Refleksi Syawal:
MENUJU KESHALIHAN INDIVIDU, INSTITUSI, DAN SOSIAL
Oleh: Ahmad Z. Anam, M.S.I.
(Calon Hakim Angkatan II PPC Terpadu. Satker: Pengadilan Agama Kab. Kediri)
Sekapur Sirih
Ramadhan telah berakhir. Dengan demikian, berakhir pula masa penggemblengan di Kawah Candradimuka itu. Ramadhan yang penuh dengan nilai-nilai edukasi telah mewisuda umat dari kampus sucinya. Sungguh, ini adalah perpisahan yang memilukan. Untungnya, momen istimewa nan agung itu telah banyak mewariskan modal-nilai yang dapat dipedomani umat untuk mengarungi kehidupan pada masa mendatang.
Capaian tertinggi (ghayah) dari penggemblengan tersebut sebagaiamana ditegaskan dalam al-Qur’an adalah membentuk pribadi taqwa. Pribadi taqwa adalah pribadi yang mengindahkan segala nilai luhur yang disyari’atkan Allah sekaligus menolak nilai kontraproduktif yang dilarang-Nya.
Ketaqwaan harus selalu menyertai umat dalam menjalankan titahnya sebagai abdullah (hamba Allah) sekaligus khalifatullah (wakil Allah) di bumi ini. Idealitas seperti inilah yang harus dimaknai secara kongkrit dan diejawantahkan dalam seluruh aspek kehidupan. Hanya dengan jalan inilah manusia dapat mencapai derajat keshalihan kamil (sempurna; total).
selengkapnya KLIK DISINI
.