Ketua PTA Palu Membuka Diskusi Hukum Se Wilayah PTA Palu
Palu|www.pta-palu.go.id
Ahad, 19, Nopember 2017, PTA.Palu menggelar acara Diskusi Hukum yang diikuti oleh Ketua Pengadilan Agama se wilayah PTA.Palu, Hakim dan Panitera PA.Palu, PA. Donggala dan PA.Parigi serta seluruh Pejabat Fungsional PTA. Palu di ruang aula PTA. Palu.
Tampil sebagai narasumber yaitu Ketua, Wakil Ketua dan Hakim Tinggi PTA.Palu.
Diskusi Hukum tersebut sendiri merupakan rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun ke 22 PTA. Palu tahun 2017.
Dalam sambutannya, ketua PTA. Palu, Dr. Hj. Aisyah Ismail, S.H.,M.H menyampaikan apresiasi atas terlaksananya acara diskusi tersebut dan berharap diskusi ini dapat meningkatkan kemampuan teknis hakim di wilayah PTA.Palu dalam memutus perkara serta diharapkan mampu menghasilkan terobosan-terobosan hukum baru.
Selain itu, mantan Wakil Ketua PTA. Kendari tersebut juga mengingatkan hakim agar senantiasa menaati kode etik hakim sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK.
“Jadikan rasa takut kepada Tuhan sebagai perisai hakim agar tehindar dari perbuatan tercela”, ujarnya.
Ketua kelahiran Watampone Tahun 1953 tersebut juga mengingatkan bahwa di tahun 2016 beberapa perilaku negatif hakim dalam bersidang menjadi salah satu aduan masyarakat terbanyak yang diterima oleh Ombudsman.
“Aduan tersebut meliputi penundaan sidang tanpa alasan yang jelas, praktek percaloan, kesalahan ketik putusan, penyampaian salinan putusan yang lambat karena menunggu bayaran (pungli), pada saat sidang akan dimulai hakim belum hadir, perkara prodeo namun masih diminta membayar dan yang paling parah adalah praktek jualbeliperkara”,jelasnya.
Untuk menghindari hal tersebut, urainya lebih lanjut, hakim agar senantiasa menjaga profesionalitas dalam bekerja dan menjunjung tinggi kode etik hakim.
Diskusi tersebut terbagi dalam tiga sesi, pertama Eksekusi Putusan Atas Hak Isteri Saat Pengucapan Ikrar Talak, dengan Moderator Hakim PA.Parigi (Ummu Rahmah, S.H.,M.H), Penyaji Makalah : Hakim PA. Palu (Dra. Tumisah), Pembahas Utama : Ketua PA. Buol (Drs. H. Abdul Kadir Wahab, S.H.,M.H) dan Notulen/Perumus : Hakim PA. Parigi (Nor Hasanuddin, Lc.,MA). Pada Sesi kedua, Isbat Nikah dan Problematikanya dengan moderator : Hakim PA. Tolitoli (Muh. Syarif, S.H.I), Penyaji Makalah : Ketua PA. Poso (Drs. Syafrudin Mohamad, M.H), Pembahas Utama : Hakim PA. Donggala (Amar Ma’ruf, S.ag.,M.H dkk) serta Notulen dan Perumus : Hakim PA. Tolitoli. Sedangkan pada sesi ketiga yaitu Penetapan Ahli Waris dan Implikasi Hukumnya, tampil sebagai moderator : Hakim PA. Palu (Drs. Samsudin, S.H.), Penyaji Makalah : Ketua PA. Luwuk (H.A. Zahri, S.H.,M.H.I), Pembahas Utama : Hakim PA. Bungku (Massadi, S.Ag.,M.H),, Notulen dan Perumus :Hakim PA. Palu (Drs. H. Moh. Ashri, M.H).
Diskusi tersebut berjalan lancar dengan antuasisme peserta dalam bertanya dan dijawab dengan baik oleh narasumber yang sesekali melemparkan guyonan-guyonan segar pengundang tawa.
Di akhir acara dilakukan launching buku “The Judge : Menjadi Hakim Excellent” karya Panitera PA. Palu, Drs. H. A. Kadir,M.H.
Karya yang terinspirasi dari buku”The Judges ; A Novel karya Elie Wiesel, peraih Nobel Perdamaian 1986 yang menggambarkan sosok seorang hakim yang berkarakter dan multi talenta, sekalipun sang penulisnya terkesan sebagai public relation officer Israel.
Berangkat dari karya tersebut, mantan Panitera Muda Hukum PTA.Palu tersebut terinspirasi untuk membuat sebuah buku tentang hakim excellent yang merujuk pada al-Qur’an dan Hadis.
Secara singkat isi buku tersebut memaparkan sosok hakim excllent dalam aktifitasnya harus memiliki hikmah staff yaitu (s)hiddiq, (t)abligh, a(manah), (f)athanah, dan (f)ashahah. Kelima hikmah ini merupakan satu entitas yang harus dimiliki oleh seorang hakim untuk mencapai derajat hakim excellent di dunia maupun di akhirat.
Ketua PTA.Palu sendiri menyampaikan apresiasi atas karya tersebut dan berharap menjadi inspirasi bagi yang lain dalam membangun Pengadilan Agama yang Agung.(iin)