PTA Samarinda sengaja menyelenggarakan acara ini untuk mengevaluasi laporan semester I dalam rangka mempersiapkan laporan semester II. Acara ini juga dimaksudkan untuk mempertahan WTP yang telah diraih Mahkamah Agung RI. Hal itu disampaikan oleh KPTA Samarinda Drs. H. Syamsul Falah, SH., M.Hum dalam kata sambutannya.
“Pelaporan merupakan bagian penting dalam pengelolaan keuangan. Ini mencerminkan bagian perencanaan dan pelaksanaan dalam pengelolaan keuangan,” tegasnya.
Pansek PTA Samarinda Drs. M. DARMAN RASYID, SH., MH dan wasek PTA Samarinda H. Murtaji, S.E., S.H menginformasikan bahwa PTA Samarinda dipercaya menjadi Koordinator Wilayah (Korwil) untuk pelaporan keuangan ini sejak tahun 2007 hingga sekarang.
“Kita tanpa lelah mendorong teman-teman dari semua satker untuk memperbaiki laporan keuangannya,” ujar Murtaji.
Murtaji juga menginformasikan bahwa acara ini dipandu langsung oleh Bagian Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI, editor dari Bagian Pengawasan dan KPPN.
Ia berharap semua persoalan berkenaan dengan pelaporan keuangan dapat terpecahkan.
Lebih dari 800 satker
Dirjen Badilag Purwosusilo mengapresiasi PTA Samarinda dalam usahanya untuk memaksimalkan pelaporan keuangan. Menurutnya, acara ini sangat bermanfaat untuk mempertahankan prestasi Mahkamah Agung RI dalam pelaporan keuangannya.
Ia juga menjelaskan bahwa Mahkamah Agung terdiri dari 800 lebih satker. Ini tentunya merupakan jumlah satker yang besar dibandingkan dengan Komisi Yudisial atau Mahkamah Konstitusi yang hanya terdiri dari satu satker saja.
“Karenanya dapat dimengerti kenapa Mahkamah Agung perlu berjuang keras untuk mendapatkan prestasi WTP tersebut,” jelas Purwosusilo.
Purwosusilo menginformasikan bahwa ada 4 hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan pengelolaan keuangan yaitu penyerapan, pelaporan, outcome dan output serta dokumen yang valid.
Menurutnya, keempat hal tersebut saling berkaitan satu sama lainnya. Bila salah satu saja tidak bagus, maka akan mempengaruhi yang lainnya.
(Rahmat Arijaya)