logo web

Dipublikasikan oleh Hermansyah pada on . Dilihat: 7809

Inilah Pesan Dirjen Badilag pada Reuni Cakim Peradilan Agama Angkatan 1993


Bogor l Badilag.net

Ketika memberi pengarahan pada reuni calon hakim peradilan agama angkatan 1993 di Wisma LPPA, Cisarua, Bogor, Sabtu (9/11/2013), Dirjen Badilag Purwosusilo memberikan sejumlah pesan penting.

“Jangan jadi provokator,” ujarnya, di hadapan 130 peserta reuni. Seorang hakim, menurut Dirjen Badilag, hendaknya menjadi penyejuk dalam suasana panas dan menjadi penghangat dalam suasana dingin.

Berbeda pendapat dengan rekan kerja atau atasan adalah sesuatu yang lumrah. Meski demikian, perbedaan pendapat itu hendaknya tidak membuat hubungan personal jadi rusak.

“Saya dulu bukannya tidak pernah berbeda pendapat dengan Pak Wahyu (Wahyu Widiana, mantan Dirjen Badilag—red). Tapi saya selalu menghormati beliau. Saya ini cantrik dan beliau begawan,” tuturnya.

Karena itu, Purwosusilo menegaskan, jangan sampai seorang ketua dan wakil ketua pengadilan tidak akur, sehingga mengganggu kinerja satker.

Ia bercerita, suatu ketika ia didatangi oleh seorang wakil ketua sebuah PA. Orang itu melaporkan perilaku atasannya, yang menurutnya tidak benar. Namun ia tidak langsung percaya.

“Saya coba cek langsung. Saya telpon ke PA tersebut, lalu saya tanya-tanya pegawai yang menerima telpon itu. Dia bilang, yang perilakunya tidak benar justru wakil ketua, bukan ketua PA,” ungkapnya.

Pesan penting lain yang disampaikan Dirjen Badilag ialah mengenai kedisplinan. Para hakim harus tetap disiplin, meskipun saat ini hakim yang terlambat datang, cepat pulang atau bahkan tidak masuk kerja tidak dikenai pemotongan tunjangan.

Dirjen Badilag menegaskan, pimpinan MA akan mengambil tindakan tegas kepada para hakim, apalagi yang berstatus pimpinan, yang tidak disiplin. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan, PP 94/2012 yang mengatur tentang kenaikan tunjangan hakim akan direvisi, agar para hakim lebih disiplin.

“Belum lama ini ada ketua, wakil ketua dan pansek pengadilan yang dikenai sanksi karena tidak disiplin,” kata Purwosusilo, tanpa menyebut nama pengadilan itu.

Dalam kesempatan ini Dirjen Badilag juga mewanti-wanti agar para peserta reuni tidak mudah tergoda, apalagi tertipu, oleh orang-orang tertentu yang mengatasnamakan dirinya melalui telpon.

Hingga kini, menurut Purwosusilo, masih saja ada orang yang mengaku-aku sebagai Dirjen Badilag dan menawarkan posisi atau jabatan tertentu, yang ujung-ujungnya minta imbalan uang.

Jika dihubungi oleh orang seperti itu, Purwosusilo menyarankan agar lekas meminta klarifikasi kepada dirinya atau kepada Kasubdit Mutasi Hakim Sunarto.

“Yang jelas, saya cuma punya satu nomor HP. Tidak punya nomor HP lain,” tandasnya.

Purwosusilo juga menegaskan, selama ini dirinya tidak pernah menghubungi hakim-hakim peradilan agama untuk minta imbalan tertentu.

“Sudah banyak pejabat yang dicatut namanya, mulai dari Ketua MA, Sekretaris MA, hingga Dirjen-Dirjen. Jangan percaya!” pungkasnya.

[hermansyah]

.

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice