logo web

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on .

Hakim PA Sambas:  Perangi Kemiskinan

Sambas | pa-sambas.go.id

Pengadilan Agama sambas selalu rutin menggelar rapat pembinaan tiap bulannya untuk membahas beberapa hal. Namun seperti biasa, sebelum rapat pembinaan yang digelar pada Selas siang (26/03/2013) dimulai, kegiatan rutinan ini diisi dengan tausiah atau siraman rohani oleh hakim Pengadilan Agama Sambas.

Yang mendapatkan kehormatan untuk mengisi tausyiah pada kesempatan itu adalah Abdurrahman Rahim, SH,I, MH. Lelaki yang mengaku sebagai penggemar Buya Hamka ini langsung memberikan materinya ang diambilnya dari tokoh kebanggaannya Buya Hamka yaitu mengenai beberapa jenis kemiskinan yang harus dihindari.

“Ketika kemiskinan datang mengetuk rumahku, maka aku akan buka jendela lalu aku loncat keluar, artinya kemiskinan itu harus ditinggalkan atau usir dia dari diri kita,” ujarnya mengutip pendapat Buya Hamka.

Rahman demikian laki-laki ini akrab disapa, melanjutkan bahwa ada beberapa kemiskinan yang harus dihindari diantaranya adalah kemiskinan ilmu, kemiskinan iman dan kemiskinan harta. “semuanya itu harus dihindari, Miskin akan ilmu berpangkal kepada kebodohan, misalkan banyak yang pandai sholat, baik gerakan dan bacaannya di dalamnya, tetapi ia tidak tahu apa makna yang diucapkannya, atau apa makna dari setiap gerakannya, oleh sebab itu perlu ilmu untuk mencapai kesana, “ urainya

Demikian pula Kemiskinan iman, Rahman mengatakan kemiskinan iman merupakan kemiskinan yang paling berbahaya, sebab iman adalah hal pokok dalam hubungan manusia kepada sang khalik. “iman tak hanya sekedar mengucapkan bahwa tiada Tuhan selain Allah, tapi semua sisi kehidupan, tingkah laku kita semua ini harus kembali kepada sang penciptanya, sehingga tidak akan ada lagi kesombongan dalam diri sebagai makhluk yang sesungguhnya ada pemiliknya, yaitu Allah” bebernya.

Kemiskinan yang terakhir urai Rahman, adalah kemiskinan yang justeru sangat ditakuti oleh manusia adalah kemiskinan harta, sebab sudah menjadi sifat manusia cinta akan dunia. “seolah-olah kita takut tidak punya harta, kekurangan harta, sementara untuk akhirat kita lupakan, yang benar sesungguhnya harus seimbangkan kepentingan dunia dan kepentingan akhirat,” katanya.

Rahman menguraikan tidak ada salahnya kita memiliki harta dunia, asal ada keberkahan dari harta tersebut. Caranya dengan berbagi kepada sesama yang membutuhkan dan mengamalkan sholat dhuha di setiap pagi menjelang siang.

“kalau saudara-saudara mau masuk surga dengan rejeki yang ada didunia, maka dapatkan keberkahan dari harta itu dengan rajin sholat sunat Dhuha 4 rakaat setiap paginya, sebab di Syurga kelak ada nama salah satu pintunya yaitu Pintu Adh-dhuha,” pungkasnya. (aziz)

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice