Gelar Rapat Monitoring Dan Evaluasi, Dirjen Badilag Tekankan Penguatan Integritas
Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI gelar rapat monitoring dan evaluasi internal pegawai Ditjen Badilag. Rapat tersebut dihadiri oleh Pejabat Eselon II, Pejabat Eselon III, Pejabat Eselon IV, dan Hakim Yustisial pada Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama. Rapat ini dalam rangka monitoring dan evaluasi kinerja serta penyerapan anggaran Tahun 2024 pada Kesekretariatan, Direktorat Pembinaan Administrasi, dan Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis.
Sekretaris Ditjen Badilag menyampaikan bahwa IKPA atau Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran merupakan indikator yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) untuk mengukur kualitas kinerja pelaksanaan anggaran belanja Kementerian Negara / Lembaga. Adapun nilai IKPA Tahun 2024 pada Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama yakni 96,21%. Capaian nilai IKPA ini berada di ranking 4 dari setiap eselon I di Lingkungan Mahkamah Agung RI. Sekretaris Ditjen Badilag yang sekaligus menjabat sebagai Plt. Direktur Pembinaan Administrasi Ditjen Badilag juga menyampaikan bahwa pencapaian program penegakan dan pelayanan hukum sudah mencapai 82,72% dan akan tercapai 100% setelah kegiatan Pembahasan dan Finalisasi Pedoman Restorative Justice pada Hukum Jinayat dilaksanakan. Dalam penyampaiannya beliau juga berpesan kepada peserta rapat untuk setiap program memperhatikan outcomenya sehingga ada manfaat yang didapat oleh satuan kerja dan aparaturnya di daerah.
Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Ditjen Badilag juga memaparkan capaian kinerjanya bahwa realisasi anggaran telah mencapai 93,77%. Di tahun 2024 Ditjen Badilag juga telah melaksanakan penguatan kapasitas aparatur peradilan melalui bimbingan teknis dalam skala nasional dan secara zonasi. Adapun diakhir tahun 2024, Dirbinganis akan mengadakan pengembangan pada aplikasi Elektronik Pembinaan dan Pengawasan (E-Binwas).
Setelah pemaparan yang disampaikan oleh setiap sub direktorat, Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama memberikan pembinaan kepada seluruh aparatur yang bertugas di Ditjen Badilag. Beliau mengingatkan untuk mengoptimalkan penyerapan realisasi anggaran. Mengingat sudah berada dipenghujung akhir tahun 2024. Oleh karenanya, kegiatan atau pun program yang belum terlaksana agar segera dilaksanakan. “Lebih cepat lebih bagus, tapi jangan tergesa-gesa” ujar beliau mengutip pesan Yusuf Kalla. Selain daripada itu, beliau mengingatkan untuk mengakumulasi seluruh aplikasi yang ada pada satuan kerja Tingkat pertama dan Tingkat banding. Beberapa aplikasi nantinya, dapat dimanfaatkan secara nasional dengan memperhatikan manfaat dan kegunaannya.
Ditjen Badilag di tahun 2024 ini akan memperoleh penghargaan Top Digital Award Bintang 5, yang akan dianugerahkan pada tanggal 05 Desember 2024 bersama dengan 18 Pengadilan Agama lainnya. Selain itu beliau juga menyampaikan bahwa Ditjen Badilag harus peka terhadao isu dinamika global, dan harus mampu bersaing. Oleh karenanya “Harus kita dukung tim yang akan berkompetisi di ajang APICTA atau Asia Pacific ICT Alliance Awards , penghargaan tahunan yang mengapresiasi dan memajukan inovasi teknologi di Asia Pasifik. Akan dilaksanakan di Brunei Darussalam pada tanggal 04-08 Desember 2024.”tegasnya.
Selain daripada itu, Dirjen Badilag juga menyampaikan tentang penguatan integritas bahwa “Menjaga integritas dan kejujuran harus dimulai dari sekarang. Dan dimulai dari hal yang paling kecil.”tegasnya mengutip pesan yang disampaikan oleh YM Ketua Mahkamah Agung RI. Beliau juga mengingatkan bahwa harus memegang teguh prinsip kehati-hatian, jangan sampai karena sedikit ketidak hati-hatian mengakibatkan rusaknya nama institusi “nila setitik merusak susu sebelangga”. “Berkembang pesatnya era digitalisasi, kita ini seperti berada di aquarium, dari setiap sudut mana saja, orang dapat memperhatikan kita. Artinya bahwa kita harus berhati-hati dalam bersikap, bertindak, dan bertutur kata. Jam 10,00 terjadi suatu peristiwa, tidak butuh 1jam berita itu akan mudah tersebar. Sekali lagi kami tegaskan untuk bijak dalam memanfaatkan media sosial.” Tegas beliau
Kemudian diakhir pembinaannya, beliau juga menyampaikan untuk mendukung segala kebijakan Ketua Mahkamah Agung RI baik dalam penguatan integritas maupun program lainnya. Ini semua dalam rangka membangun kesan positif dan meningkatkan kepercayaan publik pada lembaga peradilan. Rapat tersebut kemudian ditutup dengan doa. (RW)