Bertemu Delegasi MA Sudan, Gubernur Jabar Serasa Bernostalgia
Bandung l Badilag.net
Suasana tidak biasa terjadi di ruang pertemuan Gubernur Jawa Barat, di Gedung Sate, Bandung, Kamis (27/6/2013) sore.
Saat itu delegasi MA Sudan yang dipimpin Dr. Haydar Ahmad Daf’ullah mengadakan pertemuan dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Menggunakan bahasa Arab, keduanya berbincang akrab.
“Saya merasa seperti bernostalgia,” kata Ahmad Heryawan, yang dulu hampir selalu menggunakan bahasa Arab ketika kuliah di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta.
Pertemuan itu dihadiri dua rekan Dr. Haydar, yakni Abdul Mun’im Balha Muhammad Ali dan Abdul Rahman Muhammad Taha. Ketua PTA Bandung Dr. Chatib Rasyid dan sejumlah hakim tinggi PTA Bandung juga terlibat dalam pertemuan itu. Mewakili Balitbangdiklat dan Badilag adalah Dr. Bunyamin Alamsyah.
Meski mahir berbahasa Arab, Gubernur Jabar meminta penerjemah untuk mengalihbahasakan dialognya dengan Dr. Haydar. “Agar hadirin dapat mengerti perbincangan kita,” tuturnya.
Kepada tuan rumah, Dr. Haydar mengungkapkan bahwa orang-orang Sudan sudah lama mendengar tentang Bandung dan Sukarno. “Kami bahkan lebih sering mendengar Bandung daripada Indonesia,” kata Dr. Haydar.
Ini terjadi karena Sudan merupakan salah satu partisipan dalam Konferensi Asia-Afrika yang digelar di Bandung pada 1955. Saat itu Sudan belum merdeka karena masih menjadi jajahan Inggris.
“Indonesia dan Sudan sudah menjalin hubungan sejak lama. Salah satu yang mengikat hubungan kita adalah Islam,” kata Dr. Haydar.
Karena itu, Dr. Haydar mengaku sangat bahagia dapat mengunjungi Indonesia, terutama Bandung. Ia pun mengungkapkan sekilas agenda dan tujuan kunjungan delegasi MA Sudan ke Indonesia kali ini, yaitu dalam rangka berbagi pengalaman dan untuk menindaklanjuti MoU dengan MA RI.
“Kami sekaligus ingin silaturrahmi dengan Bapak Gubernur,” imbuhnya.
Kepada tamu dari negeri manca itu, Gubernur Jabar bercerita tentang provinsi yang dinahkodainya. Jabar, ujarnya, merupakan provinsi yang paling banyak penduduknya di antara 33 provinsi lainnya di Indonesia.
“Total penduduk Indonesia sekitar 250 juta dan penduduk Jabar sekitar 45 juta,” ujar Ahmad Heryawan.
Gubernur Jabar itu membenarkan bahwa hubungan Indonesia dan Sudan sudah terjalin sejak lama. Ia juga menegaskan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Sudan, khsususnya di bidang peradilan, adalah upaya yang tepat.
“Sudan adalah negara Islam yang moderat,” tuturnya.
Selain bertemu dengan Gubernur Jabar, selama dua hari di Bandung, 27-28 Juni, delegasi MA Sudan juga mengadakan kunjungan ke PTA Bandung, PA Bandung dan Museum Konferensi Asia-Afrika.
(hermansyah)
.