Tinjau Layanan Hukum, Dirjen Badilag tekankan Peningkatan Kualitas Layanan di Mahkamah Syar'iyyah Banda Aceh
Banda Aceh, 17 Juli 2025 – Dalam rangka memastikan kualitas layanan peradilan bagi masyarakat, Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung RI, Drs. H. Muchlis, S.H., M.H., didampingi dengan Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Badilag, Dr. H. Canda Boy Seroza, S.Ag., M.Ag, Eselon III Badilag, M. Tasdik, S.Pd., M.H dan Hakim Yustisi Badilag, Fahadil Amin Al Hasan, S.Sy., M.Si, beserta ajudan Dirjen, melakukan kunjungan kerja dan peninjauan langsung ke Mahkamah Syar'iyyah (MS) Banda Aceh pada Rabu, 16 Juli 2025. Kunjungan ini difokuskan pada evaluasi fasilitas layanan hukum serta penanganan perkara pidana jinayat yang menjadi kekhususan peradilan di Aceh.
Didampingi oleh Ketua Mahkamah Syar'iyyah Banda Aceh, Hj. Dian Ingrasanti Lubis, S.Ag., S.H., M.H.., beserta jajaran pimpinan dan pejabat struktural setempat, Dirjen Muchlis secara seksama menelusuri berbagai sarana dan prasarana penunjang peradilan.
Peninjauan Menyeluruh Fasilitas Layanan
Dirjen memulai peninjauannya di Pusat Layanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), titik pertama interaksi masyarakat dengan pengadilan. Di sini, beliau menyimak penjelasan mengenai prosedur pendaftaran perkara, serta mengevaluasi kelengkapan sarana layanan perkara bagi pencari keadilan. Kepuasan terlihat saat beliau mengamati petugas yang sigap melayani para Pencari keadilan.
Selanjutnya, perhatian beralih ke Pos Bantuan Hukum. Dirjen Muchlis menekankan pentingnya akses keadilan bagi masyarakat kurang mampu. Beliau berdiskusi dengan petugas mengenai mekanisme pendaftaran, verifikasi persyaratan, serta efektivitas layanan dalam membantu para pencari keadilan yang membutuhkan.
Fasilitas Mediasi menjadi titik kunjungan berikutnya. Dirjen Muchlis mengapresiasi keberadaan ruang mediasi yang dirancang kondusif untuk penyelesaian sengketa secara damai. Beliau menegaskan kembali komitmen Badilag untuk mengoptimalkan mediasi sebagai jalan pertama penyelesaian perkara guna mengurangi beban persidangan.
Tak kalah penting, ruang-ruang persidangan biasa juga mendapat perhatian. Dirjen mengecek kelengkapan sarana pendukung persidangan seperti sound system, perangkat rekam, serta kenyamanan ruang sidang bagi hakim, panitera, jaksa/penuntut umum, pengacara, dan para pihak.
Soroti Kekhususan Jinayat dan Perlindungan Anak
Menyadari kekhususan kewenangan Mahkamah Syar'iyyah dalam menangani perkara pidana jinayat (hukum pidana Islam) berdasarkan Qanun Aceh, Dirjen Muchlis memberikan perhatian ekstra pada fasilitas terkait. Beliau secara khusus meninjau ruang pemeriksaan anak yang digunakan dalam proses diversi (pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke luar peradilan pidana). Dirjen menanyakan kesiapan ruang tersebut dalam menciptakan suasana yang ramah anak dan mendukung proses diversi sesuai Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA).
Peninjauan juga dilakukan ke ruang tahanan milik MS Banda Aceh. Dirjen Muchlis memastikan kondisi ruang tahanan yang cukup representatif. Fasilitas penunjang lainnya seperti ruang tunggu keluarga, area parkir, sanitasi, dan kantin juga turut diperiksa kelayakan dan kebersihannya.
Apresiasi dan Penekanan pada Peningkatan SDM
Usai melakukan peninjauan menyeluruh, Dirjen Badilag menyampaikan apresiasi dan kepuasannya atas fasilitas yang telah dimiliki dan dikelola oleh Mahkamah Syar'iyyah Banda Aceh.
"Secara umum, fasilitas fisik yang ada di Mahkamah Syar'iyyah Banda Aceh ini sudah cukup memadai dan terawat dengan baik. Ini merupakan modal penting untuk memberikan pelayanan peradilan yang prima kepada masyarakat," ujar Dirjen Muchlis.
Namun, beliau menegaskan bahwa fasilitas yang memadai saja tidaklah cukup. "Kunci utama dari layanan yang berkualitas terletak pada sumber daya manusianya. Fasilitas yang bagus harus didukung oleh aparatur pengadilan yang mumpuni, berintegritas tinggi, berkinerja unggul, dan memiliki kesadaran pelayanan yang kuat," tegasnya.
Dirjen Muchlis mendorong jajaran MS Banda Aceh untuk terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi melalui pelatihan teknis, pemahaman terhadap perkembangan hukum, terutama hukum jinayat, serta penguatan etika dan sikap pelayanan. Beliau juga meminta agar fasilitas yang ada, seperti ruang mediasi dan ruang diversi anak, dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan peradilan yang efektif dan berkeadilan.
Ketua MS Banda Aceh, Hj. Dian Ingrasanti Lubis, S.Ag., S.H, menyambut baik apresiasi dan masukan dari Dirjen. "Kunjungan dan arahan Bapak Dirjen menjadi motivasi sekaligus panduan bagi kami untuk terus berbenah. Kami berkomitmen penuh untuk meningkatkan kualitas SDM kami agar sejalan dengan fasilitas yang telah tersedia, demi pelayanan yang lebih cepat, adil, dan manusiawi, khususnya dalam penanganan perkara jinayat yang menjadi ciri khas kami," ungkapnya.
Kunjungan Dirjen Badilag ini menegaskan komitmen pimpinan Mahkamah Agung RI untuk terus mendorong peningkatan kualitas peradilan di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah dengan kekhususan seperti Aceh, dengan fokus pada harmonisasi antara sarana prasarana yang memadai dan sumber daya manusia yang unggul. (FHD)