logo web

Dipublikasikan oleh Iwan Kartiwan pada on . Dilihat: 70183

 

 

 

 

Teks Khutbah Idul Fitri tahun 1436 H./2015 M.

NILAI FILOSOFIS ‘IDDUL FITRI SEBAGAI REVOLUSI MENTAL MENUJU SEBUAH PENSUCIAN JIWA SOSIAL

 Oleh : Ust. Drs. H. Sanusi, MH (wakil Ketua PA.Kota Banjar Jawa Barat)

ألســــــــــــــــلا م عليـــــــكم ورحمــة الله وبركاته    

الله أكبر    لا إله إلا الله والله أكبر، الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا. لا إله إلا الله ولا نعبد إلا إياه مخلصين له الدين ولو كره المشركون.لا إله إلا الله والله أكبرالله أكبر ولله الحمد

ألحمـد لله رب العـالمين ألذي أمرنا أن نقيـم الاجـتمـاع والاتحـاد والتواد د بين ألعـباد ونهـانا عـن التـفرق والتبـاغـض والابتـعـاد   أشـهـد ان لا إلــه إلا ألله وحـده لا شـريك لـه ألذي وعـد بيوم المـعاد  وأشـهـد أن سـيـدنا ومـولنـا مـحـمـدا عـبده ورسـوله ألحـائـز الشـرف والرفـق فـوق العـبـاد أللهـم صـل وســـلم على حبيـبنـا وشـفعيـنا محمــد وعـلى آلـه واسـحابـه ألمـطعيــن بشـريعــة الاســلام حـق ألاعـتمـا د.  أمـا بعـد.  أيـها الحـاضـرون إتـقـوا الله حـق تقـاتـه ولا تمـوتن إلا وأنتــم مســلمـــون.  أعـوذ با لله من الشــيطان الرجيــم باســـــم الله الرحمـــن الرحيــــم : يريـد ألله بكـم اليســر ولا يريـد بكــم العســر ولتـكمـلوا العـدة ولتكبـروا ألله على مـا هـداكــم ولعـلكـم تشـكرون. { ألبقـرة : 184}

Allahu Akbar……. 3x

Hadirin Ma’asyirol Muslimin Rohimakumullah….. !

          Untuk mengawali khutbah ini, marilah kita bersama-sama memuji dan bersyukur ke hadirat Allah SWT yang maha Ghafur, karena dengan rahmat dan taufik-Nya pada pagi hari yang cukup cerah ini yang disambut dengan senyumnya mentari di ufuk sebelah Timur dan diiringi dengan merdunya  kicauan burung-burung di pepohonan, Alhamdulillah kita telah dapat berkumpul dan bermuwajahah duduk bersimpuh rapat bergandengan  di atas sajadah kesadaran berlantaikan tanah pangkuan ilahi guna mengikuti dan melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid yang teramat muliya ini.

          Shalawat teriring salam, semoga tercurahkan kepada seorang hamba  pembela kebenaran, penerjang kebatilan, penegak keadilan dan hamba yang telah sukses membawa obor kemenangan bagi umat manusia di alam sejagat raya ini, tiada lain yaitu Baginda Nabi Agung Muhammad SAW.

Tidak lupa kepada keluarganya  yang suci para sahabatnya yang terpercaya juga kepada kita semua selaku umatnya yang tunduk patuh kepada ajaran Allah dan Rasul Nya…. Aamin …. !

Hadirin Jama’ah Iddul Fitri Yang Berbahagia……

          Saya selaku Khatib berwasiat khususnya untuk diri saya sendiri dan umumnya kepada bapak-bapak, ibu-ibu kaum muslimin, mari kita tingkatkan kesadaran dan keinsyafan iman kita kepada Allah SWT yang disertai taqwa yang sebenar-benarnya, karena hanya orang-orang yang bertaqwalah yang akan dapat menikmati  indah dan lezatnya kehidupan dunia dan akhirat.

ALLAHU AKBAR… 3x

Hadirin, Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah …….

          Dalam mengakhiri dan menutup bulan suci Ramadhan ini, kita sambut dengan takbir, tahmid dan tahlil sebagai pernyataan syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan berkah-Nya Alhamdulillah kita telah dapat melaksanakan dan menyelesaikan ibadah puasa ramadhan,  sholat tarawih, dan telah pula menunaikan zakat.

