Dua Direktur Badilag Lulus Diklatpim II
Jakarta l Badilag.net
Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama Dr. H. M. Fauzan, S.H., M.H dan Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Dr. H. Hasbi Hasan, M.H. dinyatakan lulus dalam Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XL yang diselenggarakan Lembaga Administrasi Negara.
Kepastian itu diperoleh setelah LAN mengumumkan hasil Diklat itu di Aula Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA LAN) Jakarta, Rabu (12/11/2014).
“Dari 60 peserta, tujuh peserta lulus dengan predikat sangat memuaskan; 18 peserta lulus dengan predikat memuaskan; 30 peserta lulus dengan predikat cukup memuaskan dan lima peserta ditunda kelulusannya,” ujar Ketua Panitia Erfi Mutmainah, S.S., MA.
Para peserta diklat itu adalah pejabat eselon III dan pejabat eselon II yang belum pernah mengikuti Diklatpim II, dari instansi pusat dan daerah. Diklat digelar selama 14 pekan, mulai 14 Juli hingga 12 November 2014.
“Kurikulum fokus ke proyek perubahan, dengan mengkombinasikan pembelajaran on campus dan off campus,” Erfi Mutmainah mengungkapkan.
Metode pembelajaran disesuaikan dengan kurikulum. Bukan saja menyimak paparan para widyaiswara, para peserta diklat juga melakukan diskusi, pemecahan kasus, seminar, bahkan benchmarking.
“Para peserta diklat diberi kesempatan benchmarking pada bulan Agustus di Malaysia dan Thailand,” Erfi menambahkan.
Seluruh peserta diklat diwajibkan merancang dan mengimplementasikan proyek perubahan, lalu mempresentasikan hasilnya di hadapan penguji, mentor dan coach. Setelah itu dilakukan evaluasi dan diberi nilai.
Pada diklat ini, DirbinGanis Badilag mengusung proyek perubahan berjudul “Optimalisasi Pelayanan Kenaikan Pangkat Otomatis Tenaga Teknis Peradilan Agama Mahkamah Agung RI Berbasis Teknologi Informasi”.
Sementara itu, Dirbinadmin Badilag mengusung proyek perubahan berjudul “Integrasi Sistem Informasi Administrasi Perkara Peradilan Agama dengan Manajemen Nikah dan Administrasi Kependudukan Secara Online”.
Harus punya karakter
Ketika memberi sambutan dan menutup Diklatpim II Angkatan XL ini, Deputi Bidang Aparatur LAN Dr. M. Idris, M.Si menekankan pentingnya para alumnus diklat ini memiliki karakter seorang pemimpin perubahan.
“Keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh karakter. Orang yang berkarakter pasti bertindak sesuai yang diomongkan,” tandas M. Idris.
Seorang pemimpin perubahan, menurut M. Idris, harus mampu mendiagnosa masalah dan berpikir di luar kebiasaan. “Bukan sekadar jadi ‘pemadam kebakaran’,” ia menegaskan.
Seorang pemimpin perubahan juga tidak boleh mengeluh dan patah arang dalam situasi apapun. “Dia harus menghadapi tantangan-tantangan,” ujarnya.
Secara khusus, M. Idris memberi selamat kepada alumni diklat kali ini. Sebab, mereka adalah peserta diklat pertama yang menggunakan kurikulum dan metode baru, dengan mengkombinasikan pembelajaran on campus dan off campus.
“Ini juga kelas pertama yang mengenakan pin pemimpin perubahan,” ia menambahkan.
Pin itu perlu dipakai, kata M. Idris, untuk menunjukkan bahwa alumni diklat ini adalah figur pimpinan perubahan. “Kalau pakai pin ini tidak bisa membuat perubahan, biar Tuhan yang mencatat,” selorohnya.
[hermansyah]