Dirjen Badilag Berikan Kuliah Tamu Di UIN Imam Bonjol Padang: Peluang Dan Tantangan Mahasiswa Syariah Di Lembaga Peradilan Agama
Padang, 26 Februari 2025 – Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama (Dirjen Badilag) Mahkamah Agung RI, (Drs. H. Muchlis, S.H., M.H.), memberikan kuliah tamu di Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. Kuliah tamu yang bertema “Peluang dan Tantangan Mahasiswa Syariah di Lembaga Peradilan Agama” ini disambut antusias oleh mahasiswa, dosen, dan civitas akademika UIN Imam Bonjol. Turut hadir dalam acara ini Rektor UIN Imam Bonjol, Prof. Dr. Hj. Martin Kustati, M.Pd., beserta jajaran pimpinan universitas. Kegiatan yang berlangsung di Aula Kampus ini juga dihadiri oleh para dosen, mahasiswa Fakultas Syariah, serta sejumlah praktisi hukum Islam.
Dalam kuliah tamu bertajuk “Peluang dan Tantangan Mahasiswa Syariah di Lembaga Peradilan Agama,” Dirjen Badilag menyoroti pentingnya peran lulusan Fakultas Syariah dalam dunia peradilan agama di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa peradilan agama memiliki peran strategis dalam menyelesaikan berbagai persoalan hukum Islam, terutama yang berkaitan dengan perkawinan, waris, wakaf, zakat, dan ekonomi syariah.
Dalam paparannya, (Drs. H. Muchlis, S.H., M.H.) menyoroti peran strategis mahasiswa syariah dalam mendukung sistem peradilan agama di Indonesia. Ia menegaskan bahwa lulusan Fakultas Syariah memiliki prospek yang luas di lembaga peradilan agama, baik sebagai hakim, panitera, maupun posisi lain yang berkaitan dengan administrasi hukum Islam. Namun, ia juga mengingatkan bahwa tantangan di era digital dan globalisasi menuntut mahasiswa untuk terus meningkatkan kompetensi dan profesionalisme.
“Mahasiswa syariah harus memiliki pemahaman hukum yang kuat serta mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dalam sistem peradilan. Digitalisasi peradilan agama saat ini membuka peluang besar, tetapi juga menuntut kesiapan dari para calon lulusan,” ujar Dirjen Badilag dalam kuliah tamunya.
Sementara itu, Rektor UIN Imam Bonjol, Prof. Dr. Hj. Martin Kustati, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran Dirjen Badilag dalam memberikan wawasan kepada mahasiswa. Ia berharap kuliah tamu ini dapat membuka cakrawala berpikir mahasiswa Fakultas Syariah agar lebih siap menghadapi dunia kerja, khususnya dalam bidang peradilan agama.
“Kami berharap mahasiswa dapat mengambil pelajaran berharga dari kuliah tamu ini, sehingga mereka lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi dunia profesional,” kata Prof. Martin Kustati
Peluang dan Tantangan di Lembaga Peradilan Agama
Dalam pemaparannya, Dirjen Badilag menyampaikan bahwa peluang berkarier di lembaga peradilan agama cukup besar bagi lulusan syariah. “Saat ini, kebutuhan akan tenaga profesional yang memahami hukum Islam sangat tinggi. Mahasiswa Syariah memiliki peluang untuk menjadi hakim, panitera, maupun tenaga administrasi di lingkungan peradilan agama,” ujarnya.
Meski demikian, ia juga mengingatkan tentang tantangan yang harus dihadapi. Menurutnya, perkembangan teknologi dan digitalisasi dalam sistem peradilan menuntut para calon hakim dan tenaga peradilan untuk melek teknologi serta terus meningkatkan kompetensi di bidang hukum dan administrasi peradilan.
Ajakan Bergabung di Lembaga Peradilan Agama
Di akhir kuliah tamu, Dirjen Badilag mengajak mahasiswa Syariah UIN Imam Bonjol Padang untuk mempertimbangkan karier di lingkungan peradilan agama. “Mahkamah Agung terus membuka kesempatan bagi lulusan Fakultas Syariah yang memiliki kompetensi dan integritas tinggi. Mari bersama-sama membangun peradilan agama yang profesional dan berintegritas,” ajaknya.
Kuliah tamu ini mendapat antusiasme tinggi dari para mahasiswa. Beberapa peserta mengajukan pertanyaan seputar proses rekrutmen hakim, syarat menjadi pegawai peradilan agama, serta tantangan yang dihadapi dalam praktik hukum Islam di Indonesia.
Dekan Fakultas Syariah UIN Imam Bonjol Padang menyampaikan apresiasi atas kehadiran Dirjen Badilag dan berharap kerja sama antara Fakultas Syariah dengan lembaga peradilan agama dapat terus ditingkatkan. “Semoga kuliah tamu ini menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk lebih serius dalam mengembangkan kompetensi di bidang hukum Islam dan menyiapkan diri untuk berkarier di peradilan agama,” tuturnya. (RW)