           Seruan takbir, tahmid dan tahlil mengagungkan nama Allah, mengangkasa sejak tadi malam sampai pagi hari ini. Diucapkan oleh ratusan juta umat Islam di seantero dunia. Tua, muda, laki-laki maupun perempuan sambil turun dan berjalan berduyun-duyun menuju masjid-masjid dan lapangan terbuka untuk melaksanakan shalat Iddul Fitri, sebagai tanda penutup ibadah puasa dan sebagai bukti selesainya program Ramadhan tahun ini.

Hadirin Yang dimulyakan Allah Swt…… 

Allahu Akbar 3X…, kini sampailah kita pada hari kemenangan, hari bahagia 1 Syawal tahun 1436 H, hari kita kembali pada fitrah, membersihkan diri dari segala macam kesalahan dan kealpaan. Kita pakai baju baru, pikiran baru dan hidup baru, kembali untuk berbuat yang lebih baik dan baru.

          Lebaran harus kita isi tidak hanya sekedar saling ma’af-mema’afkan atau saling halal-menghalalkan, tetapi juga harus kita jadikan sebagai momentum untuk mengevaluasi diri, dalam meningkatkan kualitas keimanan kita kepad Allah Swt, sehingga terciptanya insan kamil ( manusia yang berkarakter parifurna)  yang menebarkan kesholihan vertika maupun kesholihan sosial.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah……

          Kini  kita merasa gembira, karena tugas suci sudah selesai dikerjakan. Sebulan penuh kita bergaul dengan Ramadhan, sebulan penuh kita bersahabat dengan kesuciannya, yang ditandai dengan pelaksanaan ibadah puasa dan shalat sunat tarawih.

          Gema takbir, tahmid dan tahlil sering kali menggugah sanubari kita menjadi gemetar, pilu dan sedih. Namun pernahkah kita merasa tertipu oleh kepalsuan hawa nafsu,  yang akhirnya terperosok pada perbuatan yang mencemari kesucian ibadah puasa kita?, atau pernahkah kita membayangkan, di saat hari lebaran ini, nasib dan keadaan saudara-saudara kita yang tinggal di rumah-rumah kertas, yang mukim di lorong-lorong sempit di sepanjang rel-rel kereta api, dan saudara-saudara kita di Sumatra Utara yang sedang kesulitan karena dikepung oleh debu dan awan panas Gunung Sinabung..., Bahkan terakhir saudara-saudara kita banyak yang kehilangan sanak keluarganya dalam musibah jatuhnya pesawat Hercules C130 di Meda - Sumatra Utara.

Begitu juga saudara-saudara kita yang ada di manca negara, yang terkoyak dibunuh dan diperkosa. Seperti saudara kita di Palestina, dan yang  paling actual menjadi trending tofik dunia Arab bahkan Dunia, yaitu terjadinya perang saudara di Yaman , di Irak dan di Afganistan.…….Sungguh tragis, ..sangat memilukan sekali ketimbang nasib dan keadaan kita pada hari ini.

Hadirin sidang shalat Iddul Fitri yang berbahagia…

          Di balik kegembiraan kita kali ini, ternyata kesedihan dan keterharuan muncul dan mencekam pula,…, bukan sedih karena tidak berbaju baru, bukan sedih tidak berkain dan bersepatu baru, melainkan kita merasa di bulan suci itu sering tertipu oleh hawa nafsu yang mengakibatkan kita terpeleset. Di bulan suci kita banyak menyeru untuk berbuat baik, tetapi di bulan suci itu pula kita membiarkan perbuatan-perbuatan mungkar merajalela,.. di bulan suci kita menyeru persatuan, tetapi di bulan suci itu pula kita biarkan umat terkotak-kotak karena pagar khilafiyah, dan berbeda aspirasi politik… itu semua kita sadari dan kita sesali pada hari ini dengan thobat yang sesungguhnya.

Jama’ah Sholat Iddul Fitri Yang Terhormat…..

          Kini Ramadhan telah pergi, menghadap Illahi Rabbi untuk melaporkan seluruh amal perbuatan ibadah puasa kita, dan Insya Allah kita nanti akan melihatnya di hadapan Tuhan Yang Maha Adil dan Bijaksana.

Dengan sikap ikhlas dan jujur kita akui, bahwa kita sering kehilangan keseimbangan antara kepentingan agama dan dunia, sehingga hidup ini terasa berat sebelah yang dan pada gilirannya mengakibatkan kehampaan bathin atau kekurangan keceradasan spiritual dan kecerdasan emosional.

          Di bidang ilmu pengetahuan, kita terkadang terlalu memusatkan pehatian kepada pencerdasan akal pikiran. Kita asah otak sehingga menjadi tajam, kita kumpulkan bemacam disiplin ilmu pengetahuan hingga kita menjadi ilmuwan, tetapi kita lupa memberikan perhatian kepada ruhani kita. Kita biarkan ia kosong hampa tak berisi, padahal ruhani itulah yang merupakan ukuran untuk menentukan,  apakah kita termasuk insan kamil (manusia sempurna) atau tidak?

          Seorang ahli hikmah berkata : “Perhatikanlah ruhanimu dan cukupkanlah segala kebutuhannya, engkau dinamakan manusia sempurna bukan karena jasadmu, tetapi engkau disebut manusia adalah karena ruhanimu…….!”.

Bapak, Ibu Kaum Muslimin Yang Berbahagia……

          Pada saat ini,  kita sedang duduk bersimpuh di atas sejadah kesadaran bermandikan air mata penyesalan, kita seakan berada dibawah naungan payung keagungan Rabbul Gafur, sambil memohon ampun ke Hadirat-Nya atas segala kesalahan dan kealpaan kita. Kita merunduk di hadapan kebesaran-Nya sambil mencoba mengkaji kembali langkah salah dimasa yang telah sudah.

          Kini satu persatu muncul di hadapan kita, ternyata hidup ini penuh dengan noda dan dosa. Kita sering menyalah gunakan nikmat, gelar kebanggaan hanya digunakan untuk merendahkan martabat teman sesama. Pangkat, jabatan, kedudukan, lambang dan bahkan kekuasaan pun sering rasanya digunakan untuk menakut-nakuti bawahan. Bahkan terkadang panca indera sekalipun tampaknya jarang dipakai untuk kebaikan sesuai dengan fungsinya dan norma Agama.  Allah SWT telah berfirman dalam surat Al’Araf : 179 :

لهم قلوب لا يفقهون بها ولهم أعيون لا يبصرون بها ولهم أذان لا يســمعون بها اولــئـك كاالانعام بل هم أضل أولئــك هم الغـافلون

Artinya : “Mereka punya hati tetapi mereka tidak menggunakannya untuk memahami, mereka punya mata, tetapi tidak mereka pergunakan untuk melihat, mereka punya telinga, tetapi mereka tidak pergunakan untuk mendengar. Mereka seperti Binatang, malah lebih sesat lagi, mereka itu adalah orang-orang lalai”.

Hadirin dan hadirat sidang Iddul Fitri yang berbahagia…

          Untuk itu, sudah saatnya kita menyadari apa yang kita lakukan selama ini, saat inilah dan untuk selanjutnya kita kembali pada hakikat yang fitri, menjadi manusia yang beruhul Islam, manusia yang memiliki citra yang ihsan, bukan manusia bertabi’at hewan dan Iblis. Dengan demikian, akhlak Fir’aunisme semacam itu, mudah-mudahan pada pagi hari ini, sirna habis terkuras percikan kalimat takbir, tahmid dan tahlil.

Hadirin Ma’asyiral rahimakumullah…

          Puasa bukan hanya menahan dan memindahkan jadwal makan dan minum dari siang ke malam hari saja, tetapi jauh lebih dari itu puasa juga mengajarkan pada kita, perlunya sikap disiplin, jujur dan punya integritas moral yang tinggi. Begitu pula, puasa mendidik kita agar punya sikap tenggang rasa dan kesetia kawanan antara sesama, sehingga tonggak pembeda antara si kaya dan si miskin dapat dihapus dengan kesamaan kewajiban sama-sama menahan lapar dalam bentuk ibadah puasa. Maka di sinilah hati kita akan lunak dan merasa kasihan,… betapa getir dan pahitnya ketika si fakir miskin mau makan dan minum , namun tidak punya apa-apa yang akhirnya terpaksa mereka harus menahan lapar…!?

          Maka muncullah pikiran dan perasaan kita untuk menolong mereka, yaitu dengan mengeluarkan zakat fitrah atau zakat mal sebagai bukti kita ikut mengentaskan kemiskinan, terutama dalam rangka pemerataan ekonomi agar tidak hanya mengucur pada kelompok tertentu, yang pada gilirannya akan muncul kesenjangan  sosial yang tambah menganga lebar, muncul dominasi kelompok ekonomi oleh segelintir taipan. Padahal Allah telah berfirman dalam surat Al Hasyer : 7 :

مـآ افـآ ءلله عـلى رسـولـه من أهـل الـقـرى فللـه وللـرســول ولـذي القـربى  والـيتـمى والمسـاكين وإبن السـبيل كي لايكـون دولـة بيـن الاغـنيــاء منــكـم {ألحشـر : 7}

Artinya : “Apa saja harta rampasan yang diberikan oleh Allah kepada Rasul-Nya, yang berasal dari penduduk kota-kota, maka adalah untuk Allah untuk Rasul-Nya, kerabat Rasul, anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang diperjalanan, supaya harta itu tidak hanya berputar (beredar) diantara orang-orang kaya saja diantara kamu sekalian”.

