logo web

Dipublikasikan oleh Hermansyah pada on . Dilihat: 2785

Ini 11 PA yang Dibiayai Badilag untuk Sertifikasi ISO Tahun 2015

Jakarta l Badilag.net

Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama menetapkan 11 pengadilan agama dari 11 wilayah pengadilan tinggi agama untuk menerapkan sistem manajemen mutu sehingga memperoleh Sertifikat ISO 9001:2008. Biaya untuk itu disediakan oleh Badilag.

Ke-11 PA itu adalah PA Binjai (PTA Medan), PA Kayuagung (PTA Palembang), PA Pekanbaru (PTA Pekanbaru), PA Jakarta Utara (PTA Jakarta), PA Karawang (PTA Bandung), PA Purbalingga (PTA Semarang), PA Yogyakarta (PTA Yogyakarta), PA Surabaya (PTA Surabaya), PA Amuntai (PTA Banjarmasin), PA Sungguminasa (PTA Makassar), dan PA Mataram (PTA Mataram).

Beberapa waktu lalu, Dirjen Badilag Drs. H. Abdul Manaf, M.H. mengatakan, karena keterbatasan anggaran, tahun ini hanya 11 PA dari 11 wilayah PTA yang dibiayai untuk sertifikasi ISO.

Ke depan, Badilag akan mengupayakan program ini terus berlanjut dan lebih banyak lagi PA yang memperoleh anggaran untuk sertifikasi ISO.

Kepala Bagian Umum Ditjen Badilag Arief Gunawansyah, S.H., M.H. mengungkapkan, anggaran dari DIPA Badilag untuk tiap-tiap PA yang menerapkan sistem manajemen mutu adalah Rp 65 juta. Anggaran itu untuk membayar jasa konsultan.

“Pemilihan konsultan dilakukan secara terbuka. Agar lebih hemat, kami mengusahakan konsultan berasal dari wilayah yang sama dengan PA yang akan melakukan serifikasi ISO,” ujarnya.

Mengenai penentuan 11 PA tersebut, menurut Kabag Umum, Badilag mempertimbangkan  sejumlah hal. Di antaranya adalah proporsionalitas, kebijakan PTA dan kesiapan PA.

“Ke-11 PA itu mewakili PTA dari wilayah barat, tengah dan timur. PA mana saja yang dibiayai Badilag, itu kami serahkan kepada masing-masing PTA. Badilag hanya ingin,  PA yang ditunjuk PTA benar-benar siap dan tidak mulai dari nol,” ungkapnya.

Kecuali PTA Semarang, PTA-PTA yang lain langsung menunjuk satu PA. Pada mulanya, PTA Semarang menyodorkan tiga satker, yaitu PA Purbalingga, PA Kendal, dan PA Banjarnegara. Badilag lantas menerjunkan timnya untuk melakukan verifikasi ke lapangan, dan memilih PA Pubalingga sebagai perwakilan PTA Semarang yang akan dibiayai Badilag untuk sertifikasi ISO.

Badilag memberi target, pada akhir tahun 2015 ini, ke-11 PA tersebut berhasil menerapkan sistem manajemen mutu dan sukses meraih sertifikat ISO.

Tiga swadana

ISO adalah standar sistem manajemen mutu yang ditetapkan oleh lOS atau International Organization of Standardization. ISO berasal dari bahasa Yunani “ISOS” yang berarti sama. Artinya, jika suatu organisasi berhasil memperoleh sertifikat ISO, berarti organisasi tersebut telah berhasil menyamakan berbagai SOP (Standard Operating Procedure) yang dimilikinya dengan standar ISO dan berhasil pula menerapkannya sehari-hari.

ISO 9001:2008 merupakan standar sistem manajemen mutu yang cocok untuk organisasi yang melakukan pelayanan. Muaranya adalah kepuasan penerima layanan.

Setidaknya ada sebelas tahap yang mesti dilalui oleh PA yang hendak menerapkan standar sistem manajemen mutu, yaitu: [1] Komitmen Manajemen; [2] Pembentukan Tim ISO; [3] Kajian Awal Sistem; [4]. Pelatihan Kesadaran; [5] Pengembangan Sistem; [6] Penerapan Sistem; [7]  Pelatihan Audit Mutu Internal; [8] Audit Internal, temuan-temuan dan tindakan perbaikan; [9] Tinjauan Manajemen; [10] Audit Sertifikasi; dan [11] Penerimaan Sertifikat ISO.

Di lingkungan peradilan agama, ada tiga PA yang telah sukses meraih Sertifikat ISO. Beruturut-turut, ketiganya adalah PA Stabat, PA Jakarta Selatan dan PA Jakarta Pusat. Tiga PA itu meraihnya dengan swadana atau dengan biaya sendiri.

[hermansyah]

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice