Saudi Arabia Sambut Baik Kunjungan Delegasi Mahkamah Agung RI
Arab Saudi | badilag.mahkamahagung.go.id
Delegasi Mahkamah Agung Repulik Indonesia yang dipimpin langsung oleh Ketua Mahkamah Agung Repulik Indonesia Yang Mulia Prof. Dr. H. Muhammad Hatta Ali, S.H, M.H., melakukan kunjungan kerja ke negara Kerajaan Arab Saudi selama tiga hari dimulai tanggal 12 Oktober 2019 sampai tanggal 15 Oktober 2019.
Turut serta dalam rombongan delegasi tersebut adalah Wakil Ketua Bidang Yudisial Yang Mulia Dr. H. Muhammad Syarifuddin, S.H., M.H., Ketua Kamar Peradilan Agama MA RI Yang Mulia Dr. H. Amran Suadi, S.H., M.H., M.M., Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Dr. H. Aco Nur, S.H., M.H., Drs. Arief Hidayat, S.H., M.M Sekretaris Ditjen Badilag MA RI, Arief Gunawan Syah, S.H., M.H Kabag Keuangan dan Perencanaan Ditjen Badilag, Dr. Abu Jahid Darso Atmojo, LC., LL.M. Hakim Yustisial MA RI, Faisal Akbaruddin Taqwa, S.H., LL.M. Hakim Yustisial MA RI.
Dalam kunjungan kerja kenegaraan tersebut, delegasi Mahkamah Agung Republik Indonesia mengunjungi Mahkamah Kasasi Kerajaan Arab Saudi, Universitas Imam Muhammad bin Saud, Pengadilan Ketenagakerjaan Kota Makkah, dan Pengadilan Umum Kota Makkah.
Pada masing-masing lembaga di atas, delegasi Mahkamah Agung RI diterima langsung oleh Ketua Kasasi Kerajaan Arab Saudi Yang Mulia Dr. Ghaihab Mohammed Al Ghaihab, Rektor Universitas Imam Mohammad bin Saud Riyadh Prof.Dr. Ahmad bin Salim Al Amiri , Dekan Higher Judicial Institute Dr.Abdul Asalam bin Abdullah Sulaiman, Wakil Dekan Dr.Mohammad bin Fahd bin Abdul Aziz Al Farih. Ketua Pengadilan Ketenagakerjaan Kota Makkah Syeikh Mohammed bin Abdullah bin Ibrahim Al Iyaf dan Ketua Pengadilan Umum Kota Makkah Syeikh Solah Ashowi .
Selama kunjungan tersebut, Ketua Mahkamah Agung R.I. beserta delegasi didampingi oleh Syaikh Fahd Al-Jarullah (Penasehat Ketua Dewan Peradilan Agung / Menteri Kehakiman Kerajaan Arab Saudi) dan Syaikh Sulaiman (Direktur Kementerian Kehakiman Kota Makkah) serta perwakilan KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah.
Yang Mulia Prof. Prof. Dr. H. Muhammad Hatta Ali, S.H, M.H di keempat lembaga tersebut menyampaikan beberapa hal terkait dengan perkembangan peradilan di Indonesia termasuk penerapan pengadilan elektronik yang sudah memasuki tahap e-litigasi yang akan mulai diterapkan awal tahun 2020. Selain itu kunjungan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kerjasama dibidang peningkatan sumberdaya manusia khususnya hakim-hakim Pengadilan Agama untuk diikutkan dalam pendidikan hakim pada Universitas Imam Muhammad bin Saud. Dalam kesempatan itu juga Yang mulia Prof. Dr. H. Muhammad Hatta Ali, S.H, M.H, menyerahkan 200 nama hakim Pengadilan Agama di Indonesia untuk diseleksi mengikuti pendidikan pada Universitas Imam Muhammad bin Saud.
Selanjutnya, delegasi Mahkamah Agung RI berkesempatan meninjau langsung proses belajar pada universitas Imam Muhammad bin Saud di Kota Riyadh yang Saat itu sedang belajar hakim-hakim agama dari wilayah negara afrika. Rektor Universitas Imam Muhammad bin Saud Prof.Dr. Ahmad bin Salim Al Amiri menyambut baik usulan dari Mahkamah Agung RI dan akan disampaikan ke pihak kerjaan Arab Saudi, proses selanjutnya adalah 200 orang hakim Pengadilan Agama tersebut akan dilakukan seleksi kembali oleh pihak universitas kemudian yang lulus akan dipanggil mengikuti pendidikan pada universitas tersebut.
Delegasi Mahkamah Agung RI juga berkesempatan melihat langsung proses persidangan di Pengadilan Ketenagakerjaan Kota Makkah dan proses persidangan di Pengadilan Umum Kota Makkah, yang menarik adalah seluruh proses persidangan di negara kerajaan Arab Saudi sudah dari awal sampai akhir sudah menerapkan peradilan elektronik. Bahkan delegasi juga di Pengadilan Umum Kota Makkah melihat langsung ruang penyimpanan arsip, menurut Ketua Pengadilan Umum Kota Makkah Syeikh Solah Ashowi, bahwa ada putusan yang usianya sudah 200 tahun masih tersimpan rapih.
Selain mengunjungi lembaga peradilan, delegasi Mahkamah Agung RI juga mengunjungi Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh, diterima oleh Wakil Kepala Perwakilan RI Dicky Yunus, kesempatan tersebut digunakan dengan berdialog langsung tentang permasalahan hukum dengan masyarakat indonesia yang ada di Saudi Arabia. (ahid)