logo web

Dipublikasikan oleh Hermansyah pada on . Dilihat: 7512

Uldilag dan Badilag Dukung PA Jakarta Selatan Kembangkan Arsip Digital


Ketua PA Jakarta Selatan Yasardin memaparkan inovasi-inovasi satker yang dipimpinnya.

Jakarta l Badilag.net

Pengadian Agama Jakarta Selatan terus menggeliat. Setelah sukses meluncurkan layanan pendaftaran perkara secara online, kini PA yang gedungnya terletak di kawasan Ragunan itu mengembangkan arsip digital. Tuada Uldilag dan Dirjen Badilag menyambut positif inovasi ini.

Informasi mengenai pengembangan arsip digital itu disampaikan Ketua PA Jakarta Selatan Yasardin, dalam pertemuan yang diselenggarakan di Aula PA Jakarta Selatan, Jumat (8/3/2013). Pertemuan itu dihadiri  Tuada Uldilag Andi Syamsu Alam, Dirjen Badilag Purwosusilo beserta para pejabat eselon II Badilag, dan Ketua PTA Jakarta Khalilurrahman beserta para pimpinan PA se-Jakarta.

Yasardin menjelaskan, digitalisasi arsip sudah waktunya dirintis, karena faktanya arsip manual tidak lagi efisien. “Kalau tidak dilakukan digitalisasi arsip, bisa-bisa nanti gedung kita penuh dengan arsip,” ujarnya.

Sejatinya persoalan pengelolaan arsip atau berkas perkara sudah muncul sejak lama di pengadilan-pengadilan di seluruh Indonesia, terutama pengadilan-pengadilan yang jumlah perkaranya banyak, seperti PA Jakarta Selatan.

Menurut Yasardin, PA Jakarta Selatan, yang tiap tahun menerima sekitar tiga ribu perkara, dipastikan akan kewalahan menangani arsip perkara bila tidak dilakukan digitalisasi.

Dengan melakukan digitalisasi arsip, maka berkas-berkas yang ada, termasuk berkas lama yang usianya puluhan tahun, akan dipindai (scan) dan disimpan dalam microchip. Dengan begitu, akan ada back up apabila berkas fisik di ruang arsip itu rusak, misalnya lapuk, dimakan rayap, terkena banjir atau kebakaran.

“Nanti berkas-berkas yang sudah puluhan tahun itu dapat kita musnahkan,” kata Yasardin.

Digitalisasi arsip ternyata tidak hanya berguna untuk meminimalkan ruang penyimpanan dan menyelamatkan arsip dari kerusakan, namun juga berguna untuk memudahkan penelusuran berkas.

Selama ini hampir selalu muncul kesulitan apabila hendak mencari berkas di ruang arsip, meskipun berkas-berkas itu telah ditata rapi di lemari-lemari dan diberi nomor atau kode tertentu.

Kelak, setelah arsip digital berhasil dibangun, penelusuran berkas akan sangat mudah dilakukan. Tinggal memasukkan kata kunci (keyword) tertentu, misalnya nomor perkara, maka berkas yang dicari itu akan ditemukan, dibaca, bahkan dicetak.

Dirjen Badilag Purwosusilo (paling kiri) bersama para pejabat eselon II Badilag.

Pimpinan dan Tim Teknologi Informasi (Tim TI) PA Jakarta Selatan telah merintis pembangunan arsip digital ini sejak tahun lalu. Kapan arsip digital ini akan diresmikan penggunaannya secara resmi masih belum pasti. Yang jelas, pihak PA Jakarta Selatan berharap agar digitalisasi arsip ini bisa segera dilakukan.

Kepada badilag.net beberapa waktu lalu, Panitera/Sekretaris PA Jakarta Selatan mengungkapkan, untuk mengembangkan arsip digital perlu dilakukan pengadaan scanner besar yang bisa dipakai untuk memindai dokumen dalam jumlah banyak dan cepat.

“Selain itu juga perlu ada microchip. Itu harganya tidak murah,” ujarnya, tanpa merinci berapa biaya yang diperlukan.

Menuai apresiasi

Dirjen Badilag, dalam kesempatan yang sama, juga memberikan apresiasinya terhadap pengembangan arsip digital yang dirintis PA Jakarta Selatan.

Berdasarkan pengalamannya berpuluh tahun bekerja sebagai hakim dan Ketua di beberapa PA, penanganan arsip selalu menjadi masalah. Bahkan ada pengadilan yang separuh gedungnya hanya dipakai untuk menyimpan arsip. Di banyak pengadilan, arsip juga menimbulkan masalah tersendiri karena berdebu atau menjadi habitat rayap.

“Kita bersyukur akan ada digitalisasi arsip. Seandainya arsip-arsip itu elektronik, betapa indahnya dan bersihnya ruangan kita,” kata Dirjen Badilag.

Tuada Uldilag disalami para hakim dan pegawai PA Jakarta Selatan seusai pertemuan.

Senada dengan Dirjen Badilag, Tuada Uldilag sangat gembira dengan gagasan PA Jakarta Selatan yang hendak mengembangkan arsip digital. Menurutnya, gagasan ini perlu segera diwujudkan.

Beberapa tahun lalu, bersama pimpinan MA, Tuada Uldilag pernah ke pusat arsip Amerika di California. “Saya kira besar. Ternyata hanya 3x3 meter. Saya kaget, maklum orang desa. Saya tanya teman-teman karena dulu buta IT. Dijelaskan, itu yang buat nyimpan namanya chip,” ungkap Tuada.

Tuada Uldilag menegaskan, arsip digital ini sudah waktunya dikembangkan di peradilan agama. “Kalau arsip digital di sini (PA Jakarta Selatan—red) berhasil, saya minta Pak Dirjen agar arsip digital ini dikembangkan,” kata Tuada.

Secara khusus, Tuada Uldilag memberikan apresiasi kepada pimpinan PA Jakarta Selatan. “Terima kasih telah berjuang dengan baik. Ternyata ada hasilnya provokasi saya kepada pimpinan PA-PA se-Jakarta,” ujarnya.

Tuada Uldilag bercerita, beberapa waktu lalu para pimpinan PA sewilayah Jakarta menghadap. Kepada mereka, Tuada Uldilag mewanti-wanti agar PA-PA di wilayah Jakarta dapat menjadi contoh buat PA-PA lain di seluruh Indonesia.

“Saya tersinggung, kata saya. Jakarta ini dekat dari saya, tapi orang studi banding kok ke Malang bukan ke Jakarta,” kata Tuada, yang disambut tawa hadirin.

Ketua PTA Jakarta mengaku siap mendukung langkah yang ditempuh PA Jakarta Selatan. Diharapkannya,meski tidak dimaksudkan untuk mendapat nilai atau pujian, PA Jakarta Selatan dapat menjadi teladan dalam hal pengembangan arsip digital ini.

“Mudah-mudahan nanti bisa dikembangkan tidak hanya oleh PA Jaksel, tapi juga oleh peradilan agama secara luas,” ungkapnya.

(hermansyah)

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice