“Pertama, saya minta jaga kekompakan antar lingkungan peradilan. Jika Bapak Ibu lihat, pejabat eselon I di MA itu kompak sekali. Hampir tidak ada jarak. Contoh yang bagus ini harus diikuti di daerah. Saya minta, jaga hubungan baik,” kata Dirjen dalam acara yang juga dihadiri KPN Jayapura, KPTUN Jayapura dan Kadilmil Jayapura itu.

Dirjen Badilag (berdiri) memberikan arahan sebelum membuka Rakerda PTA Jayapura.

Hubungan yang bagus dan komunikasi yang baik, lanjut Dirjen, dapat mengatasi titik singgung antar peradilan, jika ada. Dalam hal penanganan perkara misalnya, jika ada satu perkara yang sama tapi diadili oleh dua pengadilan yang berbeda tentu yang dirugikan adalah masyrakat pencari keadilan.

“Hal-hal seperti itu sebenarnya bisa diatasi jika ada komunikasi yang baik antar lingkungan peradilan,” tambah Doktor jebolan Unisba ini.

Pesan kedua Dirjen adalah tentang penyamaan persepsi. Rakerda memiliki nilai penting dalam menyamakan persepsi antara aparat peradilan agama. PTA sebagai kawal depan Mahkamah Agung berperan strategis dalam membantu mewujudkan visi mewujudkan Peradilan Agama yang agung.

Tugas mewujudkan badan peradilan yang agung bukan semata tugas MA dan Ditjen Badilag, tapi juga tugas semua lapisan peradilan, termasuk PA dan PTA. Oleh karenanya, penyamaan persepsi itu sangat penting, baik dalam hal teknis yudisial, non teknis maupun manajemen.

“Dalam masalah teknis yudisial contohnya. Jangan sampai antara hakim tinggi berbeda dalam memberikan pembinaan di daerah. Tolong samakan persepsi dulu sebelum turun ke PA-PA. Jangan membuat bingung kawan-kawan di bawah,” ungkap Dirjen.

“Sejak dua minggu lalu saya mengunggah kuliah berseri hukum acara di badilag.net. Harapan saya itu dapat dijadikan salah satu bahan untuk menyamakan persepsi,” Purwosusilo menambahkan.

Peserta Rakerda dari 13 PA sewilayah PTA Jayapura

Jangan terlena dengan capaian yang ada, adalah pesan ketiga Dirjen Badilag. Mengutip paparan Ketua MA pada acara Laporan Tahunan MA 2013 pada 26 Februari 2014 lalu, Dirjen menyebut bahwa Mahkamah Agung di tahun 2013 banjir prestasi.

“MA menempati ranking satu dalam survey integritas lembaga publik yang diadakan Komisi Pemberantasan Korupsi. Dan yang menjadi sampel survey adalah Peradilan Agama,” kata Dirjen.

“Dalam survey Kepuasan Publik atas Pelayanan Pengadilan yang dilakukan Bawas MA bekerjasama dengan PSHK (Pusat Studi Hukum dan Kebijakan), Peradilan Agama juga dikatakan selalu lebih baik dalam memberikan pelayanan,” lanjutnya.

“Prestasi-prestasi itu harus terus dipertahankan dan ditingkatkan. Jangan terlena. Jangan sampai hasil survey-survey itu ternyata tidak terbukti di lapangan,” tegas Dirjen.

Sebelum membuka secara resmi acara Rakerda, Dirjen Badilag menyampaikan apresiasi yang tinggi atas semangat dan kinerja warga Peradilan Agama sewilayah hukum PTA Jayapura dalam melayani masyarakat.

“Terima kasih kepada KPTA Jayapura, Drs. H. Abu Amar, S.H., M.H., beserta jajaran pimpinan. Kepada jajaran panitia saya juga sampaikan terima kasih. Semoga Rakerda ini menghasilkan hal-hal yang diharapkan seperti yang disampaikan Pak KPTA dalam sambutannya,” pungkas Dirjen sebelum menabuh kendang rampak yang disodorkan panitia.

(achmad cholil)