162 Orang Beri Testimoni untuk YM Ahmad Kamil
Jakarta l Badilag.net
Sebanyak 162 orang memberikan terstimoninya untuk hakim agung Dr. H. Ahmad Kamil, S.H., M.Hum yang pada akhir bulan ini purnabhakti. Testimoni-testimoni itu dibukukan dan akan diterbitkan bersama-sama dengan buku biografi Pak Kamil—sapaan sehari-hari YM Ahmad Kamil.
Ke-162 orang itu terdiri atas 12 pimpinan Mahkamah Agung, 40 hakim agung, 18 pejabat struktural, 27 Ketua Pengadilan Tinggi Agama, 7 mantan asisten hakim agung, 42 sahabat dan kolega, serta 16 orang teman dan keluarga dari Madura.
Dr. Hadi Daeng Mapuna, yang menjadi editor buku kenang-kenangan ini, mengungkapkan bahwa proses pengumpulan data, penulisan, penyuntingan, serta pembuatan sampul dan lay out telah rampung.
“Tebalnya sekitar 600 halaman,” kata dosen UIN Makassar itu kepada Badilag.net, belum lama ini.
Penyusunan buku ini dilakukan oleh sebuah tim selama enam bulan. Tim itu diketuai Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Ditjen Badilag Dr. H. Hasbi Hasan, M.H. dan para anggotanya berasal dari pusat dan daerah.
Mereka berbagi tugas. Ada yang melakukan wawancara. Ada yang membuat transkrip wawancara. Ada yang menulis dan mengedit. Ada pula yang menyiapkan foto dan dokumen-dokumen pendukung.
Hadi Daeng mengatakan, penyusunan buku ini dari bahan mentah berjalan lancar, meskipun ada beberapa kendala.
“Transkrip wawancara menjadi sedikit kendala, karena bukan saya yang mewawancarai langsung,” ujarnya.
Sebagian besar pemberi testimoni menyampaikan testimoninya secara lisan dan direkam oleh tim pewawancara. Hasil wawancara itu lantas ditranskrip, lalu dikirimkan ke editor.
“Ada transkrip wawancara yang sulit dipahami. Beruntung ada file voice. Saya kemudian mencocokkan transkrip itu dengan suara aslinya,” kata Hadi Daeng.
Buku ini akan dicetak terbatas dan diedarkan pada pekan terakhir Januari 2016, bersamaan dengan berakhirnya masa bhakti Pak Kamil.
Sebagaimana diketahui, per 28 Januari 2016, Pak Kamil akan purnabhakti karena telah berusia 70 tahun.
Pak Kamil saat ini merupakan hakim agung paling senior di Kamar Agama MA. Mulai menjadi hakim agung pada tahun 2003, tokoh yang lahir di Pamekasan pada 28 Januari 1946 itu pernah menjadi Ketua Muda Pembinaan dan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial.
[hermansyah]