          Ayat ini jelas menolak terhadap adanya monopoli kelompok dalam sosial ekonomi. Islam menggugat kecenderungan segelintir orang yang hanya berpihak pada si kaya dan membiarkan si miskin tergencet lumat.

          Tentu kita tidak rela melihat dan menyaksikan sejarah Bangsa kita Indonesia tercinta ini, terkoyak oleh adanya ketimpangan sosial yang mengakibatkan pecahnya persatuan umat dan bangsa. Untuk itu, marilah kita jadikan moment Hari Raya Iddul Fitri ini sebagai kerangka proses revolusi mental menuju sebuah upaya pensucian diri, pensucian masyarakat dan akhirnya pensucian jiwa sosial dalam sebuah komunitas Bangsa.

Hadirin sidang shalat Iddul Fitri yang berbahagia…

          Telah disinggung di atas, bahwa puasa dan zakat sama-sama mengajar dan mendidik kita, agar menyeimbangkan antar kehidupan akhirat dan dunia, antar pemenuhan kebutuhan ruhani dan kebutuhan jasmani, sehingga tidak ada yang harus dikesampingkan,… kenapa?, karena Islam terletak antara dua aliran besar, yaitu :

1.  Aliran Spiritualisme, suatu aliran yang hanya mengutamakan ruhani dan mengabaikan kebutuhan jasmani. Hal ini tentu tidak cocok dengan tabia’at manusia, yang terkadang ingin menikmati dunia.

2.  Aliran Materialisme, yaitu suatu aliran yang lebih mementingkan harta benda sebagai kebutuhan jasmani. Tentu ini juga bertentangan dengan fitrah manusia.

Maka yang terbaik adalah kita satukan, agar ia hidup seiring dan sejalan, saling mengisi dan saling mendukung satu sama lainya dan tidak ada yang perlu diabaikan.

Hadirin Ma’asyiral rahimakumullah yang berbahagia …

          Dengan kalimat takbir, tahmid dan tahlil yang disertai dengan tobat (memohon ampun) kepada Allah SWT. Mudah-mudahan segala kotoran habis bersih tidak nampak, yang tertinggal hanya satu, yaitu denyutan jantung penyesalan penuh luka bekas langkah kepalsuan dan dosa. Dengan siraman takbir, tahmid dan tahlil, jiwa kita menjadi pasrah rasanya menyerah kalah, tunduk dihadapan Allah Yang Maha Besar.

          Hati berbisik tanpa suara, menyodorkan noda dan dosa disertai harapan suci, yaitu inayah, hidayah dan maghfirah-Nya agar senantiasa tercurah, ketahanan iman terjaga kemampuan untuk membuktikan bahwa Islam itu tinggi lebih terasa dan agar kehidupan kita sebagai umat Islam, sekaligus sebagai bangsa Indonesia tercipta sejahtera.

Hadirin yang berbahagia…

          Kini di hadapan kita terbentang padang karya yang luas, tugas suci yang murni yaitu amar ma’ruf nahi mungkar. Modal pokoknya adalah kesucian hati dan ketabahan jiwa sebagai hasil dari pembinaan ibadah puasa ramadhan satu bulan penuh khususnya.

Amar ma’ruf  nahi mungkar itu merupakan tugas kita bersama, menyeru orang untuk berbuat baik dan mencegah agar tidak berbuat jahat, baik di lingkungan keluarga maupun di sekitar tetangga, warga bangsa dan umat sejagat raya. Oleh karena itu, segala hikmah ibadah dalam ajaran islam harus mampu menjadi motifator dan inofator bagi kelangsungan pelaksanaan tugas suci ini.

Dan jangan sampai Iddul Fitri ini dicemari oleh limbah perbuatan dosa dan noda, yang menghilangkan kesucian ibadah kita.

Dikisahkan dalam satu riwayat, Nabi Saw telah member peringatan :

إن إبليـس عليـه اللعنـة الله يصـيح فى كل يـوم عـيد فيجـتمـع أهـله عـنـده فيـقولون : يـا سيـدنا من أغـضبـك  إنا نكسـره فيـقول لا شيـئ ولـكن الله تعـالى غفر لهـذه الأمــة فى هــذه اليـوم فعـليـكم أن تشـتغلـوهـم باللـذات والشـهـوات وشـرب الخـمر حـتى يبغـضـهم ألله

Artinya : “Bahwa sesungguhnya Iblis yang dilaknat Allah, setiap hari lebaran ia menjerit/menangis, kemudian berkumpulah keluarga iblis tersebut di sekelilingnya lalu bertanya “Wahai tuanku siapakah yang membuat marah, sungguh kami akan pecahkan dia”, Iblis menjawab  tidak ada sesuatu kecuali Allah mengampuni umat Muhammad pada hari lebaran ini. Oleh karena itu kamu harus membuat mereka sibuk oleh berbagai kelezatan, hawa nafsu dan minuman homer, sehingga Allah membenci mereka kembali”.

…… itulah rayuan bujuk iblis sebagai tipu muslihatnya untuk menyeret kita kepada kesesatan dan kehinaan. Na’uju billah Minjallik.

Hadirin Ma’asyiral muslimin rahimakumullah…

          Maka lewat deklarasi hari raya Iddul Fitri ini, mari kita bentengi iman-islam kita dengan penuh keyakinan, agar tidak mudah tergoyah, mari kita landasi iman-islam kita dengan ilmu dan amal agar tidak mudah terbawa arus, terutama kepada generasi muda, remaja masjid, sebagai manusia masa depan dan sebagai generasi pejuang, mari kita menuntut ilmu dan belajar bersama, demi meningkatkan harkat- martabat Agama dan diri kita.

Sayidina Ali R.A. pernah berpesan kepada kita :

علــموا أولادكـم فإنـهم مـخلقون لزمــا ن غـير زمـانكـم

Artinya : Didiklah anak-anak kamu sekalian, karena sesungguhnya mereka itu diciptakan untuk suatu periode yang berbeda dengan periode kamu”

Hadirin ikhwan fillah’Alaikum Turhamun….!

          Untuk menghakhiri khutbah ini …. Mari kita bersama-sama menundukan kepala, mengkhusyukan hati sambil mengheningkan perasaan kita untuk berdo’a dan memohon kepada Allah SWT

“Allahumma Ya Allah, bila selama ini kami berjalan di tanah yang engkau hamparkan dengan luas tidak habis mata memandang, namun sering kami rasakan sempit dan kaku.

Tidak heran Ya Rahim.... bila kemana kami berpijak serasa goyah tanah ini, kemana kami melangkah disitu kami tersandung ……. Musibah datang silih berganti, belum selesai krisis ekonomi dan badai narkoba tertangani, bencana gunung Sinabung meletus yang melahap dan memporak-porandakan kehidupan saudara kami,…. tapi ternyata musibahpun datang kembali yaitu jatuhnya pesawat Hercules C130  di Medan- Sumatra Utara.         Allahu Akbar…., sungguh tidak menentu hari depan bangsa kami, kecuali gelap juga buntu”!

Oleh karena itu Ya Allah………

Bila hari kemarin kami biarkan hati kami membeku, kami biarkan akal kami mati tanpa ajal, sekarang kami sadar  Ya Allah……. Itu semua terjadi karena ulah kami yang sombong dan angkuh kurang bersujud dan bersyukur kepada-Mu Ya Allah.

Allahumma Ya Allah Ya Mannan !

Ya Allah Ya Tuhan kami…. Masukanlah kami kedalam Islam dengan cara yang baik, dan keluarkanlah kami ke tengah-tengah masyarakat dengan cara yang baik pula.

           Kepada-Mu lah kami curahkan isi hati kami, yang dapat dan yang tidak dapat kami lahirkan dengan ungkapan kata-kata. Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.

Singkapkanlah hati kami Ya Allah, supaya kami dapat mensyukuri ni’mat karunia yang telah Engkau limpahkan kepada kami, dan kepada ke dua orang Tua kami, serta masukanlah kami ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih dengan cara kasih sayang-Mu…

Ya Allah Ya Karim Tuhan Yang Maha Muliya…

Tahun dan hari kemarin kami telah lalui, janganlah kami birkan dalam kelalaian, berilah kami peringatan sebagai tanda kasih sayang-Mu, dan janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang kami tidak mampu memikulnya.

بارك الله لي ولــكم ونفــعـني وإيـاكــــم بمـا فيـه من الايــات والذكر الحكـــيم وتقبل مني ومنكـــم تلاوتـــه إنـــه هـو الغأفور الرحيـــــــــــم

 

 

Kota Banjar, 16 Ramadhan 1436 H

03 Juli 2015

Ust. Drs. H. Sanusi, MH

 

 

 

 

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice