logo web

Dipublikasikan oleh Iwan Kartiwan pada on . Dilihat: 938

PERJALANAN DAN KAIFIYAH HAJI RASULULLAH

Oleh : DRS. H. ABD. SALAM, SH. MH.

Disampaikan Untuk bahan pengajaran manasik pada calon jama’ah Haji 1416 H./1995 M. Di Masjis “Al-Huda” Bondowoso

Tulisan ini kami tarjamahkan dan kami ringkas dari Kitab Zaad al-Ma’adkarya Ibnu Al-Qoyyim Al-Jauzi, pada Juz II halaman 251- 276;

Pendahuluan

            Selama hidup hanya sekali Rasulullah SAW menjalankan ibadah hajji yang beliau laksanakan pada tahun 10 Hijriyah (sepuluh tahun setelah beliau masuk kota Yatsrib yang kemudian tertenal dengan Madinah). Haji Rasulullah yang sekali itu kemudian dikenal dengan nama Haji Wada’, karena kurang dari 3 (tiga) bulan atau tepatnya hanya 82 hari setelah beliau berhaji ditahun itu Rasulullah wafat.

            Haji Rasulullah yang hanya sekali itu, merupakan sumber hukum (mashadir at-tasyri’) yang otoritatif sebagai dasar pijak para ulama’ dalam menyusun fiqh al-haj atau manasik haji, karena Rasulullah memerintahkan“ khudzuu anni manaasika kum” artinya; “ambil dariku tentang tatacara (manasik) haji kalian”.

            Dari ribuan sahabat Jabir bin Abdillah adalah salah seorang sahabat yang menyertai Rasulullah berhaji dan beliaulah yang mempunyai catatan yang paling lengkap dalam menerangkan perjalanan dan amalan haji Rasululllah, sampai mayoritas (jumhur) fuqaha’ mengatakan bahwa “Jabir bin Abdillah adalah pencatat (notulis) yang paling handal, lengkap, akurat dan valid catatannya tentang perjalanan hajji Rasulullah”.


Selengkapnya KLIK DISINI


 

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice