logo web

Dipublikasikan oleh Iwan Kartiwan pada on . Dilihat: 1259

Idul Fitri, Mudik, dan Kemenangan Diri

Oleh : Samsul Zakaria, S.Sy., Calon Hakim di Pengadilan Agama Tanjung.

Ketika mudik ke kampung halaman, ada beberapa pertanyaan yang sering dilontarkan oleh penduduk kampung. Mulai dari pekerjaan di tanah rantau sampai—meskipun ini tidak selalu bermakna serius—perihal oleh-oleh yang dibawa. Pertanyaan tentang oleh-oleh ini sebenarnya mengingatkan kita tentang ‘mudik’ ke kampung akhirat. Bahwa di alam keabadian itu, kita pasti akan ditanya ‘oleh-oleh’ alias bekal apa yang dibawa dari tanah rantau dunia.

Mudik dalam konteks dunia hampir selalu terjadi pada momen Idul Fitri. Adapun mudik ke kampung akhirat hanya sekali saja terjadi. Mudik di dunia adalah sebuah pilihan dan terkadang menjadi ukuran keberhasilan. Berbeda dengan mudik abadi, ia adalah sebuah kepastian. Mau tidak mau, suka tidak suka, setiap kita pasti akan mengalaminya. Karenanya, kita yang terlatih menyiapkan oleh-oleh menjelang mudik Idul Fitri,semestinya harus lebih lihai menyiapkan bekal ‘mudik’ ke akhirat.


Selengkpanya KLIK DISINI


 

 

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice