MA memerlukan tambahan enam hakim agung untuk melengkapi kekurangan hasil seleksi sebelumnya.
KY menerima usulan pendaftaran calon hakim agung selama 15 hari kerja, mulai 17 Februari 2014 hingga 7 Maret 2014.
“Paling lambat tanggal 7 Maret 2014 pukul 16.30 WIB (stempel pos),” tulis KY dalam siaran persnya.
Ada tiga pihak yang dapat mengusulkan calon hakim agung, yaitu MA, pemerintah dan masyarakat. Mereka yang diusulkan dapat berasal dari hakim karir maupun non-karir.
Untuk hakim karir, di antara persyaratan yang ditetapkan KY ialah harus berijazah magister hukum dengan dasar sarjana hukum atau sarjana lain yang mempunyai keahlian di bidang hukum, berusia minimal 45 tahun, berpengalaman paling sedikit 20 tahun menjadi hakim, termasuk tiga tahun jadi hakim tinggi, dan tidak pernah dijatuhi sanksi pemberhentian sementara akibat melakukan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim.
Untuk non-karir, harus berijazah doktor dan magister hukum dengan dasar sarjana hukum atau sarjana lain yang mempunyai keahlian di bidang hukum, berusia minimal 45 tahun, berpengalaman sekurang-kurangnya 20 tahun dalam profesi dan/atau akademisi hukum, serta tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin.
KY juga memberi batasan, calon hakim agung yang pernah mengikuti seleksi pada periode I dan II tahun 2013 tidak dapat diusulkan pada seleksi tahun 2014 ini.
Sebagaimana seleks-seleksi sebelumnya, seleksi calon hakim agung kali ini dilakukan secara bertahap, meliputi seleksi administratif, seleksi kualitas, seleksi kepribadian (integritas), tes kesehatan dan wawancara.
[hermansyah]