logo web

Dipublikasikan oleh Hermansyah pada on . Dilihat: 10484

Kunjungi PA Binjai, Tuada Uldilag Terkesan


Binjai l Badilag.net

Ketua Muda Urusan Lingkungan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia (Tuada Uldilag) Dr. H. Andi Syamsu Alam, SH, MH berkunjung ke Pengadilan Agama Binjai, Senin (18/2/2013).

Tuada Uldilag didampingi oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Medan, Drs. H. Syahron Nasution, SH, MH, Hakim Tinggi PTA Medan, Drs. Sudirman Cik Ani, SH, MH, Pansek PTA Medan, Tukiran, SH, MM, Kasub Bagian Umum PTA Medan Zulfikar Arif Rahman Purba, SH, MM.

Hadir juga dalam rombongan tersebut Ketua Pengadilan Agama Medan, Drs. H. Mohammad Nor Hudlrien, SH, MH, Wakil Ketua Pengadilan Agama Stabat,  dan beberapa orang hakim dari Pengadilan Agama Stabat.

Kehadiran Tuada Uldilag untuk yang pertama kali di Pengadilan Agama Binjai disambut oleh Ketua Pengadilan Agama Binjai, Drs. H. Almihan, SH, MH, Waka Drs. Rusyidi AN, SH, Panitera/Sekretaris Amrani, SH dan seluruh Hakim serta seluruh pegawai Pengadilan Agama Binjai.

Dalam kesempatan yang baik ini, Pengadilan Agama Binjai mengadakan temu ramah dengan Bapak Tuada Uldilag MA. Kesempatan yang baik ini tidak disia-siakan oleh Pengadilan Agama Binjai, Ketua Pengadilan Agama Binjai memohon kepada Bapak Tuada agar memberikan pembinaan kepada hakim dan seluruh pegawai Pengadilan Agama Binjai.

Acara digelar di ruang sidang utama Pengadilan Agama Binjai, pada pukul 9.30 wib. Ketua Pengadilan Agama Binjai dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Bapak Tuada dan rombongan. Dalam sambutan tersebut, Ketua juga menyampaikan secara singkat tentang profil gedung Pengadilan Agama Binjai yang dulunya digunakan sebagai gedung PN Binjai.

Gedung Pengadilan Agama Binjai ini merupakan gedung Cagar Budaya yang dilestarikan dan dipelihara keberadaannya. Ketua juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Tuada karena  berkenan berkunjung ke Pengadilan Agama Binjai dan memberikan pembinaan kepada hakim dan pegawai.

Ada tiga kesan, kata Tuada memulai pembinaannya, ketika berkunjung ke Pengadilan Agama Binjai. Kesan pertama, lingkungan yang asri dan indah, penuh dengan bunga dan penghijauan. Saran beliau agar lebih rindang dan dingin supaya ditanam pohon yang tinggi.

Kesan kedua, bersih. Ruangan dan halaman yang bersih termasuk toiletnya. ”Saya sengaja ke tolilet untuk melihat apakah toiletnya bersih ternyata toiletnya bersih,” ujarnya.

Kesan ketiga, ada musem di Pengadlan Agama. “Saya sering berkunjung ke Pengadilan Agama hanya Pengadilan Agama Binjai yang ada museum. Mahkamah Agung juga akan membuat museum yang rencananya ditempatkan di lantai 16 Gedung Mahkamah Agung,” tuturnya.

Berbicara tentang tantangan dan harapan Pengadilan Agama ke depan, beliau menyampaikan, bahwa Pengadilan Agama harus meningkatkan performance. Performance Pengadilan Agama maupun pimpinan Pengadilan Agama harus menarik dan tidak kalah dengan peradilan lainnya.

“Orang Pengadilan Agama tidak boleh minder,” tandasnya. “Kalau di laut jaya, di darat juga harus jaya. Kalau di mimbar sukses, di kantor juga sukses. Orang Pengadilan Agama tidak hanya pintar mengaji tetapi juga pintar menyanyi.”

Orang Pengadilan Agama, imbuh Tuada Uldilag, juga harus pandai bergaul, di samping bisa khutbah dan baca do’a.

Beliau mencontohkan Pansek PTA Surabaya (kini Pansek PTA Jakarta) pandai menyanyi lagu barat dengan penuh pesona dan memukau hadirin. Orang Pengadilan Agama harus berani tampil apalagi kalau ditantang.

Tuada Uldilag menginginkan agar orang peradilan agama mengubah mindset. Pola pikirnya harus maju. “Tentang mutasi contohnya. Orang PN menganggap mutasi adalah rahmat, sedangkan orang PA menganggap hal itu adalah musibah,” tuturnya.

“Orang PN marah kalau tidak sampai dimutasi. 2 – 3 tahun mereka sudah dimutasi. Sementara orang PA minta jangan dimutasi, dengan alasan isteri dan keluarganya sudah betah tinggal di tempat tersebut,” Tuada menambahkan.

Peradilan agama, menurut Tuada Uldilag, butuh hakim yang berpendidikan tinggi dan punya pengalaman yang banyak. Mutasi dari satu daerah ke daeah lain akan menambah pengetahuan dan pengalaman.

Lebih lanjut beliau menyampaikan, banyak kemajuan yang sudah dicapai oleh peradilan agama. Teknologi informasi peradilan agama, menurut Tuada, sudah mendunia.

“Kita punya laboratorium SIADPA yang  membanggakan dan Museum di Binjai yang adalah museum Pengadilan Agama satu-satunya di Indonesia,” ungkap Tuada.

Tuada Uldilag juga menyinggung soal peningkatan SDM hakim. Tuada Uldilag ingin agar para hakim yang pintar dicatat dan dilaporkan untuk kemudian dididik dan dilatih oleh Mahkamah Agung. Ia menegaskan, peningkatan SDM aparat peradilan agama terutama hakim adalah penting dalam rangka peningkatan kualitas putusan sehingga hakim peradilan agama dapat menerapkan hukum Islam yang sesuai dengan rasa keadilan di masyarakat Indonesia.

Sesaat setelah memberikan pengarahan, Tuada Uldilag menyempatkan diri melihat Museum Rumah Keadilan yang ada di bagian gedung Pengadilan Agama Binjai.

Tuada Uldilag juga memberi informasi bahwa akan Mahkamah Agung juga akan membangun museum. Untuk itu jajaran PA dan PTA dapat berpartisipasi untuk menyukseskan pembangunan museum tersebut.

(Amr l pa-binjai.net)

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice