logo web

Dipublikasikan oleh Hirpan Hilmi pada on . Dilihat: 1113

Badilag Perkenalkan Modernisasi Peradilan Agama Ke Mahasiswa UIN Sunan Ampel

WhatsApp Image 2019-11-15 at 10.23.23

Jakarta | badilag.mahkamahagung.go.id

Kunjungan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Kamis (14/11/2019) dimanfaatkan oleh Ditjen Badan Peradilan Agama untuk memperkenalkan modernisasi Mahkamah Agung dan peradilan agama.

“Perkembangan peradilan agama hari ini sudah berbeda jauh dengan sebelumnya” terang Sekretaris Ditjen Badilag, Arief Hidayat di hadapan mahasiswa.

Alumnus UIN Radin Inten itu menjelaskan, setelah Mahkamah Agung meluncurkan peradilan elektronik melalui e-court, berperkara di pengadilan agama sekarang jadi sangat mudah. Dimanapun pihak yang berperkara bisa mendaftarkan perkaranya, termasuk di rumah. “Hari ini berperkara jadi lebih mudah, dan bisa dari rumah” jelasnya.

Tahun depan, kemudahan berperkara di pengadilan agama tidak hanya menyangkut administrasi perkara. Arief menyampaikan bahwa tahun depan berkembang masuk ke tahap praktik persidangan melalui e-litigasi. Aplikasi ini merupakan lanjutan e-court yang diberlakukan peradilan agama dan lingkungan peradilan lainnya.

Menurut Arief, setelah lahirnya e-litigasi, pemanfaatan teknologi informasi tidak hanya dilakukan saat pendaftaran perkara, pembayaran panjar maupun pemanggilan. Tapi, berkembang ke tahap persidangan meliputi pertukaran dokumen, pembuktian dan penyampaian putusan secara elektronik.

Untuk mendukung aplikasi tersebut, Bulan September lalu, Badilag meluncurkan 9 aplikasi yaitu aplikasi Notifikasi Perkara, Informasi Perkara, Antrian Sidang, Aplikasi Basis Data Terpadu Kemiskinan, PNBP, e-Eksaminasi, e- Register, e-Keuangan dan Command Center Badilag.

Arief menjelaskan salah satu dari aplikasi itu dapat memberikan kemudahan bagi pihak yang berperkara dalam menentukan waktu persidangannya. “Jika adek-adek mahasiswa datang ke PA, contohnya di Jawa Timur yang perkaranya banyak. Biasanya saat hari sidang terjadi panumpukan, seperti pasar. Orang yang datang jam 8, sidang jam 3, tidak ada kepastian waktu persidangan. Sekarang kita membuat terobosan. Melalui aplikasi Antrian Sidang, jam persidangan bisa ditentukan oleh pihak yg berperkara, sehingga tidak ada lagi penumpukan” katanya.

Tidak hanya jam persidangan, hari persidangan juga dapat diakses melalui ponsel pihak yang berperkara melalui aplikasi Notifikasi Perkara. Selain jadwal persidangan, aplikasi ini memberikan informasi lain tentang status dan keuangan perkara.

WhatsApp Image 2019-11-15 at 10.23.21

Rekrutmen Pegawai

Arief Hidayat menyampaikan bahwa mahasiswa UIN merupakan keluarga besar dan menjadi salah satu sumber SDM lingkungan peradilan agama. Diakuinya, saat ini di peradilan agama masih banyak kekurangan pegawai. “Diharapkan ke depan, mahasiswa ini yang akan mengisi posisi di peradilan agama dan itu harus dipersiapkan dari sekarang” ungkapnya.

Untuk itu, Arief memimta mahasiswa UIN Sunan Ampel membangun kembali gairah kemahasiswaaanya dan mengasah kemapuan intelektualitasnya.

Menyambung uraian Sekretaris Ditjen Badilag, Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Candra Boy Seroza mengajak kepada mahasiswa yang rata-rata sudah memasuki semester akhir ini untuk mempersiapkan diri mengikuti seleksi pegawai.

Lulusan UIN Padang tahun 1996 ini mengamini pernyataan Arief Hidayat jika di peradilan agama masih kekurangan pegawai. “Bahkan, saat penerimaan hakim tahun 2017, dari 600 formasi cakim agama, hanya terisi 523 saja yg terisi” katanya.

Candra Boy meyakinkan mahasiswa jika penerimaan pegawai di Mahkamah Agung dilakukan melalui komputerisasi sehingga lebih terbuka dan hasilnya bisa langsung dilihat. “Tesnya sangat fair. Semua memiliki peluang yang sama dan kelulusan didasarkan pada kompetensi” katanya.

WhatsApp Image 2019-11-15 at 10.23.22

Yang harus dipersiapkan, menurutnya tidak hanya keilmuan yang diperoleh di kampus. Mahasiswa harus menguasai materi soal CAT yang disusun berdasarkan Peraturan Kepala BKN Nomor 9 Tahun 2012 tentang Pedoman PelaksanaanPengadaan Pegawai Negeri Sipil. Materi CAT ini yaitu Tes Kemampuan Dasar yang terdiri dari wawasan kebangsaan, intelejensi dan karakteristik pribadi.

“Agar tidak kalah bersaing, saya sarankan mulai sekarang di kampus sudah diprogramkan dilakukan tes CAT sebagai sarana latihan. Kalau lolos, minimal menjadi gambaran kemampuan” ungkapnya.

Direktur juga berpesan kepada mahasiswa untuk menguasai bidang teknologi, tidak hanya kemampuan hukum saja. Karena, peradilan agama dan lingkungan peradilan lain di Mahkamah Agung sudah menuju peradilan modern berbasis teknologi informasi. (hirpan hilmi)

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice