Dirjen Badilag mengungkapkan, Badilag sedang menggulirkan sidang satu atap atau sidang keliling untuk pencatatan kelahiran. Sidang satu atap ini merupakan wujud pelaksanaan SEMA No. 6 Tahun 2012 tentang Pedoman Penetapan Pencatatan Kelahiran Yang Melampaui Batas Satu Tahun Secara Kolektif.
"Ini akan menjadi salah satu program unggulan dan prioritas badilag,” jelasnya.
Mekanisme sidang satu atap tersebut ialah dengan menggabungkan beberapa instansi seperti KUA, Pengadilan Agama, Pengadilan Negeri dan Catatan Sipil.
“Masyarakat bisa mendapatkan penetapan istbat dan akte kelahiran hari itu juga di tempat yang sama dengan ketentuan itsbat nikah diajukan oleh suami istri atau voluntair,” kata Dirjen Badilag.
Hal lain yang menjadi perhatian Dirjen Badilag adalah program Access to justice yakni perkara prodeo, sidang keliling dan Posbakum. Program tersebut telah menasional bahkan internasional, karenanya Dirjen menginginkan agar menjadi perhatian khusus bagi pimpinan, khususnya terkait penyerapan anggarannya.
“Saya harapkan ke depan penyerapannya harus lebih maksimal lagi. Kalau sampai batas akhir tidak habis harus direvisi ulang," tegasnya.
Selain itu, Dirjen Badilag juga menginformasikan bahwa Badilag akan membangun Media Center Mediasi yang nantinya akan meginformasikan statistik keberhasilan dan gagalnya mediasi lewat info perkara. Dirjen Badilag berharap para pimpinan peradilan agama seluruh Indonesia mulai mempersiapkan datanya sekarang.
Serapan anggaran
Dalam kesempatan ini Dirjen Badilag juga memperingatkan kembali tugas pokok dan fungsi pegawai Mahkamah Agung, seiring dengan berjalannya reformasi birokrasi di lembaga peradilan.
Ia mengingatkan bahwa dalam pelaksanaan DIPA hanya pejabat yang ditunjuk yang berwenang melaksanakannya. Unsur pimpinan bisa ikut merencanakan memprogramkan dan mengusulkanakan tetapi dalam pelaksanaannya tetap tidak boleh mencampuri urusan orang yang diberikan kewenangan.
“Tugas pimpinan adalah mengawasi, kalau ada yang salah, keliru dan tidak tepat,“ ia mengingatkan.
Ia menyampaikan kabar gembira mengenai penyerapan anggaran tahun 2012. Tiga dari enam penghargaan penyerapan tertinggi diraih oleh instansi dari lingkungan peradilan agama. Untuk Eselon I adalah Badilag, tingkat banding adalah PTA Maluku Utara dan PTA Bangka Belitung.
Sebelumnya, di hari yang sama, Dirjen Badilag bersama rombongan PTA Banjarmasin menyempatkan diri meninjau gedung dan pelayanan Pengadilan Agama Kelas IA Banjarmasin.
Dirjen Badilag sangat mengapresiasi pelayanan yang diberikan kepada para pencari keadilan. Ia juga memberikan apresiasi tinggi kepada para hakim dan pegawai yang disiplin. Meski dikunjungi secara mendadak, tidak ada satupun personil PA Banjarmasin yang tidak hadir. (Ayub)