Ujian Akhir Mahasiswa PKL IAIN Imam Bonjol di PA Bukittinggi

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on 30 April 2014.

Hj. Helmi Yunettri, SH, MH (WKPA Bukittinggi) bersama Riswan, SH (Pansek) dan Prof. Dr. H. Makmur Syarif, SH, M.Ag (Rektor IAIN IB Padang) (Doc.Jumat, 17 Maret 2014)

Rabu, 19 Maret 2014. Setelah selesai melaksanakan magang selama + 1, 5 bulan, akhirnya mahasiswa magang dari IAIN Imam Bonjol Padang mengikuti ujian akhir kelulusan dalam mata kuliah praktek peradilan.

Mahasiswa magang yang berjumlah sebanyak 12 orang dari berbagai jurusan dalam fakultas syari’ah yang terdiri dari 5 orang jurusan Al-ahwal as-syakhshiyyah, 3 orang jurusan Jinayah Siyasah dan 4 orang jurusan Muamalah ini telah melaksanakan magang di Pengadilan Agama Bukittinggi semenjak sejak tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan tanggal 07 Maret 2014.

Praktek peradilan adalah salahsatu mata kuliah pokok di jurusan syariah, merupakan momentum pembelajaran dan pematangan teori yang telah dipelajari selama dibangku perkuliahan.

Dalam pelaksanaan magang, mahasiswa diarahkan ke segala bidang, diantaranya administrasi umum dan administrasi perkara. Mahasiswa diberikan akses untuk belajar dan menempa pengalaman di setiap bagian tugas dan bidang yang ada di PA Bukittinggi, seperti bagian meja informasi, ruang sidang, ruang kesekretariatan umum, ruang PP, hakim dan ruang IT.

Dari sini mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses penyelesaian perkara semenjak proses pendafaran, pemeriksaan dipersidangan, pengolahan data perkara yang sudah selesai disidangkan sampai proses ke proses pengarsipan. Begitu juga tidak kalah pentingnya bagaimana pola administrasi umum yang diterapkan yang hal ini tidak terlepas dari administrasi perkara. Karena merupakan 2 hal yang sinergi satu sama lain.

Keseriusan dan kesungguhan serta disiplin sangat dituntut dalam pelaksanaan magang tersebut. Segala peraturan yang berlaku bagi pegawai juga berlaku bagi mahasiswa. Sehingga dengan modal ini mahasiswa bisa melihat bagaimana penerapan administrasi perkara dan administrasi umum di PA Bukittinggi.

Penyerahan Cenderamata Mata Dari Prof. Dr. H. Makmur Syarif, SH, M.Ag (Rektor IAIN IB Padang Kepada Ketua PA Bukittinggi Drs. H. Kamaruddin MY, SH, MH (Doc.Jumat, 17 Maret 2014)

Ujian Diakhir Magang

Puncak pelaksanaan magang diakhiri dengan ujian praktek sidang semu yang dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2014 bertempat di ruang sidang utama PA Bukittinggi. sebagai tim penilai terdiri dari 3 orang yaitu Hj. Helmi Yunettri, SH.MH (WKPA Bukittinggi) dan Riswan, SH (Panitera/ Sekretaris serta Prof. Dr. H. Makmur Syarif. S.H., M.Ag (Rektor IAIN Imam Bonjol Padang. Penilaian didasarkan kepada aspek teknik persidangan (hukum acara). Diantara komponen yang dinilai adalah aspek peran serta secara individu, kualitas skenario dan penguasaan skenario atau materi dan pengembangan kemampuan dalam persidangan. Tak kalah penting adalah disiplin serta observasi individu yang dilakukan masing-masing mahasiswa.

Rektor IAIN Serahkan Cendera Mata

Pelaksanaan ujian bagi mahasiswa pun diakhiri dengan penyerahan mahasiswa PKL sekaligus penyerahan cenderamata dari Rektor IAIN Imam Bonjol Padang Prof. Dr. H. Makmur Syarif, SH, M.Ag kepada Drs. H. Kamaruddin MY, SH, MH. Pak Prof pun menyampaikan ucapan terimakasih kepada segenap jajaran PA Bukitinggi karena telah menerima mahasiswa magang dengan tangan terbuka, dan telah menyediakan waktu dan kesempatan untuk membantu pelaksanaan program bagi mahasiswa IAIN, dengan harapan kerjasama ini dapat terus berjalan dengan baik dan terus berlanjut di masa mendatang.

Mahasiswa PKL IAIN Imam Bonjol Padang Saat Ujian Praktek Sidang Semu (Doc.Jumat, 17 Maret 2014)

Drs. H. Kamaruddin MY, SH, MH sebagai Ketua PA Bukittinggi juga mengucapkan terima kasih dan ucapan bangga karena PA Bukittinggi tetap dijadikan salah satu instansi yang dipercaya untuk membantu program di bidang pendidikan. “KPA Bukittinggi berharap pelaksanaan magang ini terus ditingkatkan lagi, dan pengawasan terhadap mahasiswa magang juga terus ditingkatkan.

Pembekalan terhadap mahasiswa yang akan melaksanakan magang harus dilakukan, supaya mahasiswa tidak mengalami kebingungan di lapangan. Dan juga orientasi mahasiswa harus dibuka lebih luas lagi, tidak saja untuk meraih nilai praktek magang saja, namun lebih dimotifasi mencari sebanyak-banyaknya pengalaman, yang nantinya bisa dijadikan modal untuk bersaing dalam dunia kerja,” pangkasnya. (Asri, SHI).