logo web

Dipublikasikan oleh Hermansyah pada on . Dilihat: 6888

Kunjungi Badilag, Ketua Mahkamah Agung Belanda Terkesan

Jakarta l Badilag.net

Selembar spanduk membentang di Lantai 6 Gedung Sekretariat Mahkamah Agung RI. Itu bukan spanduk biasa. Di sana ada kalimat: “Welcome, President of Hoge Raad of the Netherland.”

Ya, Senin sore (18/3/2013), Ditjen Badilag memang mendapat kehormatan untuk menerima kunjungan tamu istimewa. Tak tanggung-tanggung, tamu istimewa itu adalah Presiden Hoge Raad atau Ketua Mahkamah Agung Kerajaan Belanda beserta rombongannya.

Kunjungan ini dilakukan setelah pada pagi harinya Mahkamah Agung Kerajaan Belanda dan Mahkamah Agung Republik Indonesia meneken nota kesepahaman (Memory of Understanding/MoU) mengenai kerjasama di bidang yudisial. Penandatanganan MoU itu dilakukan di Gedung MA, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta.

Tiba di Gedung Sekretariat MA, Jalan Ahmad Yani, kavling 58, Jakarta, sekitar pukul 16, rombongan Hoge Raad ini langsung menuju ke ruang rapat besar Ditjen Badilag di lantai 6 Gedung Sekretariat MA. Rombongan itu terdiri atas Presiden Hoge Raad Kerajaan Belanda Dr. G.J.M. Corstens, Wakil Presiden Hoge Raad Mr. J.A.C.A. Overgaauw, Hakim Agung Hoge Raad Mr. M.A. Loth, Panitera Hoge Raad Mr. J. Storm, Direktur Administrasi Perkara Hoge Raad Drs. A.R. Rotscheid, serta pakar hukum Dr. Sebastian Pompe.

Hakim agung Prof. Takdir Rachmadi mengantar rombongan ini ke Badilag. Selaku tuan rumah, Dirjen Badilag Purwosusilo didampingi oleh Dirjen Badilum Cicut Sutiarso, Dirjen Badilmiltun Sulistyo, Kepala Badan Pengawasan sekaligus hakim agung Syarifuddin dan Kepala Balitbangdiklatkumdil Siti Nurjanah. Sejumlah pejabat eselon II dan III dari unit kerja yang berkantor di Gedung Sekretariat MA ikut menyambut.

“Selamat datang di Gedung Sekretariat MA. Terima kasih atas kedatangannya. Kami seluruh penghuni Gedung Sekretariat MA betul-betul tersanjung dan bangga atas kunjungan Yang Mulia dari Belanda,” kata Dirjen Badilag, ketika kedua belah pihak bertemu di ruang rapat besar Ditjen Badilag di lantai 6.

Pada kesempatan ini Dirjen Badilag menjelaskan sepintas fasilitas-fasilitas yang ada di Gedung Sekretariat MA, mulai dari lantai 1 hingga lantai 12, termasuk fasilitas di lantai 6-8 yang dihuni Badilag.

“Kami mempunyai Galeri, Laboratorium SIADPA dan Laboratorium SIMPEG. Kiranya Yang Mulia berkenan mengunjungi dan kami mohon saran dan masukan dari Yang Mulia dan seluruh rombongan dari Belanda,” kata Dirjen Badilag.

Di sisi lain, Presiden Hoge Raad juga menyatakan kegembiraannya dapat berkunjung ke Gedung Sekretariat MA dan mendapat sambutan yang hangat.

“Kami ingin lihat masjid dan museum. Selalu lebih menarik untuk melihat hal-hal yang kita tidak punya, untuk menambah wawasan,” ujar Presiden Hoge Raad, dalam bahasa Belanda, setelah memperkenalkan anggota delegasinya.

