Dua Mantan Pejabat Teras Badilag Dilepas
Farid Ismail dan Sunarto menerima cinderamata yang diserahkan oleh Dirjen Badilag Purwosusilo. [Foto-foto: Ridwan Anwar]
Jakarta l Badilag.net
Dirjen Badilag Drs. H. Purwosusilo, S.H., M.H. melepas dua pejabat yang telah merampungkan tugasnya di Badilag. Keduanya adalah mantan Sekretaris Ditjen Badilag Dr. H. Farid Ismail, S.H., M.H. dan mantan Kasubdit Mutasi Hakim Badilag H. Sunarto, S.H., M.H.
Acara pelepasan dua pejabat tersebut dilaksanakan Badilag di Aula Gedung Sekretariat MA, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2014).
Baik Farid Ismail maupun Sunarto kini jadi hakim. Bedanya, Farid Ismail jadi hakim di PA Karawang dan Sunarto jadi hakim tinggi di PTA Banten.
Pelantikan Farid Ismail sebagai hakim PA Karawang dilakukan pada 22 November 2013. Sementara pelantikan Sunarto sebagai hakim tinggi PTA Banten dilaksanakan pada 3 Januari 2014.
“Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada Pak Narto dan Pak Farid,” kata Dirjen Badilag.
Purwosusilo mengungkapkan, dirinya kerap bersentuhan langsung dengan dua mantan pejabat Badilag tersebut.
Dulu, Purwosusilo dan Farid Ismail pernah sama-sama jadi pejabat eselon II Badilag. Setelah Wahyu Widiana purnabhakti sebagai Dirjen Badilag, meski tidak ada SK pelaksana tugas, Purwosusilo dipercaya pimpinan MA untuk memimpin Badilag. Setelah itu, Purwosusilo resmi jadi Dirjen Badilag dan Farid Ismail tetap menduduki jabatannya sebagai Sekretaris Ditjen Badilag.
“Saya merasa banyak sekali dibantu Pak Farid dalam rangka melaksanakan tugas. Meskipun pada mulanya sama-sama eselon II, itu tidak mempengaruhi kerjasama kami. Bersama-sama dengan pejabat eselon II lainnya, kami dapat bekerjasama dengan baik,” kata Purwosusilo.
Dengan Sunarto, interaksi yang dilakukan Purwosusilo lebih intens, baik saat ia masih menjabat Direktur Pembinaan Tenaga Teknis maupun ketika sudah menjadi Dirjen Badilag.
“Saya tahu betul beratnya tugas Pak Narto saat jadi Kasubdit Mutasi Hakim, terutama ketika akan TPM,” kata Purwosusilo.
Secara pribadi dan mewakili keluarga besar Badilag, dalam kesempatan ini Purwosusilo meminta maaf apabila ada kesalahan dan kekhilafan. Ia berharap agar silaturrahmi tetap dijalin, meski tidak lagi sama-sama mengabdi di Badilag.
Para pejabat eselon II, III, dan IV Badilag turut mengikuti acara pelepasan Farid Ismail dan Sunarto.
Farid Ismail, ketika menyampaikan kesan-pesan, berterima kasih atas kerjasama dan dukungan yang telah diberikan para pejabat dan pegawai Badilag selama dirinya mengabdi di Badilag.
Secara khusus, ia berterima kasih kepada para bawahannya semasa jadi Sekretaris Ditjen Badilag, yaitu Kabag Perencanaan dan Keuangan, Kabag Kepegawaian, Kabag Umum, dan Kabag Organisasi dan Tatalaksana.
“Kalau tidak didukung dan dibantu kawan-kawan, saya tidak bisa melaksanakan tugas. Karena itu, saya betul-betul berterima kasih kepada kawan-kawan,” ujar Farid Ismail.
Lebih dari 27 tahun, Farid Ismail mengabdi di Badilag, sejak Badilag masih jadi unit kerja eselon II di Departemen Agama. Selama itu, menurut Farid Ismail, telah banyak suka-duka yang dilaluinya.
Salah satu yang membuatnya bangga, sejak bergabung dengan MA delapan tahun silam, prestasi demi prestasi diraih Badilag dan peradilan agama.
“Prestasi kita bukan main di MA. Itu harus kita pertahankan dan kita tingkatkan,” kata Farid Ismail.
Di samping itu, kepada para pegawai Badilag, ia berpesan agar selalu mempunyai rasa memiliki terhadap Badilag. Rasa memiliki itu pada akhirnya akan membuat para pegawai bekerja secara maksimal.
Farid Ismail juga meminta maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan selama mengabdi di Badilag. “Saya banyak sekali kekurangannya,” tuturnya.
Di ujung acara, Farid Ismail dan Sunarto dianugerahi cinderamata. Keduanya juga mendapat ucapan selamat dari para pejabat dan pegawai Badilag.
[hermansyah]
.