Dirjen juga menambahkan bahwa pemeriksaan yang ia lakukan di PA/MSy di Indonesia bukan untuk mencari-cari kesalahan. Tapi demi perbaikan lembaga Peradilan Agama kedepan.
Selesai mengutak-atik SIMPEG PA Kisaran, Dirjen minta ditunjukkan buku-buku register perkara. Secara acak ia membuka beberapa buku register di ruang kepaniteraan. Dirjen mewanti-wanti bahwa meskipun SIADPA kita gunakan, register manual tetap harus diisi dengan baik dan rapi.
“SIADPA harus kita gunakan. Tapi jangan tinggalkan register manual. Buku register harus diisi dengan baik sesuai Pola Bindalmin. Salah satu obyek pengawasan Bawas MA, ya buku register ini,” imbuh Dirjen.
Setelah itu, Dirjen Badilag kemudian didaulat menjadi pembina upacara apel pagi yang dilaksanakan setiap hari Senin di PA Kisaran. Apel pagi ini juga dihadiri Ketua PTA Medan.
Dirjen Badilag menjadi pembina upacara di Apel Pagi PA Kisaran.
Pesan Dirjen
Dalam pidato pembinaan yang disampaikan pada apel pagi itu, Dirjen menyampaikan beberapa pesan penting di hadapan jajaran pegawai PA Kisaran.
“Saya minta, jagalah disiplin kerja. Terutama kepada para hakim, tolong jaga kedisiplinan. Jangan gara-gara remunerasi diganti dengan PP 94, hakim jadi tidak disiplin,” pesan Dirjen.
“Selain itu, jaga kekompakan. Saya tidak mau dengar hanya karena perbedaan pendapat dan hal-hal kecil, kekompakan tidak bisa dijaga. Apalagi jika urusan internal sampai ter-blow up keluar. Jagalah kekompakan,” kata Dirjen lagi.
Point penting lainnya adalah tentang pelayanan terpadu sidang itsbat nikah. Dirjen berpesan agar pelayanan terpadu untuk masyarakat miskin harus didukung penuh oleh jajaran Peradilan Agama.
Mengenai SIADPA dan SIMPEG, Dirjen mengingatkan agar kedua aplikasi ini tidak ada yang dianaktirikan. Dua-duanya sama pentingnya untuk Peradilan Agama.
“Dengan SIMPEG saya berkewajiban memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada seluruh pegawai Peradilan Agama. Dan itu akan terwujud jika data di SIMPEG itu update,” imbuh Dirjen.
“Kepada warga PA Kisaran, saya berpesan agar jangan malu meniru hal-hal baik yang ada di PA lain. Hal yang baik harus dicontoh,” lanjutnya.
“Terakhir, saya berpesan jagalah nama baik Peradilan Agama. Jangan sampai kasus yang ramai di Jambi belakangan ini terulang lagi di PA,” pungkas Dirjen.
(Achmad Cholil)