Sekitar pukul 16.30, Presiden Hoge Raad dan rombongannya lantas diajak ke Galeri 130 Tahun Peradilan Agama yang terdapat di lantai 6. Di tempat ini Dirjen Badilag, yang didampingi Achmad Cholil dan Rahmat Arijaya selaku penerjemah, menjelaskan perjalanan peradilan agama dari masa ke masa.

Dirjen Badilag juga menunjukkan salinan beberapa staatsblad yang diterbitkan oleh pemerintah Belanda di masa lalu sebagai payung hukum eksistensi peradilan agama. Dokumen-dokumen lain yang diperlihatkan adalah putusan-putusan lama yang masih ditulis tangan, baik yang menggunakan huruf Latin, huruf Arab, maupun huruf Jawa.

Beberapa properti yang juga diperlihatkan kepada Presiden Hoge Raad adalah toga dan palu hakim, cinderamata dari lembaga peradilan negara lain, buku-buku yang diterbitkan Badilag, foto-foto para hakim agung dari lingkungan peradilan agama, dan lain-lain.

“I am very impressed by this unique museum and wish you much success with its development,” tulis Presiden Hoge Raad, di lembar “Kesan Pesan” yang terdapat di Galeri.

Dari lantai 6, Presiden Hoge Raad dan rombongan diajak ke lantai 7 menuju Laboratorium SIADPA. Di tempat ini Dirjen Badilag memaparkan sejarah singkat SIADPA, kegunaannya, keunggulannya serta pengembangannya. Dirjen Badilag juga menjelaskan fungsi Laboratorium SIADPA.

“Dari tempat ini kami dapat membina, mengontrol, berkomunikasi, bahkan memberikan konsulitasi secara online,” tuturnya.

Laboratorium SIADPA, imbuh Dirjen Badilag, dapat digunakan untuk melihat jumlah perkara masuk dan perkara diputus setiap saat pada seluruh pengadilan di lingkungan peradilan agama. Laboratorium ini juga bisa digunakan untuk memonitor pengadilan-pengadilan yang belum dan sudah memberikan laporan perkara.

Dari Laboratorium SIADPA di lantai 7, rombongan ini beranjak ke lantai 8. Tujuannya adalah Laboratorium SIMPEG. Di tempat ini Dirjen Badilag memberi penjelasan mengenai sejarah singkat SIMPEG, kegunaannya, aplikasi-aplikasi turunannya, serta keunggulan-keunggulannya.

“Para pegawai di daerah telah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat pencari keadilan, maka tugas kami untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pegawai di daerah,” ungkap Dirjen Badilag.

Diakui Dirjen Badilag, aplikasi SIMPEG masih butuh penyempurnaan-penyempurnaan. Meski demikian, sejauh ini sudah banyak kemajuan yang diraih. Dibanding dengan pengelolaan pegawai secara manual, pengelolaan pegawai secara elektronik dengan menggunakan SIMPEG, tandas Dirjen Badilag, sangat mudah, akurat dan ekonomis.

Penggunaan teknologi ini sekaligus menunjukkan bahwa peradilan agama telah berkembang cukup pesat sejak berdiri ratusan tahun lalu. “Karena itu kami punya semboyan: dari serambi masjid ke serambi dunia,” ujar Dirjen Badilag.

Mendengar itu, beberapa delegasi dari Hoge Raad Kerajaan Belanda bergumam, “Luar biasa…”

Dari Laboratorium SIMPEG, Presiden Hoge Raad dan rombongannya bergerak ke lantai 2. Yang dituju adalah masjid. Di tempat ini, sekitar tiga menit, Presiden Hoge Raad memperhatikan desain interior, kaligrafi, sajadah, serta beberapa benda lainnya.

Sebelum meninggalkan Gedung Sekretariat MA, Presiden Hoge Raad beserta rombongan diajak foto bersama. Menjelang pukul 17.30, tamu agung dari Negeri Kincir Angin itu berpamitan. Mereka pergi dengan lambaian tangan dan senyum merekah.

(hermansyah l ridwan anwar)

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice