Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Ditjen Badilag H. Tukiran, S.H., M.M, ketika memimpin pertemuan Tim Monitoring di ruang rapat besar Badilag, Rabu (14/8/2013), mengatakan bahwa monitoring ini sangat penting dilakukan.
“Kenapa perlu sinkronisasi data? Agar data akurat. Ini sangat penting untuk pengambilan kebijakan di bidang perencanaan, penataan SDM dan pendisitribusian sarana dan prasarana,” ujarnya.
Selain itu, monitoring ini penting agar tidak lagi terdapat ketidaksesuaian antara data perkara dari SIADPA dan data perkara manual. Sejauh ini, berdasarkan pantauan Badilag dari infoperkara.badilag.net, masih terdapat cukup banyak satker yang laporan perkaranya tidak sinkron.
“Kami berharap, akhir tahun nanti, seluruh satker sudah menyajikan data perkara melalui infoperkara secara akurat,” ujar Tukiran.
Setelah itu, tahun depan, badilag akan menerapkan sumber data tungggal, yakni data yang tersaji di infoperkara yang berasal dari SIADPA. Artinya, badilag tidak lagi menunggu kiriman data manual.
Mengingat pentingnya kegiatan ini, Direktur Administrasi Peradilan Agama berharap agar seluruh PTA/MSA mengkoordinasikan satker-satker di wilayahnya agar mempersiapkan diri menghadapi monitoring.
“Yang perlu dipersiapkan adalah laporan keadaan perkara bulan Januari-Agustus 2013, laporan perkara diterima dan diputus periode Januari-Agustus 2013 dan data lain yang mendukung validasi data,” ungkapnya.
Dalam waktu dekat, Badilag akan mengumumkan satker mana saja yang akan dikunjungi oleh Tim Monitoring.
(hermansyah)