PINTU MUDIK TERHAMBAT DI SAAT PINTU LANGIT TERBUKA LEBAR
Oleh. H. Zahri, S.H, M.HI
(Ketua Pengadilan Agama Trenggalek)
1. Budaya Mudik
Mudik, khususnya bagi masyarakat Jawa , tidak hanya sekedar tradisi, namun boleh jadi sudah menjadi budaya. Budaya karena telah memiliki seperangkat norma, nilai, aturan bahkan kepercayaan.
Mudik menjadi ritual tahunan bagi perantau yang mengais rezeki di negeri orang, wabil khusus di perkotaan. Kembali udik (pulang kampung) guna menyambung tali silaturahim (hubungan kerabat) dan silaturahmi (hubungan pertemanan) supaya tidak putus dengan berjalannya waktu. Orang Islam yakin bahwa silaturahim dapat meluaskan rezeki dan memanjangkan umur.
Manfaat lain, mudik juga sebagai media berbagi rezeki bagi pemudik yang punya kelebihan rezeki untuk sanak kerabat. Membantu kebutuhan pokok mereka menghadapi lebaran, setidaknya tidak ada sanak kerabat yang susah di hari yang penuh kebahagiaan. Konon aliran uang yang dibawa pemudik ke kampung halaman sebelum pandemi Covid 19 cukup signifikan sebagai sarana pemerataan pembangunan ekonomi Indonesia.
Selengkapnya KLIK DISINI