Inilah Para Juara Penulisan Karya Ilmiah
Bandung l Badilag.net
Siapa saja yang menjadi juara dalam lomba penulisan karya ilmiah tahun 2014 akhirnya terungkap, setelah Ditjen Badilag mengumumkannya pada acara Peringatan 25 Tahun Undang-Undang Peradilan Agama, di Bandung, Rabu (24/9/2014) malam.
Untuk kategori hakim, juara I diraih oleh Dr. Sugiri Permana, M.H. dari PA Sukabumi. Juara II dan III direbut oleh Edi Hudiata, Lc., M.H. dari PA Marabahan dan Suhartono, S.Ag, S.H., M.H. dari PA Sidoarjo.
Untuk kategori kepaniteraan, M. Nur Hasan Latief dari PA Wates berhasil menjadi juara I. Ahmad Z. Anam dari PA Kabupaten Kediri dan Naffi, S.Ag dari PA Pontianak berhasil menjadi juara II dan III.
Untuk kategori kesekretariatan, juara I disabet oleh Lia Rosliani, S.HI dari PA Kota Banjar. Juara II dan III diraih oleh Iin Maghfiroh dari PTA Palu dan Anwar Udhi Setya Putra, S.Kom, M.M. dari PA Wonosari.
Seluruh juara tersebut berhak memperoleh piagam penghargaan dari Badilag.
Dirjen Badilag Dr. H. Purwosusilo, S.H., M.H. sangat bahagia, lomba penulisan karya ilmiah ini diikuti oleh hampir cukup banyak peserta.
“Di tengah-tengah kesibukan bekerja, mereka masih sempat membuat karya ilmiah. Ini luar biasa,” ujarnya.
Secara keseluruhan, Badilag menerima 72 karya ilmiah. Rinciannya, 52 untuk kategori hakim, 14 untuk kategori kepaniteraan dan 6 untuk kategori kesekretariatan.
Dari jumlah itu, pada penilaian tahap pertama, diperoleh 17 karya ilmiah terbaik yang terdiri dari 9 ketegori hakim, 5 kategori kepaniteraan dan 3 kategori kesekretariatan.
Pada penilaian tahap akhir, diperoleh 9 karya ilmiah terbaik, yang terdiri dari 3 kategori hakim, 3 kategori kepaniteraan dan 3 kategori kesekretariatan.
Penilaian terhadap karya ilmiah itu dilakukan oleh sebuah tim yang dipimpin oleh hakim agung Dr. H. Habiburrahman, S.H., M.H.
Agar hasilnya lebih objektif, sebelum seluruh karya ilmiah itu dinilai, dilakukan pengaburan identitas atau anonimisasi, sehingga tim penilai tidak mengetahui nama, gelar, jabatan dan asal satker penulis karya ilmiah.
Unsur-unsur yang dinilai adalah orisinalitas, aktualitas, sistematika dan kaidah penulisan, kesesuaian dengan tema, referensi, kualitas analisis dan kontribusinya untuk perkembangan peradilan agama.
[hermansyah]